Gerry Alfrits Yizreel Kawalo, Uyu Saismana, Sari Melati
{"title":"PEMODELAN ENDAPAN BATUBARA DAN PERANCANGAN LIFE OF MINE PIT F PADA PT BORNEO INDOBARA (BIB) KECAMATAN ANGSANA","authors":"Gerry Alfrits Yizreel Kawalo, Uyu Saismana, Sari Melati","doi":"10.20527/JHS.V4I2.1082","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PT Borneo Indobara, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, berniat meningkatkan produksi tahun 2019 dengan membuka pit baru yang bernama Pit F, yang berlokasi pada blok timur di sebelah barat dari Pit Kusan atas. Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, terlebih dahulu perlu diketahui bagaimana model endapan batubara dan sebaran kualitas di lokasi tersebut. Kemudian baru dapat disusun rencana penambangan yang setidaknya terdiri atas rancangan akhir pit, jumlah cadangan batubara, volume overburden, luas dan kedalaman pit, serta umur tambangnya. Ketidakpastian kondisi ekonomi, terutama karena harga batubara yang cenderung turun akhir-akhir ini, menyebabkan perencanaan tambang yang dibuat harus fleksibel. Pada penelitian ini dianalisis pengaruh empat skenario alternatif rencana dengan kriteria stripping ratio (SR) terhadap rencana penambangan Pit F. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan PT Borneo Indobara untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada pengambilan keputusan mana rancangan yang akan pilih.Pemboran eksplorasi detil dilakukan sebanyak 142 titik bor dengan spasi 200 m dan pola pengeboran staggered, rata-rata kedalaman sekitar 100 meter. Sedangkan untuk mendapatkan kualitas batubara diambil 5 titik bor quality. Survey pemetaan topografi awal wilayah juga dilaksanakan untuk memperoleh model permukaan tanah. Model endapan batubara dikonstruksi melalui korelasi data seam-seam dan lithologi yang terdapat dalam titik-titik bor menggunakan perangkat stratmodel. Geometri lereng di batas akhir penambangan yang dirancang yaitu kemiringan lereng keseluruhan di low wall mengikuti kemiringan batubara. Lereng higwall dan side wall kemiringan lereng tunggal pada overburden 35-45°, ketinggian lereng 10 meter, kemiringan lereng pada batubara 70°, dan lebar jenjang 5 m. Batas penambangan ekonomis ditentukan dari resgraphic, yaitu perangkat informasi distribusi volume overburden dan tonase batubara dalam model solid batter block berukuran 100 x 100 m. Skenario stripping ratio untuk kriteria analisis sensitivitas penentu batas penambangan yang dipakai adalah 3; 3,5; 4; dan 4,5.Kontur struktur roof dan floor batubara hasil pemodelan endapan menunjukan strike/dip Seam F N 176° E/ 3,41°. Dari kontur iso-thickness diketahui ketebalan seam F £ 5 meter. Berdasarkan model resgraphic diperoleh untuk SR 3 terdapat 65 blok ekonomis, SR 3,5 78 blok ekonomis, SR 4 94 blok ekonomis, dan SR 4,5 terdapat 115 blok ekonomis. Rancangan batas akhir penambangan didapatkan kemiringan lereng keseluruhan 32° dengan kedalaman pit berturut-turut 36,78 meter; 40,82 meter; 44,14 meter; dan 48,26 meter. Pit F dengan kriteria SR 3 seluas 21,96 Ha akan menghasilkan 0,72 juta ton batubara dan selesai ditambang dalam jangka waktu 1,19 tahun. Pit F dengan kriteria SR 3,5 seluas 25,72 Ha akan menghasilkan 0,85 juta ton batubara dan selesai ditambang selama 1,42 tahun. Pit F dengan kriteria SR 4 seluas 30,38 Ha akan menghasilkan 1,03 juta ton batubara dan selesai ditambang dalam jangka waktu 1,71 tahun. Pit F dengan kriteria SR 4,5 seluas 35,73 Ha akan menghasilkan 0,72 juta ton batubara dan selesai ditambang selama 2 tahun. Perusahaan dapat menerapkan rancangan life of mine Pit F sesuai dengan nilai SR ekonomis yang berlaku saat kegiatan penambangan mulai berlangsung.","PeriodicalId":128037,"journal":{"name":"Jurnal Himasapta","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Himasapta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/JHS.V4I2.1082","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
