通过阅读马太福音23:25-32建立宗教温和派

Reni Triposa, Broto Yulianto
{"title":"通过阅读马太福音23:25-32建立宗教温和派","authors":"Reni Triposa, Broto Yulianto","doi":"10.46929/graciadeo.v4i2.100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Moderasi beragama bukan merupakan tugas penganut agama tertentu, namun menjadi konsern seluruh elemen bangsa. Dalam Kekristenan sikap moderasi beragama memiliki makna yang jauh lebih mendalam dari makna secara umum. Sesuai ajaran Alkitab, sikap tersebut bukan merupakan tuntutan atau tugas namun justru sebagai kebutuhan hidup yang melekat bagi umat percaya. Riset ini memuat tujuan mendeskripsikan pemahaman moderasi beragama sesuai dengan kajian Matius 23:25-32. Hal ini penting disampaikan mengingat saat ini terdapat pemahaman yang tidak tepat mengenai moderasi beragama  dalam lingkup orang percaya. Metode riset mempergunakan deskriptif kualitatif dengan studi pustaka. Hasil riset menemukan bahwa moderasi beragama yang Tuhan ajarkan mengandung sikap mulia yaitu kesadaran diri sebagai makhluk yang lemah-bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Fokus hidup hanya kepada Tuhan, mengasihiNya dengan segenap hati dan mengasihi sesama menjadi tindakan yang menyertai. Moderasi beragama dibutuhkan agar umat Tuhan terhindar dari rasa cinta diri atau narsis, kesombongan dan memandang rendah orang lain sehingga akan memunculkan konflik dan penderitaan orang lain.  Kehidupan yang moderat dalam beragama sesuai iman Kristen didasarkan kepada kasih, penguasaan diri, kelemahlembutan, kesabaran, damai dan sukacita yang  terlahir sebagai buah Roh Tuhan. Prinsip utama moderasi beragama sesuai iman Kristen adalah bahwa sikap tersebut merupakan sebuah kebutuhan hidup yang melekat pada semua umat percaya karena di dalamnya mengandung relasi mendalam bersama dengan Tuhan dan berunsur buah-buah Roh. ","PeriodicalId":113383,"journal":{"name":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Konstrukti Moderasi Beragama melalui Pembacaan Matius 23:25-32\",\"authors\":\"Reni Triposa, Broto Yulianto\",\"doi\":\"10.46929/graciadeo.v4i2.100\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Moderasi beragama bukan merupakan tugas penganut agama tertentu, namun menjadi konsern seluruh elemen bangsa. Dalam Kekristenan sikap moderasi beragama memiliki makna yang jauh lebih mendalam dari makna secara umum. Sesuai ajaran Alkitab, sikap tersebut bukan merupakan tuntutan atau tugas namun justru sebagai kebutuhan hidup yang melekat bagi umat percaya. Riset ini memuat tujuan mendeskripsikan pemahaman moderasi beragama sesuai dengan kajian Matius 23:25-32. Hal ini penting disampaikan mengingat saat ini terdapat pemahaman yang tidak tepat mengenai moderasi beragama  dalam lingkup orang percaya. Metode riset mempergunakan deskriptif kualitatif dengan studi pustaka. Hasil riset menemukan bahwa moderasi beragama yang Tuhan ajarkan mengandung sikap mulia yaitu kesadaran diri sebagai makhluk yang lemah-bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Fokus hidup hanya kepada Tuhan, mengasihiNya dengan segenap hati dan mengasihi sesama menjadi tindakan yang menyertai. Moderasi beragama dibutuhkan agar umat Tuhan terhindar dari rasa cinta diri atau narsis, kesombongan dan memandang rendah orang lain sehingga akan memunculkan konflik dan penderitaan orang lain.  Kehidupan yang moderat dalam beragama sesuai iman Kristen didasarkan kepada kasih, penguasaan diri, kelemahlembutan, kesabaran, damai dan sukacita yang  terlahir sebagai buah Roh Tuhan. Prinsip utama moderasi beragama sesuai iman Kristen adalah bahwa sikap tersebut merupakan sebuah kebutuhan hidup yang melekat pada semua umat percaya karena di dalamnya mengandung relasi mendalam bersama dengan Tuhan dan berunsur buah-buah Roh. \",\"PeriodicalId\":113383,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.100\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TEOLOGI GRACIA DEO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46929/graciadeo.v4i2.100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

适度的宗教并不是一个特定宗教者的责任,而是保护整个国家的元素。在基督教中,温和的宗教态度比一般意义更有意义。根据圣经的教导,这种态度不是一种要求,也不是一种责任,而是信徒与生俱来的生活必需品。该研究包括描述根据马太福音23:25-32的温和理解的目的。鉴于目前对信徒群体中宗教的适度有错误的理解,这一点很重要。研究方法采用定性描述性研究与库研究。研究发现,上帝教导的宗教温和力包含一种高尚的态度,即意识到自己是一个完全依赖上帝的谦卑的人。只把生活的重心放在主身上,全心全意地爱他和他的邻居就成了随之而来的行动。我们需要适度的宗教信仰,这样上帝的子民才能避免自我爱或自恋、骄傲和看不起他人,从而产生冲突和痛苦。温和的宗教生活是建立在爱、节制、温和、忍耐、和平与欢乐之上的,这是主的灵所结的果子。根据基督教信仰,温和的宗教原则是,这种态度是所有信徒的一种生活必需品,因为它与主有着密切的关系,并产生了精神上的果实。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Konstrukti Moderasi Beragama melalui Pembacaan Matius 23:25-32
Moderasi beragama bukan merupakan tugas penganut agama tertentu, namun menjadi konsern seluruh elemen bangsa. Dalam Kekristenan sikap moderasi beragama memiliki makna yang jauh lebih mendalam dari makna secara umum. Sesuai ajaran Alkitab, sikap tersebut bukan merupakan tuntutan atau tugas namun justru sebagai kebutuhan hidup yang melekat bagi umat percaya. Riset ini memuat tujuan mendeskripsikan pemahaman moderasi beragama sesuai dengan kajian Matius 23:25-32. Hal ini penting disampaikan mengingat saat ini terdapat pemahaman yang tidak tepat mengenai moderasi beragama  dalam lingkup orang percaya. Metode riset mempergunakan deskriptif kualitatif dengan studi pustaka. Hasil riset menemukan bahwa moderasi beragama yang Tuhan ajarkan mengandung sikap mulia yaitu kesadaran diri sebagai makhluk yang lemah-bergantung sepenuhnya pada Tuhan. Fokus hidup hanya kepada Tuhan, mengasihiNya dengan segenap hati dan mengasihi sesama menjadi tindakan yang menyertai. Moderasi beragama dibutuhkan agar umat Tuhan terhindar dari rasa cinta diri atau narsis, kesombongan dan memandang rendah orang lain sehingga akan memunculkan konflik dan penderitaan orang lain.  Kehidupan yang moderat dalam beragama sesuai iman Kristen didasarkan kepada kasih, penguasaan diri, kelemahlembutan, kesabaran, damai dan sukacita yang  terlahir sebagai buah Roh Tuhan. Prinsip utama moderasi beragama sesuai iman Kristen adalah bahwa sikap tersebut merupakan sebuah kebutuhan hidup yang melekat pada semua umat percaya karena di dalamnya mengandung relasi mendalam bersama dengan Tuhan dan berunsur buah-buah Roh. 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信