Alfianur Alfianur, Hasan Nudin, Tria Monja Mandira
{"title":"家庭支持北康巴鲁医疗中心的波利精神病诊所","authors":"Alfianur Alfianur, Hasan Nudin, Tria Monja Mandira","doi":"10.52031/edj.v6i1.281","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTPeople suffering from mental disorders experience disturbances in their thoughts, behavior, and feelings, which manifest as a series of symptoms and significant behavioral changes. Recurrences of mental illness are associated with a lack of family support. Family support consists of family members' attitudes, actions, and acceptance, so that family members believe someone is paying attention to them. Recurrence will occur in patients if the therapeutic regimen is ineffective, poor family attitudes and poor family behavior towards patients so that medication adherence to patients with mental disorders must be optimized so that cases of recurrence in patients with mental disorders can be reduced. This is a descriptive research design with a sample size of 30 and a total sampling technique. The population in this study was the patient's family with 30 respondents. The continuity correction test was used to analyze the data. At a significance level of 95% ( = 0.05), it shows that the p value = 0.030, which is less than the = 0.05. The results of the research on the relationship of family support with medication adherence found that 16 people (53.3%) received family support, and 12 people obediently took medication (75.0%) while people with mental disorders who did not get family support were obtained 14 people (46.7%) and 10 people (71.4%) did not comply. According to the findings of this study, families should pay closer attention to their loved ones' medication adherence.ABSTRAKGangguan jiwa yaitu penderita yang bermanifestasi adanya gangguan pikiran, perilaku dan perasaan seperti adanya perubahan perilaku yang bermakna. Dukungan keluarga juga merupakan faktor penyebab kekambuhan berkaitan dengan tindakan, sikap serta penerimaan pada penderita gangguan, sehingga ia berpikiran bahwa ada perhatian dari keluarga. Kekambuhan akan terjadi pada pasien jika regimen terapetik tidak efektif, sikap keluarga yang kurang baik dan perilaku keluarga terhadap pasien yang buruk sehingga pasien harus patuh minum obat agar kejadian relaps pada penerita gangguan jiwa dapat diturunkan. metode deskriptif yaitu desain penelitian yang digunakan dengan tehnik total sampling yang berjumlah sebanyak 30 sampel. Populasi dalam riset ini adalah keluarga penderita dengan 30 responden. Analisa data dilakukan dengan uji continuity correction dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05) menunjukkan nilai p value= 0,030 artinya koefisien nilai lebih kecil dari nilai α = 0,05. Temuan penelitian tentang keterkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat mengungkapkan bahwa responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 16 orang (53,3 persen) dan kepatuhan minum obat sebanyak 12 orang (75,0 persen), sedangkan orang dengan gangguan jiwa yang tidak mendapat dukungan keluarga ada 14 orang (46,7 persen) dan 10 orang tidak patuh (71,4 persen). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar keluarga lebih memperhatikan kepatuhan pengobatan pasiennya.","PeriodicalId":153640,"journal":{"name":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER\",\"authors\":\"Alfianur Alfianur, Hasan Nudin, Tria Monja Mandira\",\"doi\":\"10.52031/edj.v6i1.281\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTPeople suffering from mental disorders experience disturbances in their thoughts, behavior, and feelings, which manifest as a series of symptoms and significant behavioral changes. Recurrences of mental illness are associated with a lack of family support. Family support consists of family members' attitudes, actions, and acceptance, so that family members believe someone is paying attention to them. Recurrence will occur in patients if the therapeutic regimen is ineffective, poor family attitudes and poor family behavior towards patients so that medication adherence to patients with mental disorders must be optimized so that cases of recurrence in patients with mental disorders can be reduced. This is a descriptive research design with a sample size of 30 and a total sampling technique. The population in this study was the patient's family with 30 respondents. The continuity correction test was used to analyze the data. At a significance level of 95% ( = 0.05), it shows that the p value = 0.030, which is less than the = 0.05. The results of the research on the relationship of family support with medication adherence found that 16 people (53.3%) received family support, and 12 people obediently took medication (75.0%) while people with mental disorders who did not get family support were obtained 14 people (46.7%) and 10 people (71.4%) did not comply. According to the findings of this study, families should pay closer attention to their loved ones' medication adherence.ABSTRAKGangguan jiwa yaitu penderita yang bermanifestasi adanya gangguan pikiran, perilaku dan perasaan seperti adanya perubahan perilaku yang bermakna. Dukungan keluarga juga merupakan faktor penyebab kekambuhan berkaitan dengan tindakan, sikap serta penerimaan pada penderita gangguan, sehingga ia berpikiran bahwa ada perhatian dari keluarga. Kekambuhan akan terjadi pada pasien jika regimen terapetik tidak efektif, sikap keluarga yang kurang baik dan perilaku keluarga terhadap pasien yang buruk sehingga pasien harus patuh minum obat agar kejadian relaps pada penerita gangguan jiwa dapat diturunkan. metode deskriptif yaitu desain penelitian yang digunakan dengan tehnik total sampling yang berjumlah sebanyak 30 sampel. Populasi dalam riset ini adalah keluarga penderita dengan 30 responden. Analisa data dilakukan dengan uji continuity correction dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05) menunjukkan nilai p value= 0,030 artinya koefisien nilai lebih kecil dari nilai α = 0,05. Temuan penelitian tentang keterkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat mengungkapkan bahwa responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 16 orang (53,3 persen) dan kepatuhan minum obat sebanyak 12 orang (75,0 persen), sedangkan orang dengan gangguan jiwa yang tidak mendapat dukungan keluarga ada 14 orang (46,7 persen) dan 10 orang tidak patuh (71,4 persen). