{"title":"现场重演观众的犯罪现场(经前7例)","authors":"Susilowati Susilowati, Devy Putri Kussanti","doi":"10.31294/KOM.V6I1.5586","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada awalnya kembali lagi hanya sebagai media pemberi informasi, tetapi televisi tidak cukup hanya menyuguhkan berita atau news saja. Kini media televisi juga berperan sebagai media edukasi, media dakwah, media bisnis, media belanja. Salah satu program televisi adalah program reka ulang adegan kriminalitas, yaitu menggambarkan kembali tempat kejadian perkara di beberapa stasiun televisi, membuat masyarakat mengetahui lebih detail dan lebih jelas tentang peristiwa dan adegan tindakan kriminal yang dilakukan oleh seseorang. Di antaranya adalah program \"rekonstruksi\" yang disiarkan oleh stasiun televisi Trans7, di mana siaran itu dikemas dalam bentuk drama dan menceritakan kronologi rinci kasus-kasus kriminal yang terjadi. Program tersebut menimbulkan berbagai pandangan masyarakat baik pro maupun kontra. Untuk itu, penulis melakukan penelitian metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan metode observasi non-partisipan dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah program \" Rekonstruksi Trans7 \" dapat dijadikan modus kejahatan karena modus kejahatan secara eksplisit / jelas digambarkan dalam setiap episodenya dan secara tidak langsung berdampak pada psikologis massa yang sangat luas,dikarenakan ditayangkan setiap hari dengan menampilkan beragam modus dari setiap kronologis yang diceritakan dan menayangkannya dengan nuansa yang mudah dipahami masyarakat, serta acara tersebut dapat digunakan sebagai acara yang memberikan pembelajaran kepada pemirsa tentang tingkat kesadaran masyarakat terhadap kejahatan ","PeriodicalId":262060,"journal":{"name":"J-IKA","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penayangan Reka Ulang Adegan Kriminalitas Dalam Pandangan Penonton (Studi Kasus Rekonstruksi Trans7)\",\"authors\":\"Susilowati Susilowati, Devy Putri Kussanti\",\"doi\":\"10.31294/KOM.V6I1.5586\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada awalnya kembali lagi hanya sebagai media pemberi informasi, tetapi televisi tidak cukup hanya menyuguhkan berita atau news saja. Kini media televisi juga berperan sebagai media edukasi, media dakwah, media bisnis, media belanja. Salah satu program televisi adalah program reka ulang adegan kriminalitas, yaitu menggambarkan kembali tempat kejadian perkara di beberapa stasiun televisi, membuat masyarakat mengetahui lebih detail dan lebih jelas tentang peristiwa dan adegan tindakan kriminal yang dilakukan oleh seseorang. Di antaranya adalah program \\\"rekonstruksi\\\" yang disiarkan oleh stasiun televisi Trans7, di mana siaran itu dikemas dalam bentuk drama dan menceritakan kronologi rinci kasus-kasus kriminal yang terjadi. Program tersebut menimbulkan berbagai pandangan masyarakat baik pro maupun kontra. Untuk itu, penulis melakukan penelitian metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan metode observasi non-partisipan dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah program \\\" Rekonstruksi Trans7 \\\" dapat dijadikan modus kejahatan karena modus kejahatan secara eksplisit / jelas digambarkan dalam setiap episodenya dan secara tidak langsung berdampak pada psikologis massa yang sangat luas,dikarenakan ditayangkan setiap hari dengan menampilkan beragam modus dari setiap kronologis yang diceritakan dan menayangkannya dengan nuansa yang mudah dipahami masyarakat, serta acara tersebut dapat digunakan sebagai acara yang memberikan pembelajaran kepada pemirsa tentang tingkat kesadaran masyarakat terhadap kejahatan \",\"PeriodicalId\":262060,\"journal\":{\"name\":\"J-IKA\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-16\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"J-IKA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31294/KOM.V6I1.5586\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"J-IKA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31294/KOM.V6I1.5586","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penayangan Reka Ulang Adegan Kriminalitas Dalam Pandangan Penonton (Studi Kasus Rekonstruksi Trans7)
Pada awalnya kembali lagi hanya sebagai media pemberi informasi, tetapi televisi tidak cukup hanya menyuguhkan berita atau news saja. Kini media televisi juga berperan sebagai media edukasi, media dakwah, media bisnis, media belanja. Salah satu program televisi adalah program reka ulang adegan kriminalitas, yaitu menggambarkan kembali tempat kejadian perkara di beberapa stasiun televisi, membuat masyarakat mengetahui lebih detail dan lebih jelas tentang peristiwa dan adegan tindakan kriminal yang dilakukan oleh seseorang. Di antaranya adalah program "rekonstruksi" yang disiarkan oleh stasiun televisi Trans7, di mana siaran itu dikemas dalam bentuk drama dan menceritakan kronologi rinci kasus-kasus kriminal yang terjadi. Program tersebut menimbulkan berbagai pandangan masyarakat baik pro maupun kontra. Untuk itu, penulis melakukan penelitian metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan metode observasi non-partisipan dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah program " Rekonstruksi Trans7 " dapat dijadikan modus kejahatan karena modus kejahatan secara eksplisit / jelas digambarkan dalam setiap episodenya dan secara tidak langsung berdampak pada psikologis massa yang sangat luas,dikarenakan ditayangkan setiap hari dengan menampilkan beragam modus dari setiap kronologis yang diceritakan dan menayangkannya dengan nuansa yang mudah dipahami masyarakat, serta acara tersebut dapat digunakan sebagai acara yang memberikan pembelajaran kepada pemirsa tentang tingkat kesadaran masyarakat terhadap kejahatan