{"title":"棕榈壳生物炭添加量对表层土壤二氧化碳排放的影响","authors":"Aryo Sasmita, Ulfa Septianda","doi":"10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Respirasi tanah merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 ke atmosfer sehingga meningkatkan pemanasan global. Salah satu upaya untuk menguranginya adalah dengan pengaplikasian biochar dari limbah pertanian untuk menurunkan nilai CO2 dari proses respirasi tanah. Cangkang kelapa sawit berpotensi menjadi biochar, karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan variasi dosis biochar cangkang kelapa sawit terhadap emisi CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi tanah dan mendapatkan karakteristik biochar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan SNI 06-3730-1995. Biochar cangkang sawit dipirolisis dengan suhu 600°C selama 1 jam dan diaktivasi menggunakan NaOH. Biochar kemudian ditambahkan ke tanah dengan variasi dosis 0, 8, 10, dan 12% lalu diinkubasi selama 10 hari. Emisi CO2 dari laju respirasi tanah diukur dengan metode titrasi asam basa. Dari penelitian ini diketahui bahwa biochar cangkang sawit terbuat telah mematuhi syarat untuk kadar air, kadar abu, dan kadar volatil dan kadar fixed carbon sesuai SNI. Pada perlakuan penambahan dosis 12% biochar cangkang sawit menghasilkan emisi CO2 terbesar pada waktu inkubasi hari ke-2 yaitu 0,0384 mgCO2-C/g tanah. Nilai ini lebih besar 75% jika dibandingkan tanah tanpa penambahan biochar.","PeriodicalId":163681,"journal":{"name":"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Variation of Additional Doses of Palm Shell Biochar on Carbon Dioxide Emissions in Topsoil\",\"authors\":\"Aryo Sasmita, Ulfa Septianda\",\"doi\":\"10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.02\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Respirasi tanah merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 ke atmosfer sehingga meningkatkan pemanasan global. Salah satu upaya untuk menguranginya adalah dengan pengaplikasian biochar dari limbah pertanian untuk menurunkan nilai CO2 dari proses respirasi tanah. Cangkang kelapa sawit berpotensi menjadi biochar, karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan variasi dosis biochar cangkang kelapa sawit terhadap emisi CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi tanah dan mendapatkan karakteristik biochar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan SNI 06-3730-1995. Biochar cangkang sawit dipirolisis dengan suhu 600°C selama 1 jam dan diaktivasi menggunakan NaOH. Biochar kemudian ditambahkan ke tanah dengan variasi dosis 0, 8, 10, dan 12% lalu diinkubasi selama 10 hari. Emisi CO2 dari laju respirasi tanah diukur dengan metode titrasi asam basa. Dari penelitian ini diketahui bahwa biochar cangkang sawit terbuat telah mematuhi syarat untuk kadar air, kadar abu, dan kadar volatil dan kadar fixed carbon sesuai SNI. Pada perlakuan penambahan dosis 12% biochar cangkang sawit menghasilkan emisi CO2 terbesar pada waktu inkubasi hari ke-2 yaitu 0,0384 mgCO2-C/g tanah. Nilai ini lebih besar 75% jika dibandingkan tanah tanpa penambahan biochar.\",\"PeriodicalId\":163681,\"journal\":{\"name\":\"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.02\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.02.02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Variation of Additional Doses of Palm Shell Biochar on Carbon Dioxide Emissions in Topsoil
Respirasi tanah merupakan salah satu penyumbang emisi CO2 ke atmosfer sehingga meningkatkan pemanasan global. Salah satu upaya untuk menguranginya adalah dengan pengaplikasian biochar dari limbah pertanian untuk menurunkan nilai CO2 dari proses respirasi tanah. Cangkang kelapa sawit berpotensi menjadi biochar, karena mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan variasi dosis biochar cangkang kelapa sawit terhadap emisi CO2 yang dihasilkan dari proses respirasi tanah dan mendapatkan karakteristik biochar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan SNI 06-3730-1995. Biochar cangkang sawit dipirolisis dengan suhu 600°C selama 1 jam dan diaktivasi menggunakan NaOH. Biochar kemudian ditambahkan ke tanah dengan variasi dosis 0, 8, 10, dan 12% lalu diinkubasi selama 10 hari. Emisi CO2 dari laju respirasi tanah diukur dengan metode titrasi asam basa. Dari penelitian ini diketahui bahwa biochar cangkang sawit terbuat telah mematuhi syarat untuk kadar air, kadar abu, dan kadar volatil dan kadar fixed carbon sesuai SNI. Pada perlakuan penambahan dosis 12% biochar cangkang sawit menghasilkan emisi CO2 terbesar pada waktu inkubasi hari ke-2 yaitu 0,0384 mgCO2-C/g tanah. Nilai ini lebih besar 75% jika dibandingkan tanah tanpa penambahan biochar.