通过与学校社会资本的关系实施多元文化教育,促进社会和谐

Elisa Br Ginting, Agus Basuki, Eva Imania Eliasa, Johannes Sohirimon Lumbanbatu
{"title":"通过与学校社会资本的关系实施多元文化教育,促进社会和谐","authors":"Elisa Br Ginting, Agus Basuki, Eva Imania Eliasa, Johannes Sohirimon Lumbanbatu","doi":"10.47006/ijierm.v5i1.214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini merupakan hasil kerja lapangan yang dilakukan di sejumlah pesantren di wilayah Medan. Tujuan utamanya adalah untuk rumusan awal masalah, yakni untuk mengeksplorasi proses pendidikan antar budaya dan menemukan mekanisme harmonisasi di sekolah. Yang kedua dibahas tentang berbagai kebijakan yang telah diterapkan untuk menciptakan iklim yang mendorong praktik harmonisasi. Proses harmonisasi ini sangat penting untuk mengembangkan iklim sekolah dan lingkungan belajar yang toleran, damai, dan saling menghargai. Ide kedua yang ingin ditelaah oleh penulis dalam esai ini adalah rencana sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural dengan menggunakan modal sosialnya sendiri. Data yang diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif dan metodologi studi kasus menunjukkan bahwa sekolah memiliki kewajiban dan harapan berupa visi dan misi yang dapat meningkatkan persatuan menuju sekolah multikultural. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa sekolah lebih dari sekadar tempat transfer informasi antara guru dan murid di bawah arahan kurikulum. Sekolah juga tempat di masyarakat. Pendidikan sehari-hari termasuk pendidikan antar budaya. Modal sosial yang digunakan adalah modal sosial yang dikemukakan oleh James Coleman, yang dimiliki oleh masing-masing komunitas. Di sini, kita melihat bahwa untuk melestarikan komunitasnya, warga sekolah perlu memiliki sumber daya. Dalam hal ini, keharmonisan dalam interaksi sosial sekolah","PeriodicalId":391017,"journal":{"name":"International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Implementing Multicultural Education Through Relationships with School Social Capital to Promote Social Harmony\",\"authors\":\"Elisa Br Ginting, Agus Basuki, Eva Imania Eliasa, Johannes Sohirimon Lumbanbatu\",\"doi\":\"10.47006/ijierm.v5i1.214\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel ini merupakan hasil kerja lapangan yang dilakukan di sejumlah pesantren di wilayah Medan. Tujuan utamanya adalah untuk rumusan awal masalah, yakni untuk mengeksplorasi proses pendidikan antar budaya dan menemukan mekanisme harmonisasi di sekolah. Yang kedua dibahas tentang berbagai kebijakan yang telah diterapkan untuk menciptakan iklim yang mendorong praktik harmonisasi. Proses harmonisasi ini sangat penting untuk mengembangkan iklim sekolah dan lingkungan belajar yang toleran, damai, dan saling menghargai. Ide kedua yang ingin ditelaah oleh penulis dalam esai ini adalah rencana sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural dengan menggunakan modal sosialnya sendiri. Data yang diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif dan metodologi studi kasus menunjukkan bahwa sekolah memiliki kewajiban dan harapan berupa visi dan misi yang dapat meningkatkan persatuan menuju sekolah multikultural. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa sekolah lebih dari sekadar tempat transfer informasi antara guru dan murid di bawah arahan kurikulum. Sekolah juga tempat di masyarakat. Pendidikan sehari-hari termasuk pendidikan antar budaya. Modal sosial yang digunakan adalah modal sosial yang dikemukakan oleh James Coleman, yang dimiliki oleh masing-masing komunitas. Di sini, kita melihat bahwa untuk melestarikan komunitasnya, warga sekolah perlu memiliki sumber daya. Dalam hal ini, keharmonisan dalam interaksi sosial sekolah\",\"PeriodicalId\":391017,\"journal\":{\"name\":\"International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM)\",\"volume\":\"41 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47006/ijierm.v5i1.214\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International Journal of Islamic Education, Research and Multiculturalism (IJIERM)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47006/ijierm.v5i1.214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

这篇文章是在棉兰的一些寄宿学校进行的实地工作的结果。它的最终目标是探索不同文化的教育过程,并找到学校的和谐机制。第二个是关于旨在创造气候促进和谐做法的政策。这种和谐的过程对发展学校气候和学习宽容、和平和相互尊重的环境至关重要。作者想要在这篇文章中学习的第二个想法是学校计划,用他们自己的社会资本来实施多元文化教育。通过定性方法和案例研究方法获得的数据表明,学校有义务和希望,可以促进多元文化学校的团结。研究人员得出的结论是,学校不仅仅是课程指导下的教师和学生之间的信息转移。学校是社区的一个地方。日常教育包括文化间的教育。所使用的社会资本是詹姆斯·科尔曼提出的社会资本,该资本由每个社区共同拥有。在这里,我们看到,为了保护社区,学校公民需要拥有资源。在这种情况下,学校社交互动的和谐
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Implementing Multicultural Education Through Relationships with School Social Capital to Promote Social Harmony
Artikel ini merupakan hasil kerja lapangan yang dilakukan di sejumlah pesantren di wilayah Medan. Tujuan utamanya adalah untuk rumusan awal masalah, yakni untuk mengeksplorasi proses pendidikan antar budaya dan menemukan mekanisme harmonisasi di sekolah. Yang kedua dibahas tentang berbagai kebijakan yang telah diterapkan untuk menciptakan iklim yang mendorong praktik harmonisasi. Proses harmonisasi ini sangat penting untuk mengembangkan iklim sekolah dan lingkungan belajar yang toleran, damai, dan saling menghargai. Ide kedua yang ingin ditelaah oleh penulis dalam esai ini adalah rencana sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan multikultural dengan menggunakan modal sosialnya sendiri. Data yang diperoleh dengan menggunakan metode kualitatif dan metodologi studi kasus menunjukkan bahwa sekolah memiliki kewajiban dan harapan berupa visi dan misi yang dapat meningkatkan persatuan menuju sekolah multikultural. Para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa sekolah lebih dari sekadar tempat transfer informasi antara guru dan murid di bawah arahan kurikulum. Sekolah juga tempat di masyarakat. Pendidikan sehari-hari termasuk pendidikan antar budaya. Modal sosial yang digunakan adalah modal sosial yang dikemukakan oleh James Coleman, yang dimiliki oleh masing-masing komunitas. Di sini, kita melihat bahwa untuk melestarikan komunitasnya, warga sekolah perlu memiliki sumber daya. Dalam hal ini, keharmonisan dalam interaksi sosial sekolah
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信