{"title":"在Covid -19大流行期间采用混合学习模式提高英语口语能力","authors":"Ida Kade Surya Adnyana","doi":"10.23887/jear.v6i2.45808","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penerapan pembelajaran dalam jaringan menyebabkan kurangnya antusias belajar siswa dan rendahnya keterampilan berbicara bahasa inggris siswa. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk menganalisis keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui penerapan pembelajaran berbasis Hybrid learning pada siswa kelas X. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menetapkan setting dua siklus sesuai dengan karakteristik materi. Penelitian pada masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan. Penerapan Model Pembelajaran Hybrid learning menerapkan 2 kegiatan yang meliputi kegiatan pembelajaran secara daring dan tatap muka terbatas. Jumlah siswa di dalam kelas di bagi menjadi dua yaitu absen ganjil dan absen genap. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, evaluasi, dan response siswa. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil study awal sebelum penerapan hybrid learning ketuntasan belajar hanya 54.84%. Pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan dengan ketuntasan belajar mencapai 84,2%. Pada siklus 2 juga menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar mencapai 94,7%. Data hasil tindakan siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa penerapan Hybrid learning dalam meningkatkan hasil belajar dan persentase standard ketuntasan minimal sangat signifikan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas X.","PeriodicalId":374233,"journal":{"name":"Journal of Education Action Research","volume":"59 7-8","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris dengan Menerapkan Model Pembelajaran Hybrid Learning pada Masa Pandemi Covid -19\",\"authors\":\"Ida Kade Surya Adnyana\",\"doi\":\"10.23887/jear.v6i2.45808\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penerapan pembelajaran dalam jaringan menyebabkan kurangnya antusias belajar siswa dan rendahnya keterampilan berbicara bahasa inggris siswa. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk menganalisis keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui penerapan pembelajaran berbasis Hybrid learning pada siswa kelas X. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menetapkan setting dua siklus sesuai dengan karakteristik materi. Penelitian pada masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan. Penerapan Model Pembelajaran Hybrid learning menerapkan 2 kegiatan yang meliputi kegiatan pembelajaran secara daring dan tatap muka terbatas. Jumlah siswa di dalam kelas di bagi menjadi dua yaitu absen ganjil dan absen genap. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, evaluasi, dan response siswa. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil study awal sebelum penerapan hybrid learning ketuntasan belajar hanya 54.84%. Pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan dengan ketuntasan belajar mencapai 84,2%. Pada siklus 2 juga menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar mencapai 94,7%. Data hasil tindakan siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa penerapan Hybrid learning dalam meningkatkan hasil belajar dan persentase standard ketuntasan minimal sangat signifikan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas X.\",\"PeriodicalId\":374233,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Education Action Research\",\"volume\":\"59 7-8\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Education Action Research\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.45808\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Education Action Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jear.v6i2.45808","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris dengan Menerapkan Model Pembelajaran Hybrid Learning pada Masa Pandemi Covid -19
Penerapan pembelajaran dalam jaringan menyebabkan kurangnya antusias belajar siswa dan rendahnya keterampilan berbicara bahasa inggris siswa. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk menganalisis keterampilan berbicara bahasa Inggris melalui penerapan pembelajaran berbasis Hybrid learning pada siswa kelas X. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menetapkan setting dua siklus sesuai dengan karakteristik materi. Penelitian pada masing-masing siklus dilaksanakan melalui empat tahapan. Penerapan Model Pembelajaran Hybrid learning menerapkan 2 kegiatan yang meliputi kegiatan pembelajaran secara daring dan tatap muka terbatas. Jumlah siswa di dalam kelas di bagi menjadi dua yaitu absen ganjil dan absen genap. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, evaluasi, dan response siswa. Metode analisis data menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Hasil study awal sebelum penerapan hybrid learning ketuntasan belajar hanya 54.84%. Pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan dengan ketuntasan belajar mencapai 84,2%. Pada siklus 2 juga menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar mencapai 94,7%. Data hasil tindakan siklus 1 dan siklus 2 menunjukkan bahwa penerapan Hybrid learning dalam meningkatkan hasil belajar dan persentase standard ketuntasan minimal sangat signifikan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris pada siswa kelas X.