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar keluarga lebih memperhatikan kepatuhan pengobatan pasiennya.\",\"PeriodicalId\":153640,\"journal\":{\"name\":\"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat\",\"volume\":\"38 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52031/edj.v6i1.281\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edu Dharma Journal: Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52031/edj.v6i1.281","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
【摘要】精神障碍患者的思想、行为和情感都会出现紊乱,表现为一系列症状和显著的行为改变。精神疾病的复发与缺乏家庭支持有关。家庭支持包括家庭成员的态度、行动和接受,使家庭成员相信有人在关注他们。如果治疗方案效果不佳,家庭对待患者的态度和行为不佳,患者就会出现复发,因此必须优化精神障碍患者的药物依从性,减少精神障碍患者的复发病例。这是一个描述性研究设计,样本量为30,采用全抽样技术。研究对象为患者家属,共30人。采用连续性校正试验对数据进行分析。在显著性水平为95%(= 0.05)时,p值= 0.030,小于= 0.05。家庭支持与服药依从关系的研究结果发现,获得家庭支持的有16人(53.3%),顺从服药的有12人(75.0%);未获得家庭支持的精神障碍患者有14人(46.7%),不依从服药的有10人(71.4%)。根据这项研究的结果,家庭应该更加关注他们所爱的人的药物依从性。【摘要】gangguan jiwa yitu penderita yang bermakna, peraku dan perasaan seperti adanya perubahan peraku yang bermakna。Dukungan keluarga juga merupakan faktor penyebab kekambuhan berkaan dengan tindakan, sikap serta penerimaan pada penderita gangguan, seingga ia berpikiran bawa ada perhatian dari keluarga。Kekambuhan akan terjadi paden jika养生法terapetik tidak efektif, sikap keluarga yang kurang baik danpereraku keluarga terhadap pasen yang buruk seingga paden harus pathum obat agar kejadian relaps paden penerita gangguan jiwa dapat diturunkan。方法描述:yyitu设计penelitian Yang digunakan dengan technik总采样Yang berjumlah sebanyak 30个样品。Populasi dalam riset ini adalah keluarga penderita dengan 30回应。分析数据dilakukan dengan uji连续性校正dengan tingkat kemaknaan 95% (α= 0.05) menunjukkan nilai p值= 0.030,artinya koefisien nilai lebih kecil dari nilai α= 0.05。Temuan penelitian tentang keterkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat mengungkapkan bahwa respondyang mendapat dukungan keluarga 16只猩猩(53,3人),kepatuhan minum obat sebanyak 12只猩猩(75,0人),sedangkan orang dengan gangguan jiwa yang tidak mendapat dukungan keluarga ada 14只猩猩(46,7人),10只猩猩tidak patuh(71,4人)。Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar keluarga lebih成员perhatikan kepatuhan pengobatan pasienya。
DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA GANGGUAN JIWA DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT PEKANBARU MEDICAL CENTER
ABSTRACTPeople suffering from mental disorders experience disturbances in their thoughts, behavior, and feelings, which manifest as a series of symptoms and significant behavioral changes. Recurrences of mental illness are associated with a lack of family support. Family support consists of family members' attitudes, actions, and acceptance, so that family members believe someone is paying attention to them. Recurrence will occur in patients if the therapeutic regimen is ineffective, poor family attitudes and poor family behavior towards patients so that medication adherence to patients with mental disorders must be optimized so that cases of recurrence in patients with mental disorders can be reduced. This is a descriptive research design with a sample size of 30 and a total sampling technique. The population in this study was the patient's family with 30 respondents. The continuity correction test was used to analyze the data. At a significance level of 95% ( = 0.05), it shows that the p value = 0.030, which is less than the = 0.05. The results of the research on the relationship of family support with medication adherence found that 16 people (53.3%) received family support, and 12 people obediently took medication (75.0%) while people with mental disorders who did not get family support were obtained 14 people (46.7%) and 10 people (71.4%) did not comply. According to the findings of this study, families should pay closer attention to their loved ones' medication adherence.ABSTRAKGangguan jiwa yaitu penderita yang bermanifestasi adanya gangguan pikiran, perilaku dan perasaan seperti adanya perubahan perilaku yang bermakna. Dukungan keluarga juga merupakan faktor penyebab kekambuhan berkaitan dengan tindakan, sikap serta penerimaan pada penderita gangguan, sehingga ia berpikiran bahwa ada perhatian dari keluarga. Kekambuhan akan terjadi pada pasien jika regimen terapetik tidak efektif, sikap keluarga yang kurang baik dan perilaku keluarga terhadap pasien yang buruk sehingga pasien harus patuh minum obat agar kejadian relaps pada penerita gangguan jiwa dapat diturunkan. metode deskriptif yaitu desain penelitian yang digunakan dengan tehnik total sampling yang berjumlah sebanyak 30 sampel. Populasi dalam riset ini adalah keluarga penderita dengan 30 responden. Analisa data dilakukan dengan uji continuity correction dengan tingkat kemaknaan 95% (α=0,05) menunjukkan nilai p value= 0,030 artinya koefisien nilai lebih kecil dari nilai α = 0,05. Temuan penelitian tentang keterkaitan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat mengungkapkan bahwa responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 16 orang (53,3 persen) dan kepatuhan minum obat sebanyak 12 orang (75,0 persen), sedangkan orang dengan gangguan jiwa yang tidak mendapat dukungan keluarga ada 14 orang (46,7 persen) dan 10 orang tidak patuh (71,4 persen). Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar keluarga lebih memperhatikan kepatuhan pengobatan pasiennya.