{"title":"Stakeholder Mapping dalam Pelaksanaan Community Tourism Collaboratvie Governance (CTCG) di Desa Maron Wonosobo","authors":"Ika Nur Afni","doi":"10.36762/jurnaljateng.v19i2.853","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo menerapkan konsep Community Tourism Collaborative Governance (CTCG) dalam pengelolaan pariwisata yang ada. Hal ini dilakukan guna mengembangkan potensi serta peningkatan sosial ekonomi di Desa Maron. Namun, dalam pelaksanaanya tidak semua stakeholder mendapatkan peran yang sama dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron. Sehingga dalam tulisan ini akan dijabarkan bagaimana stakeholders mapping dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron. Serta hal- hal apa saja yang menjadikan tidak meratanya peran stakeholders dalam mengembangkan pariwisata yang ada di Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara mendalam serta Focus Group Discussion (FGD) dengan berberbagai stakeholder yang terlibat dalam Community Tourism Collaborative Governance (CTCG). Hasil penelitian menunjukan hal yang menjadikan pembagian peran kurang merata adalah (1) masih adanya tarik ulur kepentingan antar stakeholder terutama dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo dengan beberapa komunitas di sekitar Telaga Menjer sehingga beberapa komunitas tidak ikut serta dalam pengelolaannya. (2) Kepemilikan beberapa obyek daya tarik wisata seperti gethek dan spot selfie masih milik perorangan atau individu. (3) Hilangnya trust masyarakat kepada pemerintah sehingga masyarakat lebih memilih ikut mendukung kegiatan komunitas lokal yang merupakan inisiator juga menjadi penyebab utama kurang meratanya peran dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron","PeriodicalId":220402,"journal":{"name":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v19i2.853","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Maron街道公园Wonosobo地区将社区旅游治理(CTCG)的概念应用于现有旅游管理。这样做是为了开发Maron村的社会经济潜力和发展。然而,并不是所有的利益相关者都能在马伦村的旅游业管理中发挥同样的作用。因此,这篇文章将描述Maron村旅游业的利益相关者是如何扩张的。以及那些阻碍了利益相关者在旺诺索博省Maron street Garung village旅游业发展中的作用的事情。研究方法是描述性的定性方法。本研究获得的数据是通过深入采访和焦点小组讨论(FGD)获得的与社区旅游团管理(CTCG)相关的主要和次要数据。研究结果表明,群体划分的不平等之处在于(1)利益相关者之间的利益相关者,特别是Wonosobo旅游业和文化部的利益相关者。拥有一些旅游景点,如gethek和spot自拍仍然属于个人或个人。(3)公民对政府的信任被剥夺,因此公民更愿意参与当地社区活动,这也是马伦村旅游业管理不足的主要原因
Stakeholder Mapping dalam Pelaksanaan Community Tourism Collaboratvie Governance (CTCG) di Desa Maron Wonosobo
Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo menerapkan konsep Community Tourism Collaborative Governance (CTCG) dalam pengelolaan pariwisata yang ada. Hal ini dilakukan guna mengembangkan potensi serta peningkatan sosial ekonomi di Desa Maron. Namun, dalam pelaksanaanya tidak semua stakeholder mendapatkan peran yang sama dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron. Sehingga dalam tulisan ini akan dijabarkan bagaimana stakeholders mapping dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron. Serta hal- hal apa saja yang menjadikan tidak meratanya peran stakeholders dalam mengembangkan pariwisata yang ada di Desa Maron Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dari wawancara mendalam serta Focus Group Discussion (FGD) dengan berberbagai stakeholder yang terlibat dalam Community Tourism Collaborative Governance (CTCG). Hasil penelitian menunjukan hal yang menjadikan pembagian peran kurang merata adalah (1) masih adanya tarik ulur kepentingan antar stakeholder terutama dari pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo dengan beberapa komunitas di sekitar Telaga Menjer sehingga beberapa komunitas tidak ikut serta dalam pengelolaannya. (2) Kepemilikan beberapa obyek daya tarik wisata seperti gethek dan spot selfie masih milik perorangan atau individu. (3) Hilangnya trust masyarakat kepada pemerintah sehingga masyarakat lebih memilih ikut mendukung kegiatan komunitas lokal yang merupakan inisiator juga menjadi penyebab utama kurang meratanya peran dalam pengelolaan pariwisata yang ada di Desa Maron