{"title":"青年企业家机构开发了Nglanggeran旅游村Pokdarwis","authors":"Luthfi Nurwafi Fatchurrohman","doi":"10.22146/STUDIPEMUDAUGM.36813","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang peran institutional entrepreneurship (kewiralembagaan) pemuda dalam mendorong terbentuknya kelompok sadar wisata pada masyarakat Desa Nglanggeran. Kehadiran wisatawan di destinasi wisata pedesaan telah membuka peluang dan tantangan untuk dihadapi secara tepat dan menguntungkan semua yang terlibat di Desa Wisata Nglanggeran. Sering terjadi dengan adanya destinasi wisata, maka masyarakat menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan pendapatan dengan adanya kegiatan pariwisata tersebut. Pembentukan sebuah lembaga sangat penting sebagai wadah masyarakat untuk mengelola dan mengatur fungsi-fungsi pelaksanaan kegiatan kepariwisataan sehingga terwujud mekanisme yang teratur, jelas, dan kuat. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa mengenai Institutional Entrepreneurship Pemuda dalam Mengembangkan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran. Unit analisis dari penelitian ini adalah kelompok sadar wisata Desa Wisata Nglanggeran. Informan dari penelitian ini merupakan masyarakat atau aktor dalam pembentukan desa wisata dan kelompok sadar wisata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori pembentukan kelompok yang dicetuskan oleh Wheelan dan Kewiralembagaan yang digagas oleh DiMaggio dan disempurnakan oleh Kusworo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda yang dimotori oleh Sugeng Handoko berhasil memberdayakan masyarakat Desa Nglanggeran untuk aktif dalam pembentukan desa wisata sehingga masyarakat dapat mengambil manfaat yang didapatkan dari kegiatan kepariwisataan. Masyarakat dilibatkan dalam musyawarah, menyelesaikan permasalahan serta menentukan rencana pengembangan Desa Nglanggeran sebagai desa wisata langkah yang ditempuh adalah membangun struktur pengelolaan kelompok dan menciptakan jejaring kerja sama dengan stakeholder. Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran memiliki dinamika, mulai dari munculnya aktor, berkembangnya jaringan, hingga prestasi. Dinamika tersebut berdampak positif pada pengembangan desa wisata.","PeriodicalId":179824,"journal":{"name":"Jurnal Studi Pemuda","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":"{\"title\":\"Institutional Entrepreneurship Pemuda dalam Mengembangkan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran\",\"authors\":\"Luthfi Nurwafi Fatchurrohman\",\"doi\":\"10.22146/STUDIPEMUDAUGM.36813\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang peran institutional entrepreneurship (kewiralembagaan) pemuda dalam mendorong terbentuknya kelompok sadar wisata pada masyarakat Desa Nglanggeran. Kehadiran wisatawan di destinasi wisata pedesaan telah membuka peluang dan tantangan untuk dihadapi secara tepat dan menguntungkan semua yang terlibat di Desa Wisata Nglanggeran. Sering terjadi dengan adanya destinasi wisata, maka masyarakat menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan pendapatan dengan adanya kegiatan pariwisata tersebut. Pembentukan sebuah lembaga sangat penting sebagai wadah masyarakat untuk mengelola dan mengatur fungsi-fungsi pelaksanaan kegiatan kepariwisataan sehingga terwujud mekanisme yang teratur, jelas, dan kuat. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa mengenai Institutional Entrepreneurship Pemuda dalam Mengembangkan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran. Unit analisis dari penelitian ini adalah kelompok sadar wisata Desa Wisata Nglanggeran. Informan dari penelitian ini merupakan masyarakat atau aktor dalam pembentukan desa wisata dan kelompok sadar wisata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori pembentukan kelompok yang dicetuskan oleh Wheelan dan Kewiralembagaan yang digagas oleh DiMaggio dan disempurnakan oleh Kusworo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda yang dimotori oleh Sugeng Handoko berhasil memberdayakan masyarakat Desa Nglanggeran untuk aktif dalam pembentukan desa wisata sehingga masyarakat dapat mengambil manfaat yang didapatkan dari kegiatan kepariwisataan. Masyarakat dilibatkan dalam musyawarah, menyelesaikan permasalahan serta menentukan rencana pengembangan Desa Nglanggeran sebagai desa wisata langkah yang ditempuh adalah membangun struktur pengelolaan kelompok dan menciptakan jejaring kerja sama dengan stakeholder. Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran memiliki dinamika, mulai dari munculnya aktor, berkembangnya jaringan, hingga prestasi. Dinamika tersebut berdampak positif pada pengembangan desa wisata.\",\"PeriodicalId\":179824,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Studi Pemuda\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-08-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"7\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Studi Pemuda\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22146/STUDIPEMUDAUGM.36813\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi Pemuda","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/STUDIPEMUDAUGM.36813","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Institutional Entrepreneurship Pemuda dalam Mengembangkan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran
Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang peran institutional entrepreneurship (kewiralembagaan) pemuda dalam mendorong terbentuknya kelompok sadar wisata pada masyarakat Desa Nglanggeran. Kehadiran wisatawan di destinasi wisata pedesaan telah membuka peluang dan tantangan untuk dihadapi secara tepat dan menguntungkan semua yang terlibat di Desa Wisata Nglanggeran. Sering terjadi dengan adanya destinasi wisata, maka masyarakat menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan pendapatan dengan adanya kegiatan pariwisata tersebut. Pembentukan sebuah lembaga sangat penting sebagai wadah masyarakat untuk mengelola dan mengatur fungsi-fungsi pelaksanaan kegiatan kepariwisataan sehingga terwujud mekanisme yang teratur, jelas, dan kuat. Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa mengenai Institutional Entrepreneurship Pemuda dalam Mengembangkan Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran. Unit analisis dari penelitian ini adalah kelompok sadar wisata Desa Wisata Nglanggeran. Informan dari penelitian ini merupakan masyarakat atau aktor dalam pembentukan desa wisata dan kelompok sadar wisata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori pembentukan kelompok yang dicetuskan oleh Wheelan dan Kewiralembagaan yang digagas oleh DiMaggio dan disempurnakan oleh Kusworo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda yang dimotori oleh Sugeng Handoko berhasil memberdayakan masyarakat Desa Nglanggeran untuk aktif dalam pembentukan desa wisata sehingga masyarakat dapat mengambil manfaat yang didapatkan dari kegiatan kepariwisataan. Masyarakat dilibatkan dalam musyawarah, menyelesaikan permasalahan serta menentukan rencana pengembangan Desa Nglanggeran sebagai desa wisata langkah yang ditempuh adalah membangun struktur pengelolaan kelompok dan menciptakan jejaring kerja sama dengan stakeholder. Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran memiliki dinamika, mulai dari munculnya aktor, berkembangnya jaringan, hingga prestasi. Dinamika tersebut berdampak positif pada pengembangan desa wisata.