PENGARUH KADAR IMPURITIS PADA MOLTEN ALUMINIUM TERHADAP STANDAR GRADE ALUMINIUM (SGA) DI STASIUN HPM CENTRE PT INALUM (PERSERO) – KUALA TANJUNG

One of the suppliers of aluminum needs in the world and in Indonesia is PT INALUM (Persero) with a production capacity of 260,000 tons per year. The aluminum products manufactured by PT INALUM (Persero) consist of bars, alloys and billets with different degrees of purity. Apart from these 3 products, however, there are other products that also have a higher sales value, namely S1-B products. In the aluminum smelting process, it is certain that 100% pure aluminum cannot be produced; the result is impurities. In this case, the more closely observed impurities are silicon (Si) and iron (Fe). PT INALUM offers several standards for the purity of aluminum. The compositional test aims to determine the level of impurities in the aluminum sample. This test was carried out with OES (Optical Emission Spectrophotometer). This test begins by taking a sample of the Test Product Metal (TPM) from molten aluminum, then cooling the sample and then sending it to Smelter Quality Assurance (SQA) to determine the purity and impurity levels. Based on the results of the analysis, the malleable aluminum is grade S1-A with an aluminum content of 99.92% and S1-B with an aluminum content of 99.90%. For example, the batch number 210520 must be printed with a purity of 99.92% for type S1-A. In the meantime, batch number 210536 with 99.91% aluminum purity cannot be printed for grade S1-A. Because when printing for type S1-A there are still impurities in it and for type G1 the purity is still too high. Therefore it is necessary to make adjustments to the given grade. Keyword : HPM Centre Station, Ingot, Impurities and Standar Grade Aluminium Abstrak Salah satu pemasok kebutuhan aluminium dunia dan Indonesia adalah PT INALUM (Persero) dengan kapasitas produksi masih sebesar 260.000 ton per tahun. Produk aluminium yang dihasilkan pada PT INALUM (Persero) terdiri dari ingot, alloy dan billet dengan tingkat kemurnian yang berbeda. Namun selain 3 produk tersebut ada produk lain yang juga memiliki nilai jual lebih tinggi, yaitu produk S1-B. Dalam proses peleburan aluminium pastilah tidak dapat dihasilkan aluminium yang 100% murni, terdapat zat pengotor didalam hasilnya. Dalam hal ini, zat pengotor yang lebih dicermati adalah silikon (Si) dan besi (Fe). PT INALUM memberikan beberapa standar terhadap kemurnian dari aluminium. Pengujian komposisi bertujuan untuk mengetahui kadar pengotor yang terkandung pada sample aluminium. Pengujian ini dilakukan menggunakan OES (Optical Emission Spectrofotometer). Pengujian ini dimulai dari pengambilan sample Test Product Metal (TPM) aluminium cair, kemudian sample tersebut didinginkan dan setelah itu sample dikirim ke bagian Smelter Quality Assurance (SQA) untuk mengetahui kemurnian dan kandungan zat pengotornya. Berdasarkan hasil analisis, aluminium yang memungkinkan dicetak adalah grade S1-A dengan kadar aluminium 99,92% dan S1-B dengan kadar aluminium 99,90%. Sebagai contoh untuk nomor lot 210520 dengan kemurnian 99,92% harus dicetak untuk grade S1-A. Sementara lot nomor 210536 dengan kemurnian aluminium 99,91% tidaklah memungkinkan dicetak untuk grade S1-A. Karena apabila dicetak untuk grade S1-A, masih terdapat zat pengotor didalamnya dan untuk grade G1 pun masih terlalu tinggi kemurniannya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penyesuaian terhadap grade yang ditentukan. Kata kunci: Stasiun Pusat HPM, Ingot, Pengotor dan Standar Grade Aluminium (SGA). Journal Of Metallurgical Engineering And Processing Technology, Vol. 2, No. 1, February 2022, pp. 1-10 P-ISSN: 2723-6854, E-ISSN: 2798-1037