{"title":"Kredibilitas Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Meredam Perpecahan Umat Islam pada Peristiwa Saqifah Bani Saidah","authors":"Y. Harianto","doi":"10.55372/inteleksiajpid.v5i1.253","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peristiwa Saqifah Bani Saidah memiliki potensi perpecahan umat Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Kaum Anshar menghendaki pemimpin umat Islam berasal dari mereka. Jikapun kaum Muhajirin menolak, maka untuk Anshar seorang pemimpin dan untuk kaum Muhajirin seorang pemimpin. Namun Abu Bakar tidak sependapat dengan pendapat kaum Anshar. Abu Bakar pada awalnya dipandang tidak memiliki legitimasi kepemimpinan oleh Anshar. Namun melalui pidatonya, Abu Bakar mampu merubah pendirian kaum Anshar. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis literatur untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam peristiwa Saqifah ini Abu Bakar mampu membangun etos, pathos, dan logos sehingga dirinya dipandang kaum Anshar sebagai figur yang terbaik untuk menggantikan kepemimpinan Rasulullah dan mampu meredam perpecahan umat Islam yang hampir terjadi. Hasil studi bisa menjadi referensi bahwa pembicara mampu membangun kredibilitas melalui retorika meskipun pada awalnya tidak dipercaya oleh khalayak.","PeriodicalId":246613,"journal":{"name":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v5i1.253","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kredibilitas Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam Meredam Perpecahan Umat Islam pada Peristiwa Saqifah Bani Saidah
Peristiwa Saqifah Bani Saidah memiliki potensi perpecahan umat Islam setelah wafatnya Rasulullah saw. Kaum Anshar menghendaki pemimpin umat Islam berasal dari mereka. Jikapun kaum Muhajirin menolak, maka untuk Anshar seorang pemimpin dan untuk kaum Muhajirin seorang pemimpin. Namun Abu Bakar tidak sependapat dengan pendapat kaum Anshar. Abu Bakar pada awalnya dipandang tidak memiliki legitimasi kepemimpinan oleh Anshar. Namun melalui pidatonya, Abu Bakar mampu merubah pendirian kaum Anshar. Studi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis literatur untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam peristiwa Saqifah ini Abu Bakar mampu membangun etos, pathos, dan logos sehingga dirinya dipandang kaum Anshar sebagai figur yang terbaik untuk menggantikan kepemimpinan Rasulullah dan mampu meredam perpecahan umat Islam yang hampir terjadi. Hasil studi bisa menjadi referensi bahwa pembicara mampu membangun kredibilitas melalui retorika meskipun pada awalnya tidak dipercaya oleh khalayak.