{"title":"在网上学习媒体平台选择决策支持系统中,方法SAW和AHP的比较分析","authors":"Prisa Marga Kusumantara","doi":"10.33005/SCAN.V16I2.2619","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, menuntut PBM (Proses Belajar mengajar) Pendidikan Tinggi dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Sementara itu, banyak pilihan platform media pembelajaran yang membantu dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan PBM secara daring. Masing-masing platform tersebut menawarkan banyak fitur layanan yang spesifik, menarik, dan kompetitif. Pada akhirnya, hal ini menjadikan problematika tersendiri dari pihak dosen dalam menentukan pilihan media pembelajaran daring mana yang relevan terhadap kondisi peserta kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan Sistem Pendukung Keputusan dengan penggunaan 7 kriteria meliputi : penggunaan kuota, kebutuhan sinyal kuat, kaya fitur, user friendly, multitasking (fleksibel), interaktif, bisa dipelajari ulang. Analisis perbandingan antara metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk mengetahui seberapa baik tingkat relevansi masing-masing metode tersebut terhadap kondisi kelas riil. Berdasarkan hasil perangkingan dari kuisioner 30 responden mahasiswa Prodi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jatim, diketahui bahwa jarak perbedaan perangkingan pada metode SAW sebesar 0,090 dan pada metode AHP sebesar 0,136. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode SAW dinilai relatif lebih relevan untuk direkomendasikan pada kasus jenis ini dibandingkan dengan metode AHP.","PeriodicalId":408206,"journal":{"name":"SCAN - Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN AHP PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PLATFORM\\n MEDIA PEMBELAJARAN DARING\",\"authors\":\"Prisa Marga Kusumantara\",\"doi\":\"10.33005/SCAN.V16I2.2619\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, menuntut PBM (Proses Belajar mengajar) Pendidikan Tinggi dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Sementara itu, banyak pilihan platform media pembelajaran yang membantu dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan PBM secara daring. Masing-masing platform tersebut menawarkan banyak fitur layanan yang spesifik, menarik, dan kompetitif. Pada akhirnya, hal ini menjadikan problematika tersendiri dari pihak dosen dalam menentukan pilihan media pembelajaran daring mana yang relevan terhadap kondisi peserta kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan Sistem Pendukung Keputusan dengan penggunaan 7 kriteria meliputi : penggunaan kuota, kebutuhan sinyal kuat, kaya fitur, user friendly, multitasking (fleksibel), interaktif, bisa dipelajari ulang. Analisis perbandingan antara metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk mengetahui seberapa baik tingkat relevansi masing-masing metode tersebut terhadap kondisi kelas riil. Berdasarkan hasil perangkingan dari kuisioner 30 responden mahasiswa Prodi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jatim, diketahui bahwa jarak perbedaan perangkingan pada metode SAW sebesar 0,090 dan pada metode AHP sebesar 0,136. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode SAW dinilai relatif lebih relevan untuk direkomendasikan pada kasus jenis ini dibandingkan dengan metode AHP.\",\"PeriodicalId\":408206,\"journal\":{\"name\":\"SCAN - Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi\",\"volume\":\"76 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"SCAN - Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33005/SCAN.V16I2.2619\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"SCAN - Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33005/SCAN.V16I2.2619","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS PERBANDINGAN METODE SAW DAN AHP PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PLATFORM
MEDIA PEMBELAJARAN DARING
Dalam kondisi pandemi COVID-19 saat ini, menuntut PBM (Proses Belajar mengajar) Pendidikan Tinggi dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Sementara itu, banyak pilihan platform media pembelajaran yang membantu dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan PBM secara daring. Masing-masing platform tersebut menawarkan banyak fitur layanan yang spesifik, menarik, dan kompetitif. Pada akhirnya, hal ini menjadikan problematika tersendiri dari pihak dosen dalam menentukan pilihan media pembelajaran daring mana yang relevan terhadap kondisi peserta kelas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan Sistem Pendukung Keputusan dengan penggunaan 7 kriteria meliputi : penggunaan kuota, kebutuhan sinyal kuat, kaya fitur, user friendly, multitasking (fleksibel), interaktif, bisa dipelajari ulang. Analisis perbandingan antara metode Simple Additive Weighting (SAW) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan untuk mengetahui seberapa baik tingkat relevansi masing-masing metode tersebut terhadap kondisi kelas riil. Berdasarkan hasil perangkingan dari kuisioner 30 responden mahasiswa Prodi Sistem Informasi UPN “Veteran” Jatim, diketahui bahwa jarak perbedaan perangkingan pada metode SAW sebesar 0,090 dan pada metode AHP sebesar 0,136. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode SAW dinilai relatif lebih relevan untuk direkomendasikan pada kasus jenis ini dibandingkan dengan metode AHP.