PT borneindobara是一家经营煤矿的公司,它打算在2019年增加产量,它将坑F (pit F)建在上坑的东侧块上。在采矿活动之前,首先需要知道煤炭沉积的模式和该地区的质量分布。然后才能制定至少包括最终坑的设计、煤炭储备的数量、过高的体积、坑的面积和深度以及矿山的年龄在内的采矿计划。经济状况的不确定性,特别是最近煤炭价格的不确定性,导致开采计划必须灵活。本研究分析了四种替代方案对深坑开采(SR)的影响,研究结果预计将利用PT Borneo Indobara应对经济不确定性,这将影响选择该设计的决策。详细的勘探过程中进行了142个钻孔,钻距为200米(1300英尺),安装了staggered钻探模式,平均深度约为100米(200米)。而获得煤炭质量的5点优质钻头。早期区域地形测绘调查也进行,以获取土壤表面模型。煤沉淀物模型是通过使用分层设备在钻头中发现的seamseam数据和lithologi学建立的。在设计好的采矿极限上,整个低壁的坡度随着煤炭的坡度上升。higwall山坡和山坡倾斜侧长城专注于overburden三十五到四十五°倾斜,海拔10米的斜坡,斜坡上煤炭70°,宽5米的阶梯。从气修(re图形)中确定的经济开采边界是100×100米(100×100米)块的燃煤体体积分布和探矿探矿的信息工具。采用采矿业限定词分析参数的剥离场景为3;3.5;4;和4.5。屋顶和地板结构轮廓煤沉积建模结果显示振蘸Seam F N 176°E / 3,41°。从已知iso-thickness seam F£5米厚度的轮廓。根据SR 3模型获得的65个经济块,SR 3.5 78块经济,SR 4 94块经济,SR 4.5是115个经济块。最终得到倾斜山坡开采整体设计极限与连续坑深度32°36.78米;40.82米;44.14米;还有48.26米。深坑F的标准是21996公顷(21.96公顷),将产生0.72万吨煤炭,并在1.19年内完成开采。坑F的标准是25.72公顷(15.72公顷),将产生0.85万吨煤炭,并在1.42年的时间里完成开采。坑F以3038公顷为标准,将生产1,03亿吨煤炭,并在1.71年内完成开采。坑F的标准是35.73公顷(2.2英亩),将产生0.72万吨煤炭,并在两年内完成开采。该公司可以采用矿山坑F的生命设计,这符合SR级的经济价值,在采矿活动开始时适用。
PEMODELAN ENDAPAN BATUBARA DAN PERANCANGAN LIFE OF MINE PIT F PADA PT BORNEO INDOBARA (BIB) KECAMATAN ANGSANA
PT Borneo Indobara, sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara, berniat meningkatkan produksi tahun 2019 dengan membuka pit baru yang bernama Pit F, yang berlokasi pada blok timur di sebelah barat dari Pit Kusan atas. Sebelum kegiatan penambangan dilakukan, terlebih dahulu perlu diketahui bagaimana model endapan batubara dan sebaran kualitas di lokasi tersebut. Kemudian baru dapat disusun rencana penambangan yang setidaknya terdiri atas rancangan akhir pit, jumlah cadangan batubara, volume overburden, luas dan kedalaman pit, serta umur tambangnya. Ketidakpastian kondisi ekonomi, terutama karena harga batubara yang cenderung turun akhir-akhir ini, menyebabkan perencanaan tambang yang dibuat harus fleksibel. Pada penelitian ini dianalisis pengaruh empat skenario alternatif rencana dengan kriteria stripping ratio (SR) terhadap rencana penambangan Pit F. Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan PT Borneo Indobara untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi yang berdampak pada pengambilan keputusan mana rancangan yang akan pilih.Pemboran eksplorasi detil dilakukan sebanyak 142 titik bor dengan spasi 200 m dan pola pengeboran staggered, rata-rata kedalaman sekitar 100 meter. Sedangkan untuk mendapatkan kualitas batubara diambil 5 titik bor quality. Survey pemetaan topografi awal wilayah juga dilaksanakan untuk memperoleh model permukaan tanah. Model endapan batubara dikonstruksi melalui korelasi data seam-seam dan lithologi yang terdapat dalam titik-titik bor menggunakan perangkat stratmodel. Geometri lereng di batas akhir penambangan yang dirancang yaitu kemiringan lereng keseluruhan di low wall mengikuti kemiringan batubara. Lereng higwall dan side wall kemiringan lereng tunggal pada overburden 35-45°, ketinggian lereng 10 meter, kemiringan lereng pada batubara 70°, dan lebar jenjang 5 m. Batas penambangan ekonomis ditentukan dari resgraphic, yaitu perangkat informasi distribusi volume overburden dan tonase batubara dalam model solid batter block berukuran 100 x 100 m. Skenario stripping ratio untuk kriteria analisis sensitivitas penentu batas penambangan yang dipakai adalah 3; 3,5; 4; dan 4,5.Kontur struktur roof dan floor batubara hasil pemodelan endapan menunjukan strike/dip Seam F N 176° E/ 3,41°. Dari kontur iso-thickness diketahui ketebalan seam F £ 5 meter. Berdasarkan model resgraphic diperoleh untuk SR 3 terdapat 65 blok ekonomis, SR 3,5 78 blok ekonomis, SR 4 94 blok ekonomis, dan SR 4,5 terdapat 115 blok ekonomis. Rancangan batas akhir penambangan didapatkan kemiringan lereng keseluruhan 32° dengan kedalaman pit berturut-turut 36,78 meter; 40,82 meter; 44,14 meter; dan 48,26 meter. Pit F dengan kriteria SR 3 seluas 21,96 Ha akan menghasilkan 0,72 juta ton batubara dan selesai ditambang dalam jangka waktu 1,19 tahun. Pit F dengan kriteria SR 3,5 seluas 25,72 Ha akan menghasilkan 0,85 juta ton batubara dan selesai ditambang selama 1,42 tahun. Pit F dengan kriteria SR 4 seluas 30,38 Ha akan menghasilkan 1,03 juta ton batubara dan selesai ditambang dalam jangka waktu 1,71 tahun. Pit F dengan kriteria SR 4,5 seluas 35,73 Ha akan menghasilkan 0,72 juta ton batubara dan selesai ditambang selama 2 tahun. Perusahaan dapat menerapkan rancangan life of mine Pit F sesuai dengan nilai SR ekonomis yang berlaku saat kegiatan penambangan mulai berlangsung.