{"title":"我的教堂是我的第二个家pada壁画di Gereja Kristen印度尼西亚Jemursari泗水","authors":"Andrian Dektisa, Aristarchus Pranayama Kuntjara","doi":"10.37802/society.v3i1.234","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sesanti ‘my church is my second home’ yang digulirkan pengelola gereja di GKI Jemursari Surabaya menjadi langkah progresif dalam hidup berjemaat di GKI Jemursari Surabaya. Konsekuensi dari itu, maka Gereja selain harus menjadi wadah yang mengakomodasi kebutuhan jemaatnya. Sekaligus juga mampu menghadirkan suasana nyaman sekaligus media kontemplasi bagi jemaat untuk merasakan dan memahami kasih penyelamatan Allah. Namun jemaat belum sepenuhnya memahami komitmen dari pengelola Gereja. Oleh karenanya dibuatlah Abdimas Giat Mural. Project itu telah dicanangkan lama namun tertunda 13 bulan akibat pandemi COVID-19. Penghayatan tentang hidup bergereja diartikulasikan kedalam visualitas di Gedung Galilea GKI Jemursari. Mural itu berpotensi sebagai retorika visual bahwa visualitas tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bergereja di GKI Jemursari. Mural itu sebagai ‘oase’ atas kerinduan bertemu dalam aktivitas beribadah yang terganggu akibat social distancing. Mural itu menjadi wacana tentang ilustrasi naratif yang sederhana namun tidak serta merta sederhana untuk dipahami. Mural jenis demikian membutuhkan penalaran dan permenungan yang mendalam. Hasil dari Abdimas Giat Mural berupa 6 spot lukisan mural itu sangat membantu pengelola GKI dalam menciptakan suasana nyaman di ruang beribadah. Mural itu juga menjadi objek visual yang membantu warga memahami misi GKI Jemursari tentang sesantinya.","PeriodicalId":166675,"journal":{"name":"Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat","volume":"17 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Implementasi My Church is My Second Home pada Mural di Gereja Kristen Indonesia Jemursari Surabaya\",\"authors\":\"Andrian Dektisa, Aristarchus Pranayama Kuntjara\",\"doi\":\"10.37802/society.v3i1.234\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sesanti ‘my church is my second home’ yang digulirkan pengelola gereja di GKI Jemursari Surabaya menjadi langkah progresif dalam hidup berjemaat di GKI Jemursari Surabaya. Konsekuensi dari itu, maka Gereja selain harus menjadi wadah yang mengakomodasi kebutuhan jemaatnya. Sekaligus juga mampu menghadirkan suasana nyaman sekaligus media kontemplasi bagi jemaat untuk merasakan dan memahami kasih penyelamatan Allah. Namun jemaat belum sepenuhnya memahami komitmen dari pengelola Gereja. Oleh karenanya dibuatlah Abdimas Giat Mural. Project itu telah dicanangkan lama namun tertunda 13 bulan akibat pandemi COVID-19. Penghayatan tentang hidup bergereja diartikulasikan kedalam visualitas di Gedung Galilea GKI Jemursari. Mural itu berpotensi sebagai retorika visual bahwa visualitas tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bergereja di GKI Jemursari. Mural itu sebagai ‘oase’ atas kerinduan bertemu dalam aktivitas beribadah yang terganggu akibat social distancing. Mural itu menjadi wacana tentang ilustrasi naratif yang sederhana namun tidak serta merta sederhana untuk dipahami. Mural jenis demikian membutuhkan penalaran dan permenungan yang mendalam. Hasil dari Abdimas Giat Mural berupa 6 spot lukisan mural itu sangat membantu pengelola GKI dalam menciptakan suasana nyaman di ruang beribadah. Mural itu juga menjadi objek visual yang membantu warga memahami misi GKI Jemursari tentang sesantinya.\",\"PeriodicalId\":166675,\"journal\":{\"name\":\"Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat\",\"volume\":\"17 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37802/society.v3i1.234\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Society : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37802/society.v3i1.234","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Implementasi My Church is My Second Home pada Mural di Gereja Kristen Indonesia Jemursari Surabaya
Sesanti ‘my church is my second home’ yang digulirkan pengelola gereja di GKI Jemursari Surabaya menjadi langkah progresif dalam hidup berjemaat di GKI Jemursari Surabaya. Konsekuensi dari itu, maka Gereja selain harus menjadi wadah yang mengakomodasi kebutuhan jemaatnya. Sekaligus juga mampu menghadirkan suasana nyaman sekaligus media kontemplasi bagi jemaat untuk merasakan dan memahami kasih penyelamatan Allah. Namun jemaat belum sepenuhnya memahami komitmen dari pengelola Gereja. Oleh karenanya dibuatlah Abdimas Giat Mural. Project itu telah dicanangkan lama namun tertunda 13 bulan akibat pandemi COVID-19. Penghayatan tentang hidup bergereja diartikulasikan kedalam visualitas di Gedung Galilea GKI Jemursari. Mural itu berpotensi sebagai retorika visual bahwa visualitas tidak bisa dipisahkan dari aktivitas bergereja di GKI Jemursari. Mural itu sebagai ‘oase’ atas kerinduan bertemu dalam aktivitas beribadah yang terganggu akibat social distancing. Mural itu menjadi wacana tentang ilustrasi naratif yang sederhana namun tidak serta merta sederhana untuk dipahami. Mural jenis demikian membutuhkan penalaran dan permenungan yang mendalam. Hasil dari Abdimas Giat Mural berupa 6 spot lukisan mural itu sangat membantu pengelola GKI dalam menciptakan suasana nyaman di ruang beribadah. Mural itu juga menjadi objek visual yang membantu warga memahami misi GKI Jemursari tentang sesantinya.