{"title":"文化图谱:爪哇中部巴巴坎-拉西姆村的中国建筑","authors":"Mutiawati Mandaka, Ni Wayan Meidayanti Mustika","doi":"10.54325/kolaborasi.v1i2.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dari sekian banyak negara di dunia yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, Indonesia termasuk salah satu dari negara-negara tersebut. Banyak peninggalan bersejarah yang terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya kebudayaan Cina. Cultural mapping merupakan sebuah pendekatan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan pelestarian kawasan. Studi kasus yang diangkat pada cultural mapping kali ini adalah arsitektur Tionghoa di Desa Babagan Lasem. Lasem diangkat karena memiliki sejarah perkembangan salah satu permukiman Cina tertua di Indonesia. Tujuan paper ini adalah untuk mengetahuisejarah perkembangan kawasan Babagan, melakukan pemetaan arsitektur-arsitektur Tionghoa dan memberikan rekomendasi. Dengan pendekatan survey lapangan untuk pengambilan foto dan plot koordinat objek di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa penelusuran referensi-referensi terkait dengan desa Babagan Lasem. Hasil penelitian merekomendasikan ada delapan bangunan yang dapat dimasukkan kedalam pemetaan arsitektur Tionghoa yang ada di Desa Babagan yaitu klenteng Gie Yong Bio, rumah Om King Liang, omah Kim Jong, gedung Hoo Hap, omah Batik Dinar, omah om Jun, omah kerabat Djarum, omah Batik Sekar Kentjana. Dengan mengetahui signifikansi sejarah pembentukan Desa Babagan melalui arsitektur dan tata ruangnya, diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk pemetaan yang bermanfaat untuk pemerintah desa, Pokdarwis dan akademisi (mengembangkan ilmu pengetahuan).","PeriodicalId":333312,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur Kolaborasi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PEMETAAN BUDAYA: ARSITEKTUR CINA DI DESA BABAGAN-LASEM JAWA TENGAH\",\"authors\":\"Mutiawati Mandaka, Ni Wayan Meidayanti Mustika\",\"doi\":\"10.54325/kolaborasi.v1i2.9\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dari sekian banyak negara di dunia yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, Indonesia termasuk salah satu dari negara-negara tersebut. Banyak peninggalan bersejarah yang terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya kebudayaan Cina. Cultural mapping merupakan sebuah pendekatan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan pelestarian kawasan. Studi kasus yang diangkat pada cultural mapping kali ini adalah arsitektur Tionghoa di Desa Babagan Lasem. Lasem diangkat karena memiliki sejarah perkembangan salah satu permukiman Cina tertua di Indonesia. Tujuan paper ini adalah untuk mengetahuisejarah perkembangan kawasan Babagan, melakukan pemetaan arsitektur-arsitektur Tionghoa dan memberikan rekomendasi. Dengan pendekatan survey lapangan untuk pengambilan foto dan plot koordinat objek di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa penelusuran referensi-referensi terkait dengan desa Babagan Lasem. Hasil penelitian merekomendasikan ada delapan bangunan yang dapat dimasukkan kedalam pemetaan arsitektur Tionghoa yang ada di Desa Babagan yaitu klenteng Gie Yong Bio, rumah Om King Liang, omah Kim Jong, gedung Hoo Hap, omah Batik Dinar, omah om Jun, omah kerabat Djarum, omah Batik Sekar Kentjana. Dengan mengetahui signifikansi sejarah pembentukan Desa Babagan melalui arsitektur dan tata ruangnya, diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk pemetaan yang bermanfaat untuk pemerintah desa, Pokdarwis dan akademisi (mengembangkan ilmu pengetahuan).\",\"PeriodicalId\":333312,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Arsitektur Kolaborasi\",\"volume\":\"27 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Arsitektur Kolaborasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v1i2.9\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur Kolaborasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v1i2.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
印尼是世界上许多文化水平高的国家之一。印尼地区有许多历史文物,包括中国文化。文化塑造是一种以社会为基础的方法,旨在实现区域保护的目标。这次文化推广的案例研究是ba图表Lasem村的中国建筑。拉西姆之所以被任命,是因为它有印尼最古老的中国定居点之一的发展历史。这篇论文的目的是了解ba图表地区的发展历史,绘制中国建筑地图并提出建议。通过实地调查的方法,在现场收集照片和图图物体的坐标,并由与ba图表Lasem村相关的参考数据支持。这项研究建议,在ba图表村有8座建筑,包括klenteng Gie Yong Bio, Om King Liang的家,Kim Jong, Hoo Hap, omah蜡染第纳纳,omah Om Jun, d针的亲戚omah蜡染setjana。了解ba图表村通过其建筑和布局的历史意义,预计结果将被用于对农村政府、Pokdarwis和学者(发展科学)的有用地图。
PEMETAAN BUDAYA: ARSITEKTUR CINA DI DESA BABAGAN-LASEM JAWA TENGAH
Dari sekian banyak negara di dunia yang memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi, Indonesia termasuk salah satu dari negara-negara tersebut. Banyak peninggalan bersejarah yang terdapat di wilayah Indonesia, salah satunya kebudayaan Cina. Cultural mapping merupakan sebuah pendekatan berbasis masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan pelestarian kawasan. Studi kasus yang diangkat pada cultural mapping kali ini adalah arsitektur Tionghoa di Desa Babagan Lasem. Lasem diangkat karena memiliki sejarah perkembangan salah satu permukiman Cina tertua di Indonesia. Tujuan paper ini adalah untuk mengetahuisejarah perkembangan kawasan Babagan, melakukan pemetaan arsitektur-arsitektur Tionghoa dan memberikan rekomendasi. Dengan pendekatan survey lapangan untuk pengambilan foto dan plot koordinat objek di lapangan dan didukung oleh data sekunder berupa penelusuran referensi-referensi terkait dengan desa Babagan Lasem. Hasil penelitian merekomendasikan ada delapan bangunan yang dapat dimasukkan kedalam pemetaan arsitektur Tionghoa yang ada di Desa Babagan yaitu klenteng Gie Yong Bio, rumah Om King Liang, omah Kim Jong, gedung Hoo Hap, omah Batik Dinar, omah om Jun, omah kerabat Djarum, omah Batik Sekar Kentjana. Dengan mengetahui signifikansi sejarah pembentukan Desa Babagan melalui arsitektur dan tata ruangnya, diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk pemetaan yang bermanfaat untuk pemerintah desa, Pokdarwis dan akademisi (mengembangkan ilmu pengetahuan).