Vika Haristianti, Made Anggita Wahyudi Linggasani, Stefani Natali, D. Hartabela
{"title":"房屋火灾风险保护。万隆西加顿市一个新的住房案例研究","authors":"Vika Haristianti, Made Anggita Wahyudi Linggasani, Stefani Natali, D. Hartabela","doi":"10.17509/jaz.v2i1.15061","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The city of Bandung is one city that often experiences fire risk. Based on data from the Bandung Fire Prevention and Management Office, in 2000-2010, there were 1,624 fires with around 773 cases (48%) occurring in residential areas. Even though ideally, planned housing complexes should have been designed to be able to reduce losses to a minimum due to the risk of fire. This research is a comparison between the real conditions in the field and the application of government regulations or rules and other standards regarding building safety, especially regarding the planning or anticipation of fire disasters in housing in the Bandung area. The method of data collection is done in two stages. In the first stage the literature review was carried out on the risks and protection of fires, especially in residential buildings. After that, interviews were also conducted with the Bandung Fire Department. Then, the results of the literature review and interviews are formulated into variables for reference in the field survey assessment. This study used a purposive random sampling method in new housing in the Cigadung sub-district, North Bandung with consideration of the density of settlements, the number of new housing growing in the area and the fact that Cigadung is one of the 40 areas prone to fire disasters in Bandung. The analysis was carried out with a comparison between theory and field conditions. The survey results were concluded descriptively. The assessment will be carried out by looking at the rule application points with a range of numbers 1 to 6. This number is obtained from six matters regulated in regulations relating to fire protection, namely access points, environmental arrangements, brand, green open space, fire water source, and extinguishing equipment. Based on the results of the analysis, it can be concluded as follows. The eligibility category is divided into 3, namely not fulfilling the requirements (1-2 points), sufficiently fulfilling the requirements (3-4 points) and already fulfilling the requirements (5-6 points).Keywords: Protection; Fire Risk; New Development Housing Abstrak: Kota Bandung merupakan salah satu kota yang sering mengalami risiko kebakaran. Berdasarkan data Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, pada tahun 2000-2010, terjadi sebanyak 1.624 kebakaran dengan sekitar 773 kasus (48%) terjadi di daerah perumahan. Padahal idealnya, kompleks perumahan terencana seharusnya telah didesain untuk mampu mengurangi seminimal mungkin kerugian akibat risiko kebakaran. Penelitian ini merupakan komparasi antara kondisi nyata di lapangan dan penerapan regulasi atau aturan pemerintah dan standar lainnya mengenai keselamatan bangunan, terutama mengenai perencanaan atau antisipasi bencana kebakaran pada perumahan di daerah Bandung. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Pada tahap pertama kajian literatur dilakukan terhadap risiko dan proteksi kebakaran khususnya pada bangunan perumahan. Setelah itu dilakukan juga wawancara kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung. Lalu, hasil dari kajian literatur dan wawancara dirumuskan menjadi variabel untuk acuan penilaian survei lapangan. Penelitian ini menggunakan metode sampling purposive random sampling pada perumahan baru di kelurahan Cigadung, Bandung Utara dengan pertimbangan padatnya permukiman, banyaknya perumahan baru yang tumbuh di daerah tersebut serta fakta bahwa Cigadung merupakan salah satu dari 40 area rawan bencana kebakaran di Kota Bandung. Analisis dilakukan dengan cara komparasi antara teori dan kondisi lapangan. Hasil survei disimpulkan secara deskriptif. Penilaian akan dilakukan dengan melihat poin aplikasi aturan dengan kisaran angka 1 hingga 6. Angka ini diperoleh dari enam hal yang diatur dalam peraturan terkait proteksi kebakaran, yaitu jalur akses, penataan lingkungan, brandgang, ruang terbuka hijau, sumber air pemadam, dan alat pemadam. