{"title":"使用全成本和可变成本计算的比较分析(UMKM Mawflorist Karawang案例研究)","authors":"Yulis Sulastri, Wirman Wirman","doi":"10.31294/moneter.v10i1.15107","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Harga pokok produksi merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan, terutama di tengah persaingan UMKM dalam menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga jual yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode perhitungan harga pokok produksi yang akurat sehingga menghasilkan harga jual yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan komparatif untuk membandingkan antara metode full costing dan metode variable costing. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk membuat 100 buket pada metode full costing diperoleh harga pokok produksi sebesar Rp. 9.595.550 sedangkan metode variable costing diperoleh sebesar Rp. 9.314.300 dan terdapat selisih sebesar Rp. 281.250. Artinya, metode full costing menghasilkan harga pokok produksi yang lebih tinggi dibandingkan metode variable costing. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan pada biaya overhead pabrik. Pada metode full costing memasukkan seluruh unsur biaya baik yang bersifat variabel maupun tetap, sedangkan metode variable costing hanya memasukkan biaya yang bersifat variabel saja. Perusahaan diharapkan dapat mempertimbangkan metode apa yang sesuai dengan perusahaan baik itu metode full costing maupun metode variable costing, selalu mencari dan mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produksi agar selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku.","PeriodicalId":296568,"journal":{"name":"Moneter - Jurnal Akuntansi dan Keuangan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Komparatif Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing dan Variable Costing (Studi Kasus Pada UMKM Mawflorist Karawang)\",\"authors\":\"Yulis Sulastri, Wirman Wirman\",\"doi\":\"10.31294/moneter.v10i1.15107\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Harga pokok produksi merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan, terutama di tengah persaingan UMKM dalam menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga jual yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode perhitungan harga pokok produksi yang akurat sehingga menghasilkan harga jual yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan komparatif untuk membandingkan antara metode full costing dan metode variable costing. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk membuat 100 buket pada metode full costing diperoleh harga pokok produksi sebesar Rp. 9.595.550 sedangkan metode variable costing diperoleh sebesar Rp. 9.314.300 dan terdapat selisih sebesar Rp. 281.250. Artinya, metode full costing menghasilkan harga pokok produksi yang lebih tinggi dibandingkan metode variable costing. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan pada biaya overhead pabrik. Pada metode full costing memasukkan seluruh unsur biaya baik yang bersifat variabel maupun tetap, sedangkan metode variable costing hanya memasukkan biaya yang bersifat variabel saja. Perusahaan diharapkan dapat mempertimbangkan metode apa yang sesuai dengan perusahaan baik itu metode full costing maupun metode variable costing, selalu mencari dan mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produksi agar selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku.\",\"PeriodicalId\":296568,\"journal\":{\"name\":\"Moneter - Jurnal Akuntansi dan Keuangan\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-04\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Moneter - Jurnal Akuntansi dan Keuangan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31294/moneter.v10i1.15107\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Moneter - Jurnal Akuntansi dan Keuangan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31294/moneter.v10i1.15107","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Komparatif Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing dan Variable Costing (Studi Kasus Pada UMKM Mawflorist Karawang)
Harga pokok produksi merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan, terutama di tengah persaingan UMKM dalam menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga jual yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode perhitungan harga pokok produksi yang akurat sehingga menghasilkan harga jual yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan komparatif untuk membandingkan antara metode full costing dan metode variable costing. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk membuat 100 buket pada metode full costing diperoleh harga pokok produksi sebesar Rp. 9.595.550 sedangkan metode variable costing diperoleh sebesar Rp. 9.314.300 dan terdapat selisih sebesar Rp. 281.250. Artinya, metode full costing menghasilkan harga pokok produksi yang lebih tinggi dibandingkan metode variable costing. Hal ini dikarenakan perbedaan perlakuan pada biaya overhead pabrik. Pada metode full costing memasukkan seluruh unsur biaya baik yang bersifat variabel maupun tetap, sedangkan metode variable costing hanya memasukkan biaya yang bersifat variabel saja. Perusahaan diharapkan dapat mempertimbangkan metode apa yang sesuai dengan perusahaan baik itu metode full costing maupun metode variable costing, selalu mencari dan mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penentuan harga pokok produksi agar selalu sesuai dengan peraturan yang berlaku.