{"title":"生命周期评估过程中煤炭原料采购蒂多尔发电厂","authors":"Muhammad Faizal Mahmud, Andes Ismayana, M. Yani","doi":"10.30556/jtmb.vol18.no1.2022.1243","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penggunaan batubara dalam negeri didominasi oleh sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kegiatan pendistribusian batubara menuju PLTU merupakan salah satu kegiatan yang memberikan dampak adanya emisi dalam rantai pasokan batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aliran input-output pengadaan bahan baku batubara pembangkit listrik tenaga uap Tidore, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan life cycle assessment yang terdiri dari tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi dampak. Penghitungan dampak emisi GRK dan asidifikas dilakukan berdasarkan unit fungsional jumlah batubara (ton) yang dipasok ke PLTU Tidore Kepulauan. Hasil dari penelitian ini mendapatkan potensi dampak emisi kegiatan pendistribusian dari tambang batubara ke jeti Bunati sebesar 46,40 kg-CO2eq/ton dan 4,52E-01kg-SO2eq/ton, jeti Bunati ke jeti Tidore sebesar 28944,40 kg-CO2eq/ton dan 462,41 kg-SO2eq/ton, jeti PLTU ke coal yard sebesar 1,29 kg-CO2eq/ton dan 1,26E-02 kg-SO2eq/ton. Rekomendasi yang diberikan untuk mereduksi emisi adalah substitusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan cara cofiring serta meningkatkan efisiensi pada sistem transportasi laut dan menggantikan transportasi truk pengangkut batubara dengan overload conveyor.","PeriodicalId":118039,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Life cycle assessment proses pengadaan bahan baku batubara pembangkit listrik tenaga uap Tidore\",\"authors\":\"Muhammad Faizal Mahmud, Andes Ismayana, M. Yani\",\"doi\":\"10.30556/jtmb.vol18.no1.2022.1243\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penggunaan batubara dalam negeri didominasi oleh sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kegiatan pendistribusian batubara menuju PLTU merupakan salah satu kegiatan yang memberikan dampak adanya emisi dalam rantai pasokan batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aliran input-output pengadaan bahan baku batubara pembangkit listrik tenaga uap Tidore, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan life cycle assessment yang terdiri dari tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi dampak. Penghitungan dampak emisi GRK dan asidifikas dilakukan berdasarkan unit fungsional jumlah batubara (ton) yang dipasok ke PLTU Tidore Kepulauan. Hasil dari penelitian ini mendapatkan potensi dampak emisi kegiatan pendistribusian dari tambang batubara ke jeti Bunati sebesar 46,40 kg-CO2eq/ton dan 4,52E-01kg-SO2eq/ton, jeti Bunati ke jeti Tidore sebesar 28944,40 kg-CO2eq/ton dan 462,41 kg-SO2eq/ton, jeti PLTU ke coal yard sebesar 1,29 kg-CO2eq/ton dan 1,26E-02 kg-SO2eq/ton. Rekomendasi yang diberikan untuk mereduksi emisi adalah substitusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan cara cofiring serta meningkatkan efisiensi pada sistem transportasi laut dan menggantikan transportasi truk pengangkut batubara dengan overload conveyor.\",\"PeriodicalId\":118039,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara\",\"volume\":\"26 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30556/jtmb.vol18.no1.2022.1243\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30556/jtmb.vol18.no1.2022.1243","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Life cycle assessment proses pengadaan bahan baku batubara pembangkit listrik tenaga uap Tidore
Penggunaan batubara dalam negeri didominasi oleh sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Kegiatan pendistribusian batubara menuju PLTU merupakan salah satu kegiatan yang memberikan dampak adanya emisi dalam rantai pasokan batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi aliran input-output pengadaan bahan baku batubara pembangkit listrik tenaga uap Tidore, menentukan besaran dampak emisi GRK dan asidifikasi proses pengadaan bahan baku batubara, serta menentukan upaya kegiatan untuk meminimalkan dampak emisi tersebut. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan life cycle assessment yang terdiri dari tujuan dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi dampak. Penghitungan dampak emisi GRK dan asidifikas dilakukan berdasarkan unit fungsional jumlah batubara (ton) yang dipasok ke PLTU Tidore Kepulauan. Hasil dari penelitian ini mendapatkan potensi dampak emisi kegiatan pendistribusian dari tambang batubara ke jeti Bunati sebesar 46,40 kg-CO2eq/ton dan 4,52E-01kg-SO2eq/ton, jeti Bunati ke jeti Tidore sebesar 28944,40 kg-CO2eq/ton dan 462,41 kg-SO2eq/ton, jeti PLTU ke coal yard sebesar 1,29 kg-CO2eq/ton dan 1,26E-02 kg-SO2eq/ton. Rekomendasi yang diberikan untuk mereduksi emisi adalah substitusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan cara cofiring serta meningkatkan efisiensi pada sistem transportasi laut dan menggantikan transportasi truk pengangkut batubara dengan overload conveyor.