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kategori pemenuhan syarat dibagi menjadi 3, yaitu belum memenuhi syarat (1-2 poin), cukup memenuhi syarat (3-4 poin) dan sudah memenuhi syarat (5-6 poin). Kata Kunci: Proteksi; Risiko Kebakaran; Perumahan Baru","PeriodicalId":430786,"journal":{"name":"Jurnal Arsitektur ZONASI","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Proteksi Risiko Kebakaran di Perumahan. Studi Kasus Perumahan Baru di Kelurahan Cigadung, Bandung\",\"authors\":\"Vika Haristianti, Made Anggita Wahyudi Linggasani, Stefani Natali, D. Hartabela\",\"doi\":\"10.17509/jaz.v2i1.15061\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: The city of Bandung is one city that often experiences fire risk. Based on data from the Bandung Fire Prevention and Management Office, in 2000-2010, there were 1,624 fires with around 773 cases (48%) occurring in residential areas. Even though ideally, planned housing complexes should have been designed to be able to reduce losses to a minimum due to the risk of fire. This research is a comparison between the real conditions in the field and the application of government regulations or rules and other standards regarding building safety, especially regarding the planning or anticipation of fire disasters in housing in the Bandung area. The method of data collection is done in two stages. In the first stage the literature review was carried out on the risks and protection of fires, especially in residential buildings. After that, interviews were also conducted with the Bandung Fire Department. Then, the results of the literature review and interviews are formulated into variables for reference in the field survey assessment. This study used a purposive random sampling method in new housing in the Cigadung sub-district, North Bandung with consideration of the density of settlements, the number of new housing growing in the area and the fact that Cigadung is one of the 40 areas prone to fire disasters in Bandung. The analysis was carried out with a comparison between theory and field conditions. The survey results were concluded descriptively. The assessment will be carried out by looking at the rule application points with a range of numbers 1 to 6. This number is obtained from six matters regulated in regulations relating to fire protection, namely access points, environmental arrangements, brand, green open space, fire water source, and extinguishing equipment. Based on the results of the analysis, it can be concluded as follows. The eligibility category is divided into 3, namely not fulfilling the requirements (1-2 points), sufficiently fulfilling the requirements (3-4 points) and already fulfilling the requirements (5-6 points).Keywords: Protection; Fire Risk; New Development Housing Abstrak: Kota Bandung merupakan salah satu kota yang sering mengalami risiko kebakaran. Berdasarkan data Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, pada tahun 2000-2010, terjadi sebanyak 1.624 kebakaran dengan sekitar 773 kasus (48%) terjadi di daerah perumahan. Padahal idealnya, kompleks perumahan terencana seharusnya telah didesain untuk mampu mengurangi seminimal mungkin kerugian akibat risiko kebakaran. Penelitian ini merupakan komparasi antara kondisi nyata di lapangan dan penerapan regulasi atau aturan pemerintah dan standar lainnya mengenai keselamatan bangunan, terutama mengenai perencanaan atau antisipasi bencana kebakaran pada perumahan di daerah Bandung. