{"title":"因林戈港混凝土桥——KEPOHBARU——修复项目延迟的研究","authors":"Muhamad Khoirunnizam","doi":"10.52166/dearsip.v2i2.3536","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada perencanaan sebuah proyek, perlu adanya penjadwalan kegiatan yang dapat menjadi pedoman oleh pelaksana dalam melaksanakan kegiatannya dilapangan, iSni menunjukkan bahwa penjadwalan sangat berpengaruh pada pelaksanaan sebuah proyek. Penjadwalan proyek yang bagus dapat membuat sebuah proyek berjalan secara efektif dan efisien, namun kenyataannya dilapangan tidak selalu sama dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, dapat dilihat pada pelaksanaan proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru. Dalam proses pembangunan Pada proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru, terjadi keterlambatan yang disebabkan beberapa faktor di lapangan, sehingga terjadinya keterlambatan sebesar 72 hari yang pada awalnya di rencanakan untuk selesai dalam 180 hari namun pada lapangan proyek tersebut selesai dalam 252 hari. Karena hal ini terjadi maka dilakukan analisis pada penjadwalan proyek agar dapat mengetahui apa penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek. Dari hasil analisis yang didapatkan, penyebab terjadinya keterlambatan ada pada item pekerjaan persiapan dan juga pada penggunaan sistem kerja 1 shift tetapi menggunakan tenaga kerja yang sama. Faktor — faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan adalah dari owner, kontraktor, dan juga cuaca. ","PeriodicalId":383919,"journal":{"name":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK REHABILITASI JEMBATAN BETON PENGHUBUNG NGLINGGO — KEPOHBARU\",\"authors\":\"Muhamad Khoirunnizam\",\"doi\":\"10.52166/dearsip.v2i2.3536\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada perencanaan sebuah proyek, perlu adanya penjadwalan kegiatan yang dapat menjadi pedoman oleh pelaksana dalam melaksanakan kegiatannya dilapangan, iSni menunjukkan bahwa penjadwalan sangat berpengaruh pada pelaksanaan sebuah proyek. Penjadwalan proyek yang bagus dapat membuat sebuah proyek berjalan secara efektif dan efisien, namun kenyataannya dilapangan tidak selalu sama dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, dapat dilihat pada pelaksanaan proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru. Dalam proses pembangunan Pada proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru, terjadi keterlambatan yang disebabkan beberapa faktor di lapangan, sehingga terjadinya keterlambatan sebesar 72 hari yang pada awalnya di rencanakan untuk selesai dalam 180 hari namun pada lapangan proyek tersebut selesai dalam 252 hari. Karena hal ini terjadi maka dilakukan analisis pada penjadwalan proyek agar dapat mengetahui apa penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek. Dari hasil analisis yang didapatkan, penyebab terjadinya keterlambatan ada pada item pekerjaan persiapan dan juga pada penggunaan sistem kerja 1 shift tetapi menggunakan tenaga kerja yang sama. Faktor — faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan adalah dari owner, kontraktor, dan juga cuaca. \",\"PeriodicalId\":383919,\"journal\":{\"name\":\"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil\",\"volume\":\"144 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52166/dearsip.v2i2.3536\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DEARSIP : Journal of Architecture and Civil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52166/dearsip.v2i2.3536","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pada perencanaan sebuah proyek, perlu adanya penjadwalan kegiatan yang dapat menjadi pedoman oleh pelaksana dalam melaksanakan kegiatannya dilapangan, iSni menunjukkan bahwa penjadwalan sangat berpengaruh pada pelaksanaan sebuah proyek. Penjadwalan proyek yang bagus dapat membuat sebuah proyek berjalan secara efektif dan efisien, namun kenyataannya dilapangan tidak selalu sama dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, dapat dilihat pada pelaksanaan proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru. Dalam proses pembangunan Pada proyek rehabilitasi Jembatan Beton Penghubung Nglinggo — Kepohbaru, terjadi keterlambatan yang disebabkan beberapa faktor di lapangan, sehingga terjadinya keterlambatan sebesar 72 hari yang pada awalnya di rencanakan untuk selesai dalam 180 hari namun pada lapangan proyek tersebut selesai dalam 252 hari. Karena hal ini terjadi maka dilakukan analisis pada penjadwalan proyek agar dapat mengetahui apa penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek. Dari hasil analisis yang didapatkan, penyebab terjadinya keterlambatan ada pada item pekerjaan persiapan dan juga pada penggunaan sistem kerja 1 shift tetapi menggunakan tenaga kerja yang sama. Faktor — faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan adalah dari owner, kontraktor, dan juga cuaca.