Bandhar Aji Sukma Yudha, Herwin Lukito, W. Kristanto
{"title":"Kemampuan Geologi Teknik Lahan untuk Pengembangan Permukiman pada Punggungan Gunung So dan Sekitarnya di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman","authors":"Bandhar Aji Sukma Yudha, Herwin Lukito, W. Kristanto","doi":"10.31315/psb.v4i1.8914","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hal tersebut berakibat pada meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman di Kabupaten Sleman. Punggungan Gunung So dan lahan persawahan di sekitarnya yang berada di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman berpotensi untuk dikembangkan menjadi permukiman karena kepadatan penduduk yang rendah dan harga tanah yang relatif terjangkau dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kemampuan geologi teknik untuk permukiman pada lahan di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Analisis kemampuan lahan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan parameter daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng terhadap kemudahan pengerjaan konstruksi, kedalaman muka air tanah, dan kerentanan bencana beraspek geologi. Hasil penelitian menunjukkan empat kelas kemampuan lahan yaitu kemampuan tinggi (15,11 Ha) yang sesuai untuk pemukiman, kemampuan menengah (46,12 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan rekayasa, kemampuan rendah (1,52 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan penyelidikan detail dan pekerjaan rekayasa, serta kemampuan sangat rendah (1,02 Ha) yang merupakan wilayah perlu dihindari untuk permukiman karena memiliki potensi bencana geologi tinggi dan kemiringan lereng yang tidak mendukung pengerjaan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis maka Gunung So dan sekitarnya memiliki wilayah yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi permukiman.Kata Kunci: Geologi Teknik; Kemampuan Lahan; Konstruksi; Pemukiman; Analytic Hierarchy Process","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/psb.v4i1.8914","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kemampuan Geologi Teknik Lahan untuk Pengembangan Permukiman pada Punggungan Gunung So dan Sekitarnya di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman
Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hal tersebut berakibat pada meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman di Kabupaten Sleman. Punggungan Gunung So dan lahan persawahan di sekitarnya yang berada di Dusun Jering VIII, Kalurahan Sidorejo, Kapenewon Godean, Kabupaten Sleman berpotensi untuk dikembangkan menjadi permukiman karena kepadatan penduduk yang rendah dan harga tanah yang relatif terjangkau dibandingkan daerah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kemampuan geologi teknik untuk permukiman pada lahan di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Analisis kemampuan lahan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan parameter daya dukung batuan dan tanah, kemudahan penggalian, kemiringan lereng terhadap kemudahan pengerjaan konstruksi, kedalaman muka air tanah, dan kerentanan bencana beraspek geologi. Hasil penelitian menunjukkan empat kelas kemampuan lahan yaitu kemampuan tinggi (15,11 Ha) yang sesuai untuk pemukiman, kemampuan menengah (46,12 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan rekayasa, kemampuan rendah (1,52 Ha) yang dapat dikembangkan untuk pemukiman dengan penyelidikan detail dan pekerjaan rekayasa, serta kemampuan sangat rendah (1,02 Ha) yang merupakan wilayah perlu dihindari untuk permukiman karena memiliki potensi bencana geologi tinggi dan kemiringan lereng yang tidak mendukung pengerjaan konstruksi. Berdasarkan hasil analisis maka Gunung So dan sekitarnya memiliki wilayah yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi permukiman.Kata Kunci: Geologi Teknik; Kemampuan Lahan; Konstruksi; Pemukiman; Analytic Hierarchy Process