Mohamad Haqiqi, Rosa Tri Hertamawati, Reikha Rahmasari
{"title":"Tingkat penerapan biosekuriti pada usaha peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Jember","authors":"Mohamad Haqiqi, Rosa Tri Hertamawati, Reikha Rahmasari","doi":"10.25047/animpro.2021.7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerpan biosekuriti serta pengaruhnya terhadap produktivitas ayam ras petelur di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi dengan pengamatan langsung terhadap tingkat penerapan biosekuriti dan wawancara dengan para peternak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling pada 10 peternak dengan populasi di atas 1000 ekor. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode survey dan kuisioner untuk memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan persentase untuk mengetahui tingkat penerapan biosekuriti, regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruhnya dan korelasi untuk mengetahui hubungan tingkat penerapan biosekuriti dengan produktivitas ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan biosekuriti di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember masih rendah (di bawah 60%). Hal ini dapat diketahui dari hasil survey hanya sebesar 55,7% peternak yang menerapkannya. Hasil produktivitas ayam yang meliputi mortalitas, hen day dan FCR tidak sesuai dengan standart pemeliharaan yang dianjurkan. Hal ini menandakan bahwa ayam yang dipelihara kurang produktif. Penerapan biosekuriti berdasarkan biosekuriti konseptual, structural dan operasional di Kecamatan Sumberjambe sebesar 55.7%Pengaruh tingkat penerapan biosekuriti yang rendah menyebabkan produktivitas ayam ras petelur juga rendah.","PeriodicalId":212524,"journal":{"name":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sinergitas Antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan DUDI dalam Pengembangan Ternak Lokal yang Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25047/animpro.2021.7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tingkat penerapan biosekuriti pada usaha peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Jember
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat penerpan biosekuriti serta pengaruhnya terhadap produktivitas ayam ras petelur di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan korelasi dengan pengamatan langsung terhadap tingkat penerapan biosekuriti dan wawancara dengan para peternak. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling pada 10 peternak dengan populasi di atas 1000 ekor. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode survey dan kuisioner untuk memberikan gambaran dari jawaban yang diberikan responden. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan persentase untuk mengetahui tingkat penerapan biosekuriti, regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruhnya dan korelasi untuk mengetahui hubungan tingkat penerapan biosekuriti dengan produktivitas ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan biosekuriti di Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember masih rendah (di bawah 60%). Hal ini dapat diketahui dari hasil survey hanya sebesar 55,7% peternak yang menerapkannya. Hasil produktivitas ayam yang meliputi mortalitas, hen day dan FCR tidak sesuai dengan standart pemeliharaan yang dianjurkan. Hal ini menandakan bahwa ayam yang dipelihara kurang produktif. Penerapan biosekuriti berdasarkan biosekuriti konseptual, structural dan operasional di Kecamatan Sumberjambe sebesar 55.7%Pengaruh tingkat penerapan biosekuriti yang rendah menyebabkan produktivitas ayam ras petelur juga rendah.