{"title":"FKIK制药校友和校友的特点:性别评价","authors":"A. Ismail","doi":"10.24252/JSIPAKALLEBBI.V4I1.14490","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stereotip masyarakat tentang pendidikan farmasi yang didominasi oleh perempuan sudah lama berkembang. Beragam universitas di Indonesia telah menyediakan pendidikan sarjana farmasi, salah satunya adalah UIN Alauddin Makassar. Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2005 hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik mahasiswa dan alumni Jurusan farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar dari perspektif gender. Penelitian didesain secara deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 174 orang yang terdiri mahasiswa dan alumni dari berbagai angkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan masih mendominasi sebanyak 75.3%(131), sedangkan laki-laki sebanyak 24.7% (43). Dalam memilih jurusan farmasi, terdapat 10.9% (19) yang mempertimbangkan jenis kelamin sedangkan yang memilih tidak sebesar 89.1% (155). Hal ini kontradiktif dengan pendapat masing – masing responden yang memilih adanya pengaruh jenis kelamin dalam pemilihan jurusan 50.6% (88) dan yang memilih tidak sebanyak 49.4% (86). Persepsi tentang adanya keharusan sebuah jurusan didominasi oleh jenis kelamin tertentu sebesar 50.6% (88) dan tidak harus sebesar 49.4% (86). Terdapat 90.8% (158) yang berpendapat bahwa semua jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah dan memilih jurusan tertentu dan 9.2% (16) menjawab tidak. Terdapat 68.4% (119) yang berpendapat bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap pekerjaan, sedangkan 31.6% (55) menjawab tidak.","PeriodicalId":269429,"journal":{"name":"JURNAL SIPAKALEBBI","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"GAMBARAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN ALUMNI FARMASI FKIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR : SEBUAH TINJAUAN BERBASIS GENDER\",\"authors\":\"A. Ismail\",\"doi\":\"10.24252/JSIPAKALLEBBI.V4I1.14490\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stereotip masyarakat tentang pendidikan farmasi yang didominasi oleh perempuan sudah lama berkembang. Beragam universitas di Indonesia telah menyediakan pendidikan sarjana farmasi, salah satunya adalah UIN Alauddin Makassar. Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2005 hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik mahasiswa dan alumni Jurusan farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar dari perspektif gender. Penelitian didesain secara deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 174 orang yang terdiri mahasiswa dan alumni dari berbagai angkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan masih mendominasi sebanyak 75.3%(131), sedangkan laki-laki sebanyak 24.7% (43). Dalam memilih jurusan farmasi, terdapat 10.9% (19) yang mempertimbangkan jenis kelamin sedangkan yang memilih tidak sebesar 89.1% (155). Hal ini kontradiktif dengan pendapat masing – masing responden yang memilih adanya pengaruh jenis kelamin dalam pemilihan jurusan 50.6% (88) dan yang memilih tidak sebanyak 49.4% (86). Persepsi tentang adanya keharusan sebuah jurusan didominasi oleh jenis kelamin tertentu sebesar 50.6% (88) dan tidak harus sebesar 49.4% (86). Terdapat 90.8% (158) yang berpendapat bahwa semua jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah dan memilih jurusan tertentu dan 9.2% (16) menjawab tidak. Terdapat 68.4% (119) yang berpendapat bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap pekerjaan, sedangkan 31.6% (55) menjawab tidak.\",\"PeriodicalId\":269429,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL SIPAKALEBBI\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL SIPAKALEBBI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24252/JSIPAKALLEBBI.V4I1.14490\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL SIPAKALEBBI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/JSIPAKALLEBBI.V4I1.14490","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
GAMBARAN KARAKTERISTIK MAHASISWA DAN ALUMNI FARMASI FKIK UIN ALAUDDIN MAKASSAR : SEBUAH TINJAUAN BERBASIS GENDER
Stereotip masyarakat tentang pendidikan farmasi yang didominasi oleh perempuan sudah lama berkembang. Beragam universitas di Indonesia telah menyediakan pendidikan sarjana farmasi, salah satunya adalah UIN Alauddin Makassar. Jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar telah menerima mahasiswa sejak tahun 2005 hingga sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran karakteristik mahasiswa dan alumni Jurusan farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar dari perspektif gender. Penelitian didesain secara deskriptif dengan metode cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 174 orang yang terdiri mahasiswa dan alumni dari berbagai angkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan masih mendominasi sebanyak 75.3%(131), sedangkan laki-laki sebanyak 24.7% (43). Dalam memilih jurusan farmasi, terdapat 10.9% (19) yang mempertimbangkan jenis kelamin sedangkan yang memilih tidak sebesar 89.1% (155). Hal ini kontradiktif dengan pendapat masing – masing responden yang memilih adanya pengaruh jenis kelamin dalam pemilihan jurusan 50.6% (88) dan yang memilih tidak sebanyak 49.4% (86). Persepsi tentang adanya keharusan sebuah jurusan didominasi oleh jenis kelamin tertentu sebesar 50.6% (88) dan tidak harus sebesar 49.4% (86). Terdapat 90.8% (158) yang berpendapat bahwa semua jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk berkuliah dan memilih jurusan tertentu dan 9.2% (16) menjawab tidak. Terdapat 68.4% (119) yang berpendapat bahwa jenis kelamin berpengaruh terhadap pekerjaan, sedangkan 31.6% (55) menjawab tidak.