{"title":"Tembang Sunda Cianjuran: Struktur dan Semiotik","authors":"Resti Fauziah Kusmana","doi":"10.35194/alinea.v8i2.437","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tembang Sunda Cianjuran merupakan suatu kesenian khas Cianjur yang penuh makna. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskripstif, pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dianalisis dua teks tembang Sunda Cianjuran yaitu tembang papatat (TSC 01) dan pangapungan (TSC 02). Dari hasi penelitian diperoleh simpulan bahwa struktur fisik; terdapat lima macam diksi; pengimajian dalam kedua tembang beruppa pengimajian visual; kata konkret pada kedua tembang ada enam, masing-masing tembang memiliki tiga kata konkret; terdapat dua majas, yaitu majas personifikasi pada TSC 01 dan majas hiperbola pada TSC 02; rima yang sering muncul yaitu rima aliterasi, asonansi, serta gabungan rima aliterasi dan asonansi; dan tata wajah, dari kedua tembang jika dilihat dari aturan barisnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terdiri dari delapan baris, kata-kata yang disusun membentuk suatu kesatuan yang padu. Cianjuran Sundanese song is a typical art of Cianjur which is full of meaning and value. The method used in this research was descriptive with data collection techniques in the form of literature review, documentation and interviews. The data analyzed were two Sundanese Cianjuran texts, namely song Papatat (TSC 01) and Pangapungan (TSC 02). The results of the research reveals conclusion of their structures; diction found were five dictions; the images from the two songs are visual images; concrete words in the two songs, there are six concrete words, and each song has three concrete words. figurative language, there are two forms, namely personification form on TSC 01 and hyperbole form on TSC 02; alliterations that often arise are alliteration rhyme, asonance, and combination of alliteration rhyme and asonance typhography, viewed from the lining rules, the two song texts have similarity, they consist of eight lines, words were arranged in harmony.Kata Kunci: Cianjuran, Sunda, tembang","PeriodicalId":318282,"journal":{"name":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alinea: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35194/alinea.v8i2.437","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
童谣是一种具有意义的传统艺术。研究是通过descripstif方法进行的,利用库、文档和访谈研究进行数据收集。研究了两种古代历史文献,即帕帕塔特(TSC 01)和帕加(TSC 02)。根据这项研究得出的结论,物理结构;有五种措辞;视觉图像在两个位置显示;两个具体的tembang都有六个,每个tembang有三个具体的单词;在TSC 01中有两个majas,也就是majas的化身,在TSC 02中有majas;这是一种常见的押韵,即利他主义、合成性、聚合性和共振;面部表情,如果从字里行间的规则来看,都有一个共同点,那就是它们都由8行组成,构成了一个统一的组合。阳光之歌是一种典型的艺术,充满了意义和价值。这项研究使用的方法是在文学评论、文档审查和面试形式中描述数据集合技术。数据分析是两个Sundanese的发短信,namely song Papatat (TSC 01)和storgatat (TSC 02)。研究结果结果的结果;发现是五种类型;这两首歌的图片是视觉的;两首歌里的真言,有六个真言,每首歌都有三个真言。形象化语言,在TSC 01上有两种形式,namely personfication form on TSC 02;押韵押韵、厌倦和结合的诗歌,从字里行间看出来,两首短信也有相似的,他们认为八行,和谐的词语。关键词:ciprestion, Sunda, tembang
Tembang Sunda Cianjuran merupakan suatu kesenian khas Cianjur yang penuh makna. Penelitian dilaksanakan dengan metode deskripstif, pengumpulan data menggunakan studi pustaka, dokumentasi, dan wawancara. Data yang dianalisis dua teks tembang Sunda Cianjuran yaitu tembang papatat (TSC 01) dan pangapungan (TSC 02). Dari hasi penelitian diperoleh simpulan bahwa struktur fisik; terdapat lima macam diksi; pengimajian dalam kedua tembang beruppa pengimajian visual; kata konkret pada kedua tembang ada enam, masing-masing tembang memiliki tiga kata konkret; terdapat dua majas, yaitu majas personifikasi pada TSC 01 dan majas hiperbola pada TSC 02; rima yang sering muncul yaitu rima aliterasi, asonansi, serta gabungan rima aliterasi dan asonansi; dan tata wajah, dari kedua tembang jika dilihat dari aturan barisnya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terdiri dari delapan baris, kata-kata yang disusun membentuk suatu kesatuan yang padu. Cianjuran Sundanese song is a typical art of Cianjur which is full of meaning and value. The method used in this research was descriptive with data collection techniques in the form of literature review, documentation and interviews. The data analyzed were two Sundanese Cianjuran texts, namely song Papatat (TSC 01) and Pangapungan (TSC 02). The results of the research reveals conclusion of their structures; diction found were five dictions; the images from the two songs are visual images; concrete words in the two songs, there are six concrete words, and each song has three concrete words. figurative language, there are two forms, namely personification form on TSC 01 and hyperbole form on TSC 02; alliterations that often arise are alliteration rhyme, asonance, and combination of alliteration rhyme and asonance typhography, viewed from the lining rules, the two song texts have similarity, they consist of eight lines, words were arranged in harmony.Kata Kunci: Cianjuran, Sunda, tembang