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Pada tahap pertama kajian literatur dilakukan terhadap risiko dan proteksi kebakaran khususnya pada bangunan perumahan. Setelah itu dilakukan juga wawancara kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung. Lalu, hasil dari kajian literatur dan wawancara dirumuskan menjadi variabel untuk acuan penilaian survei lapangan. Penelitian ini menggunakan metode sampling purposive random sampling pada perumahan baru di kelurahan Cigadung, Bandung Utara dengan pertimbangan padatnya permukiman, banyaknya perumahan baru yang tumbuh di daerah tersebut serta fakta bahwa Cigadung merupakan salah satu dari 40 area rawan bencana kebakaran di Kota Bandung. Analisis dilakukan dengan cara komparasi antara teori dan kondisi lapangan. Hasil survei disimpulkan secara deskriptif. Penilaian akan dilakukan dengan melihat poin aplikasi aturan dengan kisaran angka 1 hingga 6. Angka ini diperoleh dari enam hal yang diatur dalam peraturan terkait proteksi kebakaran, yaitu jalur akses, penataan lingkungan, brandgang, ruang terbuka hijau, sumber air pemadam, dan alat pemadam. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kategori pemenuhan syarat dibagi menjadi 3, yaitu belum memenuhi syarat (1-2 poin), cukup memenuhi syarat (3-4 poin) dan sudah memenuhi syarat (5-6 poin). Kata Kunci: Proteksi; Risiko Kebakaran; Perumahan Baru\",\"PeriodicalId\":430786,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Arsitektur ZONASI\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Arsitektur ZONASI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15061\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Arsitektur ZONASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15061","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要:万隆市是一个经常发生火灾风险的城市。根据万隆防火管理办公室的数据,2000年至2010年,共有1624起火灾,其中约773起(48%)发生在居民区。即使在理想情况下,规划的住宅综合体的设计也应该能够将火灾风险造成的损失减少到最低限度。本研究是将现场的实际情况与政府有关建筑安全的法规或规则以及其他标准的应用进行比较,特别是关于万隆地区房屋火灾的规划或预测。数据收集方法分为两个阶段。在第一阶段,文献综述进行了火灾的风险和保护,特别是在住宅建筑。之后,还对万隆消防部门进行了采访。然后,将文献综述和访谈的结果形成变量,以供实地调查评估时参考。本研究采用有目的的随机抽样方法,对北万隆市奇加东街道的新建住宅进行调查,考虑到该地区的居民点密度、新建住宅数量以及奇加东是万隆市40个火灾易发地区之一。通过理论与现场条件的比较进行了分析。对调查结果进行了描述性总结。评估将通过查看数字范围为1到6的规则应用点来执行。这个数字来自消防法规中规定的六个事项,即接入点、环境安排、品牌、绿色开放空间、消防水源和灭火设备。根据分析结果,可以得出如下结论:资格类别分为3类,即不符合要求(1-2分),充分满足要求(3-4分)和已经满足要求(5-6分)。关键词:保护;火灾风险;新发展住宅摘要:哥打万隆merupakan salah satu哥打杨sering mengalami risiko kebakaran。Berdasarkan数据Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, pada tahun 2000-2010, terjadi sebanyak 1.624 Kebakaran dengan sekitar 773 kasus (48%) terjadi di daerah perumahan。Padahal idealnya, kompleks perumahan terencana seharusnya telah didesain untuk mampu mengurangi半动物mungkin kerugian akibat risko kebakaran。Penelitian ini merupakan komparasi antara kondisi nyata di lapangan an penerapan an regulasau aturan perperangan an standar laini mengenai keselamatan bangunan, terutama mengenai perencanan an antisipasi bencana kebakaran pada perumahan di daerah Bandung。方法:人口普查数据:帕达塔哈pertama kajian文学dilakukan terhadap risiko dan proteksi kebakaran khususnya帕达班古南perumahan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。拉鲁,哈西尔·达里·卡吉安文学丹·瓦旺卡拉·迪鲁姆斯坎·曼贾迪变量,阿吉安·拉彭安,阴茎调查。Penelitian ini menggunakan metode立意抽样随机抽样篇perumahan巴鲁di kelurahan Cigadung,万隆先后dengan pertimbangan padatnya permukiman, banyaknya perumahan巴鲁杨tumbuh di daerah于舒达fakta bahwa Cigadung merupakan salah研究达里语40区rawan bencana kebakaran迪哥打万隆。分析:分析,分析,分析,分析,分析。Hasil的调查结果是不冲动的。Penilaian akan dilakukan dengan melihat point应用于apilasan dengan kisaran angka 1 hingaga 6。Angka ini diperoleh dari enam hal yang diperoleh dalam peraturan terkait proteksi kebakaran, yitu jalurakses, penataan lingkungan, brandgang, ruang terbuka hijau, sumber air pemadam, dan alat pemadam。Berdasarkan hasil analysis, maka dapat disimpulse, sebagai berikut。Kategori pemenuhan syarat dibagi menjadi 3, yitu belum meuhi syarat(1-2分),cuup meuhi syarat(3-4分),dan sudah meuhi syarat(5-6分)。Kata Kunci: Proteksi;Risiko Kebakaran;Perumahan巴鲁
Proteksi Risiko Kebakaran di Perumahan. Studi Kasus Perumahan Baru di Kelurahan Cigadung, Bandung
