{"title":"Histologi Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang diberikan Pakan dengan Campuran Adsorben Cangkang Langkitang (Faunus ater)","authors":"Farisah Nadhilah, N. Nurhayati, Lia Handayani","doi":"10.30601/tilapia.v3i2.2678","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permintaan pasar akan kebutuhan ikan nila yang tinggi mengakibatkan pembudidaya ikan berlomba-lomba dalam meningkatkan produksi usaha, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan konsumsi pakan. Mengingat padat tebar yang tinggi tanpa menjaga kualitas air, mengakibatkan kualitas air menjadi buruk sehingga berdampak menurunnya penyerapan nutrisi oleh ikan sehingga berdampak pertumbuhan ikan. Salah satu organ yang berperan langsung dalam penyerapan nutrisi adalah usus. Kalsium merupakan salah satu sumber mineral yang butuhkan oleh ikan untuk proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kebutuhan mineral kalsium oleh ikan harus dipenuhi secara maksimal. Sumber kalsium yang digunakan dapat berasal dari limbah perikanan, salah satunya adalah cangkang langkitang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histologi usus ikan nila yang diberikan pakan dengan campuran adsorben cangkang langkitang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap pola non faktorial. Parameter yang diamati adalah histologi usus, kelangsungan hidup ikan, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pakan, suhu dan pH. Hasil penelitian pada gambaran histologi usus menunjukkan panjang vili terbaik terdapat pada perlakuan C (949,02 µm) dan D (931,39 µm) dibandingkan pada perlakuan B (744,50 µm). Pada parameter pertumbuhan seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pemanfaatan pakan perlakuan terbaik dijumpai pada A (kontrol) dan B (Adsorben 0,5%).","PeriodicalId":366067,"journal":{"name":"Jurnal TILAPIA","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal TILAPIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30601/tilapia.v3i2.2678","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Histologi Usus Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang diberikan Pakan dengan Campuran Adsorben Cangkang Langkitang (Faunus ater)
Permintaan pasar akan kebutuhan ikan nila yang tinggi mengakibatkan pembudidaya ikan berlomba-lomba dalam meningkatkan produksi usaha, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan konsumsi pakan. Mengingat padat tebar yang tinggi tanpa menjaga kualitas air, mengakibatkan kualitas air menjadi buruk sehingga berdampak menurunnya penyerapan nutrisi oleh ikan sehingga berdampak pertumbuhan ikan. Salah satu organ yang berperan langsung dalam penyerapan nutrisi adalah usus. Kalsium merupakan salah satu sumber mineral yang butuhkan oleh ikan untuk proses metabolisme dalam tubuh, sehingga kebutuhan mineral kalsium oleh ikan harus dipenuhi secara maksimal. Sumber kalsium yang digunakan dapat berasal dari limbah perikanan, salah satunya adalah cangkang langkitang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran histologi usus ikan nila yang diberikan pakan dengan campuran adsorben cangkang langkitang. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap pola non faktorial. Parameter yang diamati adalah histologi usus, kelangsungan hidup ikan, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pakan, suhu dan pH. Hasil penelitian pada gambaran histologi usus menunjukkan panjang vili terbaik terdapat pada perlakuan C (949,02 µm) dan D (931,39 µm) dibandingkan pada perlakuan B (744,50 µm). Pada parameter pertumbuhan seperti kelangsungan hidup, pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan harian, rasio konversi pakan, efesiensi pemanfaatan pakan perlakuan terbaik dijumpai pada A (kontrol) dan B (Adsorben 0,5%).