{"title":"万隆应用科学硕士学位的灯光和空气调理技术","authors":"Achmad Renaldi, D. Purnama, M. Sutrisno, Muchtar","doi":"10.35313/POTENSI.V21I1.1310","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Optimalisasi penggunaan energi pada suatu gedung bertujuan untuk mengurangi pemakaian energi listrikberlebih, sehingga dapat menekan biaya operasional pada gedung tersebut. Salah satu ide optimalisasi yangdapat direncanakan adalah melakukan rekayasa ulang pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara.Halini coba diterapkan pada gedung magister sains terapan Politeknik Negeri Bandung. Evaluasi sistempencahayaan pada bangunan eksisting dilakukan dengan mengukur nilai lux (tingkat cahaya) pada setiapruangan. Sedangkan evaluasi sistem pengkondisian udara pada bangunan eksisting yang dilakukan adalahmengukur kecepatan angin, suhu udara luar dan dalam ruangan pada jam operasional gedung, sertakelembaban udara. Pengolahan data hasil evaluasi selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis usulandesain baru yang akan direkomendasikan. Untuk sistem pencahayaan, usulan desain yang direkomendasikanadalah penambahan cerobong cahaya, pemasangan glassblock, penggantian warna cat dinding, sertapenggantian jenis dan spesifikasi lampu. Sedangkan untuk pengkondisian udara, usulan yang direkomendasikanadalah desain cross ventilation menggunakan jendela fleksibel, penggunaan exhaust fan, serta pergantian jenisdan spesifikasi komponen pengkondisian udara yang lebih hemat energi. Dari rekayasa ulang yang telahdirencanakan, selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional untuk jangka waktu 20 tahun kedepan yangmencakup biaya penggunaan listrik, biaya perawatan, biaya penggantian asset, serta biaya investasi (RAB)dengan dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik rata-rata dan infasi pada setiap tahunnya. Berdasarkan hasilperhitungan, didapatkan nilai perbandingan penghematan biaya operasional hasil usulan desain dengan biayaoperasional kondisi eksisting yaitu sebesar 286% dengan nilai NPV hasil desain sebesar Rp. 5.609.940.958","PeriodicalId":109934,"journal":{"name":"Potensi : Jurnal Sipil Politeknik","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-04-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"REKAYASA ULANG SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGKONDISIAN UDARA PADA GEDUNG MAGISTER SAINS TERAPAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG\",\"authors\":\"Achmad Renaldi, D. Purnama, M. Sutrisno, Muchtar\",\"doi\":\"10.35313/POTENSI.V21I1.1310\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Optimalisasi penggunaan energi pada suatu gedung bertujuan untuk mengurangi pemakaian energi listrikberlebih, sehingga dapat menekan biaya operasional pada gedung tersebut. Salah satu ide optimalisasi yangdapat direncanakan adalah melakukan rekayasa ulang pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara.Halini coba diterapkan pada gedung magister sains terapan Politeknik Negeri Bandung. Evaluasi sistempencahayaan pada bangunan eksisting dilakukan dengan mengukur nilai lux (tingkat cahaya) pada setiapruangan. Sedangkan evaluasi sistem pengkondisian udara pada bangunan eksisting yang dilakukan adalahmengukur kecepatan angin, suhu udara luar dan dalam ruangan pada jam operasional gedung, sertakelembaban udara. Pengolahan data hasil evaluasi selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis usulandesain baru yang akan direkomendasikan. Untuk sistem pencahayaan, usulan desain yang direkomendasikanadalah penambahan cerobong cahaya, pemasangan glassblock, penggantian warna cat dinding, sertapenggantian jenis dan spesifikasi lampu. Sedangkan untuk pengkondisian udara, usulan yang direkomendasikanadalah desain cross ventilation menggunakan jendela fleksibel, penggunaan exhaust fan, serta pergantian jenisdan spesifikasi komponen pengkondisian udara yang lebih hemat energi. Dari rekayasa ulang yang telahdirencanakan, selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional untuk jangka waktu 20 tahun kedepan yangmencakup biaya penggunaan listrik, biaya perawatan, biaya penggantian asset, serta biaya investasi (RAB)dengan dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik rata-rata dan infasi pada setiap tahunnya. Berdasarkan hasilperhitungan, didapatkan nilai perbandingan penghematan biaya operasional hasil usulan desain dengan biayaoperasional kondisi eksisting yaitu sebesar 286% dengan nilai NPV hasil desain sebesar Rp. 5.609.940.958\",\"PeriodicalId\":109934,\"journal\":{\"name\":\"Potensi : Jurnal Sipil Politeknik\",\"volume\":\"95 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-04-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Potensi : Jurnal Sipil Politeknik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35313/POTENSI.V21I1.1310\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Potensi : Jurnal Sipil Politeknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35313/POTENSI.V21I1.1310","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
REKAYASA ULANG SISTEM PENCAHAYAAN DAN PENGKONDISIAN UDARA PADA GEDUNG MAGISTER SAINS TERAPAN POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Optimalisasi penggunaan energi pada suatu gedung bertujuan untuk mengurangi pemakaian energi listrikberlebih, sehingga dapat menekan biaya operasional pada gedung tersebut. Salah satu ide optimalisasi yangdapat direncanakan adalah melakukan rekayasa ulang pada sistem pencahayaan dan pengkondisian udara.Halini coba diterapkan pada gedung magister sains terapan Politeknik Negeri Bandung. Evaluasi sistempencahayaan pada bangunan eksisting dilakukan dengan mengukur nilai lux (tingkat cahaya) pada setiapruangan. Sedangkan evaluasi sistem pengkondisian udara pada bangunan eksisting yang dilakukan adalahmengukur kecepatan angin, suhu udara luar dan dalam ruangan pada jam operasional gedung, sertakelembaban udara. Pengolahan data hasil evaluasi selanjutnya dijadikan acuan untuk menentukan jenis usulandesain baru yang akan direkomendasikan. Untuk sistem pencahayaan, usulan desain yang direkomendasikanadalah penambahan cerobong cahaya, pemasangan glassblock, penggantian warna cat dinding, sertapenggantian jenis dan spesifikasi lampu. Sedangkan untuk pengkondisian udara, usulan yang direkomendasikanadalah desain cross ventilation menggunakan jendela fleksibel, penggunaan exhaust fan, serta pergantian jenisdan spesifikasi komponen pengkondisian udara yang lebih hemat energi. Dari rekayasa ulang yang telahdirencanakan, selanjutnya dilakukan perhitungan biaya operasional untuk jangka waktu 20 tahun kedepan yangmencakup biaya penggunaan listrik, biaya perawatan, biaya penggantian asset, serta biaya investasi (RAB)dengan dipengaruhi oleh kenaikan tarif listrik rata-rata dan infasi pada setiap tahunnya. Berdasarkan hasilperhitungan, didapatkan nilai perbandingan penghematan biaya operasional hasil usulan desain dengan biayaoperasional kondisi eksisting yaitu sebesar 286% dengan nilai NPV hasil desain sebesar Rp. 5.609.940.958