{"title":"ANALISIS KOREOGRAFI TARI PEUMULIA JAMEE CIPTAAN YUSLIZAR SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN DI SANGGAR CUT NYAK DHIEN PROVINSI ACEH","authors":"Aagnes Dewita, Putri Indah","doi":"10.24114/gjst.v12i1.44952","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini mengkaji tentang analisis koreografi Tari Peumulia Jamee diciptaan Yulizar, seorang koreografer yang berasal dari Sanggar Cut Nyak Dhien Banda Aceh. Tari ini termasuk ke dalam tari kreasi yang diperoleh dari pengembangan gerak dasar Tari Ranup Lampuan bertujuan memuliakan tamu dengan menyampaikan seserahan atau suguhan kepada tamu. Sal Murgianto (1983: 10): terdapat Prinsip bentuk koreografi meliputi: Unity (kesatuan yang utuh), Variation (variasi), Repetisi (pengulangan), Contras (Kontras) Transition (transisi), Squence (urutan), Climax (klimaks), Balance (keseimbangan), Harmony (harmoni). Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang mampu menggali lebih dalam mengenai informasi terkait dengan fakta yang sesuai dilapangan. Pengumpulan data melalui adanya studi kepustakaan, observasi, wawancara hingga ketahap dokumentasi. Hasil penelitian ini diantaranya adalah: : Unity (kesatuan yang utuh)yaitu perpaduan ragam 13 gerak, busana, properti, musik pengiring secara utuh. Variation (keragaman) pada Tari Peumulia Jamee adalah berjumlah 13 ragam gerak yaitu (Ragam 1Pembuka, ragam 2 Langkah Tekuk, ragam 3 Jak Suroet, ragam 4 Ukeu Ngoen, ragam 5 Ek Troen, ragam 6 Wie Neun Simpuh, ragam 7 Jak Berimpuh, ragam 8 Bagah, ragam 9 Wie Neun Bagah, ragam 10 Langkah tekuk, ragam 11 Horeumat, ragam 12 Suroet Horeumat, ragam 13 Peneutoep). Adanya Repetisi (pengulangan) yang terdapat pada 4 ragam yaitu : ragam pembuka berpasangan dengan Peneutoep, dan ragam langkah tekuk berpasangan dengan ragam Bagah. Pada Contras (Kontras) terdapat pada ragam 1 Pembuka dengan ragam 6 Wie Sempuh dan ragam 1 Pembuka dengan ragam 13 Peunutup. Tari Peumulia Jamee tidak memiliki Transition (transisi). Terdapat 5 ragam gerak Squence (urutan) yaitu terdapat pada ragam (1 ragam Pembuka dan 2 ragam Langkah Tekuk, 3 ragam Jak Suroet, 4 ragam Ukue Ngoen, 7 ragam Jak Berimpuh, 11 ragam Horeumat). Climax (klimaks) terdapat pada ragam ke 13 yaitu Peneutup. Balance (keseimbangan) terdapat pada keseluruhan gerak Tari Pemulia Jamee sangat seimbang,kompak. Sedangkan Harmony (harmoni) terdapat pada ragam gerak hormat yang melambangkan kesantunan para perempuan Aceh. Sehingga tari ini juga disebut dengan tari penyambutan terdapat penyuguhan makanan untuk tamu yang sedang berkunjung ke tanah Aceh, hal ini memberikan pituah agar hidup menebarkan kebaikan dengan cara bertingkah sopan dan santun, mengasihi dan saling menghormati sesama manusia.","PeriodicalId":236554,"journal":{"name":"Gesture: Jurnal Seni Tari","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Gesture: Jurnal Seni Tari","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/gjst.v12i1.44952","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS KOREOGRAFI TARI PEUMULIA JAMEE CIPTAAN YUSLIZAR SEBAGAI TARI PENYAMBUTAN DI SANGGAR CUT NYAK DHIEN PROVINSI ACEH
Tujuan penelitian ini mengkaji tentang analisis koreografi Tari Peumulia Jamee diciptaan Yulizar, seorang koreografer yang berasal dari Sanggar Cut Nyak Dhien Banda Aceh. Tari ini termasuk ke dalam tari kreasi yang diperoleh dari pengembangan gerak dasar Tari Ranup Lampuan bertujuan memuliakan tamu dengan menyampaikan seserahan atau suguhan kepada tamu. Sal Murgianto (1983: 10): terdapat Prinsip bentuk koreografi meliputi: Unity (kesatuan yang utuh), Variation (variasi), Repetisi (pengulangan), Contras (Kontras) Transition (transisi), Squence (urutan), Climax (klimaks), Balance (keseimbangan), Harmony (harmoni). Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang mampu menggali lebih dalam mengenai informasi terkait dengan fakta yang sesuai dilapangan. Pengumpulan data melalui adanya studi kepustakaan, observasi, wawancara hingga ketahap dokumentasi. Hasil penelitian ini diantaranya adalah: : Unity (kesatuan yang utuh)yaitu perpaduan ragam 13 gerak, busana, properti, musik pengiring secara utuh. Variation (keragaman) pada Tari Peumulia Jamee adalah berjumlah 13 ragam gerak yaitu (Ragam 1Pembuka, ragam 2 Langkah Tekuk, ragam 3 Jak Suroet, ragam 4 Ukeu Ngoen, ragam 5 Ek Troen, ragam 6 Wie Neun Simpuh, ragam 7 Jak Berimpuh, ragam 8 Bagah, ragam 9 Wie Neun Bagah, ragam 10 Langkah tekuk, ragam 11 Horeumat, ragam 12 Suroet Horeumat, ragam 13 Peneutoep). Adanya Repetisi (pengulangan) yang terdapat pada 4 ragam yaitu : ragam pembuka berpasangan dengan Peneutoep, dan ragam langkah tekuk berpasangan dengan ragam Bagah. Pada Contras (Kontras) terdapat pada ragam 1 Pembuka dengan ragam 6 Wie Sempuh dan ragam 1 Pembuka dengan ragam 13 Peunutup. Tari Peumulia Jamee tidak memiliki Transition (transisi). Terdapat 5 ragam gerak Squence (urutan) yaitu terdapat pada ragam (1 ragam Pembuka dan 2 ragam Langkah Tekuk, 3 ragam Jak Suroet, 4 ragam Ukue Ngoen, 7 ragam Jak Berimpuh, 11 ragam Horeumat). Climax (klimaks) terdapat pada ragam ke 13 yaitu Peneutup. Balance (keseimbangan) terdapat pada keseluruhan gerak Tari Pemulia Jamee sangat seimbang,kompak. Sedangkan Harmony (harmoni) terdapat pada ragam gerak hormat yang melambangkan kesantunan para perempuan Aceh. Sehingga tari ini juga disebut dengan tari penyambutan terdapat penyuguhan makanan untuk tamu yang sedang berkunjung ke tanah Aceh, hal ini memberikan pituah agar hidup menebarkan kebaikan dengan cara bertingkah sopan dan santun, mengasihi dan saling menghormati sesama manusia.