Fandyka Yufriza Ali, Dian Galuh Pratita, S. Suwardi, H. Prasetyo, Eva Rosdiana, Suharjono Suharjono
{"title":"Pemasaran E-Commerce Produk Inovasi Di Kelompok Tani Tirto Wangi Kabupaten Jember","authors":"Fandyka Yufriza Ali, Dian Galuh Pratita, S. Suwardi, H. Prasetyo, Eva Rosdiana, Suharjono Suharjono","doi":"10.25047/agrimas.v2i1.29","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di kalangan kelompok tani sebagai upaya dalam diseminasi ilmu pengetahuan kepada anggota kelompok tani. Kemajuan teknologi juga ikut membawa kemajuan bagi sektor pertanian termasuk kegiatan penyuluhan dengan memanfaatkan ICT (Information and Communication Technology) dalam berbagai kegiatan. Masa pandemic COVID 19 memaksa masyarakat dan seluruh sector baik komunikasi, perdangangan, Pendidikan, dan pelayanan jasa untuk ikut berlomba dengan teknologi karena seluruh kegiatan dilakukan dengan jarak jauh. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan melihat pengetahuan dan keterampilan penggunaan ICT dalam hal ini adalah e-commerce dan strategi pemasaran pada kelompok tani. Secara lebih spesifik kegiatan pengabdian dilakukan di Kelompok Tani Tirto Wangi Kabupaten Jember dengan metode penyuluhan dan demonstrasi secara langsung. Selain itu juga menggunakan questioner untuk melihat pengetahuan responden sebelum dan setelah dilakukan kegiatan. Anggota kelompok tani memiliki kemampuan dalam menghasilkan produk – produk inovasi sebagai factor input pertanian dengan bahan organic. Secara lebih lanjut, responden yang merupakan anggota kelompok tani tidak mengenali akan strategi pemasaran dan hanya menjual produk inovasi mereka secara langsung pada orang – orang sekitar dan kolega. Penetapan harga disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang, dan promosi dilakukan hanya sekedar mensosialisasikan jika ada yang menanyakan. Sebelum dilakukan penyuluhan, para responden mulai menyadari arti penting dari strategi pemasaran yang meliputi produk, place, price, promotion. Selain itu sebelum dilakukan demonstrasi penggunaan e-commerce, para responden tidak memahami cara mengoperasikan e-commerce sebagai pelaku usaha. Demostransi sangat memberikan manfaat bagi para responden dengan respon yang sangat baik dari para responden selama kegiatan.","PeriodicalId":315209,"journal":{"name":"Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian","volume":"211 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25047/agrimas.v2i1.29","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemasaran E-Commerce Produk Inovasi Di Kelompok Tani Tirto Wangi Kabupaten Jember
Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan di kalangan kelompok tani sebagai upaya dalam diseminasi ilmu pengetahuan kepada anggota kelompok tani. Kemajuan teknologi juga ikut membawa kemajuan bagi sektor pertanian termasuk kegiatan penyuluhan dengan memanfaatkan ICT (Information and Communication Technology) dalam berbagai kegiatan. Masa pandemic COVID 19 memaksa masyarakat dan seluruh sector baik komunikasi, perdangangan, Pendidikan, dan pelayanan jasa untuk ikut berlomba dengan teknologi karena seluruh kegiatan dilakukan dengan jarak jauh. Oleh karena itu kegiatan ini bertujuan melihat pengetahuan dan keterampilan penggunaan ICT dalam hal ini adalah e-commerce dan strategi pemasaran pada kelompok tani. Secara lebih spesifik kegiatan pengabdian dilakukan di Kelompok Tani Tirto Wangi Kabupaten Jember dengan metode penyuluhan dan demonstrasi secara langsung. Selain itu juga menggunakan questioner untuk melihat pengetahuan responden sebelum dan setelah dilakukan kegiatan. Anggota kelompok tani memiliki kemampuan dalam menghasilkan produk – produk inovasi sebagai factor input pertanian dengan bahan organic. Secara lebih lanjut, responden yang merupakan anggota kelompok tani tidak mengenali akan strategi pemasaran dan hanya menjual produk inovasi mereka secara langsung pada orang – orang sekitar dan kolega. Penetapan harga disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang, dan promosi dilakukan hanya sekedar mensosialisasikan jika ada yang menanyakan. Sebelum dilakukan penyuluhan, para responden mulai menyadari arti penting dari strategi pemasaran yang meliputi produk, place, price, promotion. Selain itu sebelum dilakukan demonstrasi penggunaan e-commerce, para responden tidak memahami cara mengoperasikan e-commerce sebagai pelaku usaha. Demostransi sangat memberikan manfaat bagi para responden dengan respon yang sangat baik dari para responden selama kegiatan.