Abstract: The city of Bandung is one city that often experiences fire risk. Based on data from the Bandung Fire Prevention and Management Office, in 2000-2010, there were 1,624 fires with around 773 cases (48%) occurring in residential areas. Even though ideally, planned housing complexes should have been designed to be able to reduce losses to a minimum due to the risk of fire. This research is a comparison between the real conditions in the field and the application of government regulations or rules and other standards regarding building safety, especially regarding the planning or anticipation of fire disasters in housing in the Bandung area. The method of data collection is done in two stages. In the first stage the literature review was carried out on the risks and protection of fires, especially in residential buildings. After that, interviews were also conducted with the Bandung Fire Department. Then, the results of the literature review and interviews are formulated into variables for reference in the field survey assessment. This study used a purposive random sampling method in new housing in the Cigadung sub-district, North Bandung with consideration of the density of settlements, the number of new housing growing in the area and the fact that Cigadung is one of the 40 areas prone to fire disasters in Bandung. The analysis was carried out with a comparison between theory and field conditions. The survey results were concluded descriptively. The assessment will be carried out by looking at the rule application points with a range of numbers 1 to 6. This number is obtained from six matters regulated in regulations relating to fire protection, namely access points, environmental arrangements, brand, green open space, fire water source, and extinguishing equipment. Based on the results of the analysis, it can be concluded as follows. The eligibility category is divided into 3, namely not fulfilling the requirements (1-2 points), sufficiently fulfilling the requirements (3-4 points) and already fulfilling the requirements (5-6 points).Keywords: Protection; Fire Risk; New Development Housing Abstrak: Kota Bandung merupakan salah satu kota yang sering mengalami risiko kebakaran. Berdasarkan data Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung, pada tahun 2000-2010, terjadi sebanyak 1.624 kebakaran dengan sekitar 773 kasus (48%) terjadi di daerah perumahan. Padahal idealnya, kompleks perumahan terencana seharusnya telah didesain untuk mampu mengurangi seminimal mungkin kerugian akibat risiko kebakaran. Penelitian ini merupakan komparasi antara kondisi nyata di lapangan dan penerapan regulasi atau aturan pemerintah dan standar lainnya mengenai keselamatan bangunan, terutama mengenai perencanaan atau antisipasi bencana kebakaran pada perumahan di daerah Bandung. Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Pada tahap pertama kajian literatur dilakukan terhadap risiko dan proteksi kebakaran khususnya pada bangunan perumahan. Setelah itu dilakukan juga wawancara kepada pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung. Lalu, hasil dari kajian literatur dan wawancara dirumuskan menjadi variabel untuk acuan penilaian survei lapangan. Penelitian ini menggunakan metode sampling purposive random sampling pada perumahan baru di kelurahan Cigadung, Bandung Utara dengan pertimbangan padatnya permukiman, banyaknya perumahan baru yang tumbuh di daerah tersebut serta fakta bahwa Cigadung merupakan salah satu dari 40 area rawan bencana kebakaran di Kota Bandung. Analisis dilakukan dengan cara komparasi antara teori dan kondisi lapangan. Hasil survei disimpulkan secara deskriptif. Penilaian akan dilakukan dengan melihat poin aplikasi aturan dengan kisaran angka 1 hingga 6. Angka ini diperoleh dari enam hal yang diatur dalam peraturan terkait proteksi kebakaran, yaitu jalur akses, penataan lingkungan, brandgang, ruang terbuka hijau, sumber air pemadam, dan alat pemadam. Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Kategori pemenuhan syarat dibagi menjadi 3, yaitu belum memenuhi syarat (1-2 poin), cukup memenuhi syarat (3-4 poin) dan sudah memenuhi syarat (5-6 poin). Kata Kunci: Proteksi; Risiko Kebakaran; Perumahan Baru