{"title":"分析生物学习的科学沟通技能","authors":"Cici Mayani, Djohar Maknun, Mujib Ubaidillah","doi":"10.59923/sendja.v1i1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keterampilan komunikasi ilmiah merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Keterampilan komunikasi ilmiah dalam ilmu sains sangat penting karena memudahkan dalam penyampaian teori, menginterpretasi grafik dan gambar, dan sebagainya. Namun, peserta didik SMA masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan membaca grafik yang kurang. Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di MAN 2 Kota Cirebon. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik pada jenjang SMA kelas XI sebanyak 120 siswa. Penentuan sampel ini berdasarkan teknik random sampling. Sampel yang diambil sejumlah 60 yang terdiri dari 30 siswa dan 30 siswi. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan tes. Adapun indikator kompetensi yang akan diukur yaitu Information retrieval, Scientific reading, Observing, Scientific writing, Information representation, Knowledge presentation. Sampel siswa memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan persentase sebesar 60%. Sedangkan sampel siswi memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan nilai persentase yang lebih besar, yaitu 93,33%. Nilai rerata hasil tes sebesar 42,04 pada sampel siswa dan 40,74 pada sampel siswi dengan standar deviasi 14,49 pada sampel siswa dan 12,41 pada sampel siswi. Nilai tertinggi pada kedua sampel adalah 66,67. Nilai terendah pada sampel siswa sebesar 11,11 dan pada sampel siswi sebesar 22,22. Hasil penelitian keterampilan komunikasi ilmiah termasuk ke dalam kategori cukup. Akan tetapi dalam penerapannya belum maksimal. Kondisi keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan nilai rerata pada masing – masing indikator menunjukan sampel siswi lebih unggul dibanding sampel siswa, baik dari hasil instrumen angket maupun instrumen tes.","PeriodicalId":133527,"journal":{"name":"Science Education and Development Journal Archives","volume":"24 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis keterampilan komunikasi ilmiah pada pembelajaran biologi\",\"authors\":\"Cici Mayani, Djohar Maknun, Mujib Ubaidillah\",\"doi\":\"10.59923/sendja.v1i1.2\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Keterampilan komunikasi ilmiah merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Keterampilan komunikasi ilmiah dalam ilmu sains sangat penting karena memudahkan dalam penyampaian teori, menginterpretasi grafik dan gambar, dan sebagainya. Namun, peserta didik SMA masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan membaca grafik yang kurang. Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di MAN 2 Kota Cirebon. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik pada jenjang SMA kelas XI sebanyak 120 siswa. Penentuan sampel ini berdasarkan teknik random sampling. Sampel yang diambil sejumlah 60 yang terdiri dari 30 siswa dan 30 siswi. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan tes. Adapun indikator kompetensi yang akan diukur yaitu Information retrieval, Scientific reading, Observing, Scientific writing, Information representation, Knowledge presentation. Sampel siswa memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan persentase sebesar 60%. Sedangkan sampel siswi memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan nilai persentase yang lebih besar, yaitu 93,33%. Nilai rerata hasil tes sebesar 42,04 pada sampel siswa dan 40,74 pada sampel siswi dengan standar deviasi 14,49 pada sampel siswa dan 12,41 pada sampel siswi. Nilai tertinggi pada kedua sampel adalah 66,67. Nilai terendah pada sampel siswa sebesar 11,11 dan pada sampel siswi sebesar 22,22. Hasil penelitian keterampilan komunikasi ilmiah termasuk ke dalam kategori cukup. Akan tetapi dalam penerapannya belum maksimal. Kondisi keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan nilai rerata pada masing – masing indikator menunjukan sampel siswi lebih unggul dibanding sampel siswa, baik dari hasil instrumen angket maupun instrumen tes.\",\"PeriodicalId\":133527,\"journal\":{\"name\":\"Science Education and Development Journal Archives\",\"volume\":\"24 1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Science Education and Development Journal Archives\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.59923/sendja.v1i1.2\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Science Education and Development Journal Archives","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59923/sendja.v1i1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis keterampilan komunikasi ilmiah pada pembelajaran biologi
Keterampilan komunikasi ilmiah merupakan salah satu keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Keterampilan komunikasi ilmiah dalam ilmu sains sangat penting karena memudahkan dalam penyampaian teori, menginterpretasi grafik dan gambar, dan sebagainya. Namun, peserta didik SMA masih mengalami kesulitan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan serta kemampuan membaca grafik yang kurang. Jenis penelitian ialah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di MAN 2 Kota Cirebon. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik pada jenjang SMA kelas XI sebanyak 120 siswa. Penentuan sampel ini berdasarkan teknik random sampling. Sampel yang diambil sejumlah 60 yang terdiri dari 30 siswa dan 30 siswi. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan tes. Adapun indikator kompetensi yang akan diukur yaitu Information retrieval, Scientific reading, Observing, Scientific writing, Information representation, Knowledge presentation. Sampel siswa memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan persentase sebesar 60%. Sedangkan sampel siswi memiliki tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan nilai persentase yang lebih besar, yaitu 93,33%. Nilai rerata hasil tes sebesar 42,04 pada sampel siswa dan 40,74 pada sampel siswi dengan standar deviasi 14,49 pada sampel siswa dan 12,41 pada sampel siswi. Nilai tertinggi pada kedua sampel adalah 66,67. Nilai terendah pada sampel siswa sebesar 11,11 dan pada sampel siswi sebesar 22,22. Hasil penelitian keterampilan komunikasi ilmiah termasuk ke dalam kategori cukup. Akan tetapi dalam penerapannya belum maksimal. Kondisi keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan nilai rerata pada masing – masing indikator menunjukan sampel siswi lebih unggul dibanding sampel siswa, baik dari hasil instrumen angket maupun instrumen tes.