{"title":"妇女移民工人家庭沟通的平衡模式","authors":"Amrina Rosida","doi":"10.18196/jas.v3i3.12515","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Harmonisasi pada keluarga merupakan situasi di mana adanya jalinan kasih sayang, rasa memiliki satu sama lain, tanggung jawab, pengertian dan komunikasi yang dilakukan secara baik. Sehingga, hal tersebut mampu meminimalisir terjadinya konflik dan ketegangan maupun kekecewaan dalam keluarga. Kedudukan Pekerja Migran Wanita (PMW) sebagai pekerja migran yang mengharuskan bekerja berjauhan dengan sanak keluarga dapat menimbulkan permasalahan internal dalam keluarga, seperti disharmonisasi dalam keluarga karena kurangnya komunikasi. Oleh karena itu, untuk membangun kondisi yang harmonis perlu menyeimbangkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya konflik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pola keseimbangan yang dilakukan PMW dengan menggunakan Teori Keseimbangan Heider. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memaparkan fenomena yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang mendalam dan observasi. Selanjutnya, untuk teknik sampling peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola keseimbangan yang dilakukan para PMW dilakukan secara terbuka, adil dan seimbang. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa dalam mengatasi masalah para PMW lebih memilih untuk mengalah agar tidak terjadi konflik yang lebih serius. Komunikasi kelompok yang dilakukan PMW lebih pada interpersonal di mana akan berbicara satu sama lain untuk mengkondisikan atau mendinginkan situasi. ","PeriodicalId":253765,"journal":{"name":"Jurnal Audiens","volume":"65 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Pola Keseimbangan Komunikasi Keluarga Pekerja Migran Wanita Dalam Membangun Harmonisasi\",\"authors\":\"Amrina Rosida\",\"doi\":\"10.18196/jas.v3i3.12515\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Harmonisasi pada keluarga merupakan situasi di mana adanya jalinan kasih sayang, rasa memiliki satu sama lain, tanggung jawab, pengertian dan komunikasi yang dilakukan secara baik. Sehingga, hal tersebut mampu meminimalisir terjadinya konflik dan ketegangan maupun kekecewaan dalam keluarga. Kedudukan Pekerja Migran Wanita (PMW) sebagai pekerja migran yang mengharuskan bekerja berjauhan dengan sanak keluarga dapat menimbulkan permasalahan internal dalam keluarga, seperti disharmonisasi dalam keluarga karena kurangnya komunikasi. Oleh karena itu, untuk membangun kondisi yang harmonis perlu menyeimbangkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya konflik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pola keseimbangan yang dilakukan PMW dengan menggunakan Teori Keseimbangan Heider. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memaparkan fenomena yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang mendalam dan observasi. Selanjutnya, untuk teknik sampling peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola keseimbangan yang dilakukan para PMW dilakukan secara terbuka, adil dan seimbang. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa dalam mengatasi masalah para PMW lebih memilih untuk mengalah agar tidak terjadi konflik yang lebih serius. Komunikasi kelompok yang dilakukan PMW lebih pada interpersonal di mana akan berbicara satu sama lain untuk mengkondisikan atau mendinginkan situasi. \",\"PeriodicalId\":253765,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Audiens\",\"volume\":\"65 6\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Audiens\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18196/jas.v3i3.12515\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Audiens","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18196/jas.v3i3.12515","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pola Keseimbangan Komunikasi Keluarga Pekerja Migran Wanita Dalam Membangun Harmonisasi
Harmonisasi pada keluarga merupakan situasi di mana adanya jalinan kasih sayang, rasa memiliki satu sama lain, tanggung jawab, pengertian dan komunikasi yang dilakukan secara baik. Sehingga, hal tersebut mampu meminimalisir terjadinya konflik dan ketegangan maupun kekecewaan dalam keluarga. Kedudukan Pekerja Migran Wanita (PMW) sebagai pekerja migran yang mengharuskan bekerja berjauhan dengan sanak keluarga dapat menimbulkan permasalahan internal dalam keluarga, seperti disharmonisasi dalam keluarga karena kurangnya komunikasi. Oleh karena itu, untuk membangun kondisi yang harmonis perlu menyeimbangkan komunikasi untuk meminimalisir terjadinya konflik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pola keseimbangan yang dilakukan PMW dengan menggunakan Teori Keseimbangan Heider. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang memaparkan fenomena yang ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara yang mendalam dan observasi. Selanjutnya, untuk teknik sampling peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola keseimbangan yang dilakukan para PMW dilakukan secara terbuka, adil dan seimbang. Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti melihat bahwa dalam mengatasi masalah para PMW lebih memilih untuk mengalah agar tidak terjadi konflik yang lebih serius. Komunikasi kelompok yang dilakukan PMW lebih pada interpersonal di mana akan berbicara satu sama lain untuk mengkondisikan atau mendinginkan situasi.