{"title":"末世桌上的圣体圣事","authors":"Ignasius Ledot","doi":"10.31385/JL.V17I2.144.222-238","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \n \nThis text critiques the concept of eucharist-eschatology which is \nfound in two works by local NTT artists. Using an eschatological \napproach and a study of the document Sacrosanctum Concilium \nregarding liturgy, two important messages have been identified in \nthose works. First, solidarity is an effort to share. This virtue is \nprimarily seen in the attitude of God who left His/Her grandeur \nand took on the form of a human being. Second, the act of giving \nas a form of solidarity comes from an awareness of the missionary \naspect of the vocation of the faithful. Via the artistic works of \ntwo local artists, the faithful are helped to consider and idealise \nthe eschatological eucharist. These two works show the clear \nconnection between the celebration of the eucharist in the world \nand the eternal eucharist, the place where humanity meets God \nwho is both intimate but also majestic. \n \nKeywords: Church, Eucharist, Eschatology, Last Supper, \nCatechetics, Lord \n \nAbstrak \n \nTulisan ini bertujuan untuk mengulas konsep ekaristi-eskatologi \nyang terdapat di dalam dua lukisan karya pelukis lokal NTT. \nDengan menggunakan pendekatan eskatologi dan studi dokumen \nSacrosanctum Concilium tentang liturgi ditemukan dua pesan \npenting dari dua lukisan tersebut. Pertama, solidaritas sebagai \nusaha untuk saling berbagi. Kebajikan ini pertama-tama tampak \ndalam sikap Allah yang memutuskan untuk meninggalkan \nkeagungan-Nya dan mengambil rupa manusia. Kedua, aktus \nmemberi sebagai bentuk solidaritas terlahir dari kesadaran akan \naspek misioner dari panggilan umat beriman. Melalui karya \nlukis dua seniman lokal ini, umat dibantu untuk membayangkan \ndan mencita-citakan ekaristi eskatologi. Dua lukisan ini \nmemperlihatkan hubungan yang jelas antara perayaan ekaristi di \ndunia dan ekaristi kekal, tempat manusia menjumpai Allah yang \nakrab sekaligus yang agung. \n \nKata-kata Kunci: Gereja, Ekaristi, Eskatologi, Perjamuan Akhir, \nKatekese, Tuhan","PeriodicalId":338978,"journal":{"name":"Jurnal Ledalero","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"EKARISTI DI MEJA PERJAMUAN ESKATOLOGI | THE EUCHARIST AT THE ESCHATOLOGICAL TABLE\",\"authors\":\"Ignasius Ledot\",\"doi\":\"10.31385/JL.V17I2.144.222-238\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\n \\nThis text critiques the concept of eucharist-eschatology which is \\nfound in two works by local NTT artists. Using an eschatological \\napproach and a study of the document Sacrosanctum Concilium \\nregarding liturgy, two important messages have been identified in \\nthose works. First, solidarity is an effort to share. This virtue is \\nprimarily seen in the attitude of God who left His/Her grandeur \\nand took on the form of a human being. Second, the act of giving \\nas a form of solidarity comes from an awareness of the missionary \\naspect of the vocation of the faithful. Via the artistic works of \\ntwo local artists, the faithful are helped to consider and idealise \\nthe eschatological eucharist. These two works show the clear \\nconnection between the celebration of the eucharist in the world \\nand the eternal eucharist, the place where humanity meets God \\nwho is both intimate but also majestic. \\n \\nKeywords: Church, Eucharist, Eschatology, Last Supper, \\nCatechetics, Lord \\n \\nAbstrak \\n \\nTulisan ini bertujuan untuk mengulas konsep ekaristi-eskatologi \\nyang terdapat di dalam dua lukisan karya pelukis lokal NTT. \\nDengan menggunakan pendekatan eskatologi dan studi dokumen \\nSacrosanctum Concilium tentang liturgi ditemukan dua pesan \\npenting dari dua lukisan tersebut. Pertama, solidaritas sebagai \\nusaha untuk saling berbagi. Kebajikan ini pertama-tama tampak \\ndalam sikap Allah yang memutuskan untuk meninggalkan \\nkeagungan-Nya dan mengambil rupa manusia. Kedua, aktus \\nmemberi sebagai bentuk solidaritas terlahir dari kesadaran akan \\naspek misioner dari panggilan umat beriman. Melalui karya \\nlukis dua seniman lokal ini, umat dibantu untuk membayangkan \\ndan mencita-citakan ekaristi eskatologi. Dua lukisan ini \\nmemperlihatkan hubungan yang jelas antara perayaan ekaristi di \\ndunia dan ekaristi kekal, tempat manusia menjumpai Allah yang \\nakrab sekaligus yang agung. \\n \\nKata-kata Kunci: Gereja, Ekaristi, Eskatologi, Perjamuan Akhir, \\nKatekese, Tuhan\",\"PeriodicalId\":338978,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ledalero\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ledalero\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31385/JL.V17I2.144.222-238\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ledalero","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31385/JL.V17I2.144.222-238","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要本文对两幅NTT本地艺术家作品中的圣餐末世论概念进行了批判。使用末世论的方法和对《神圣会议》(sacsanctum Concilium)关于礼仪的文件的研究,在这些作品中发现了两个重要的信息。首先,团结是一种分享的努力。这种美德主要体现在上帝的态度上,他离开了他/她的伟大,以人类的形式出现。第二,奉献作为团结的一种形式,来自对信友圣召的传教方面的认识。通过两位当地艺术家的艺术作品,教友们得以思考和理想化末世圣体圣事。这两件作品显示了世界上的感恩祭和永恒的感恩祭之间的清晰联系,这是人类与天主相遇的地方,天主既亲密又庄严。关键词:教会,圣餐,末世论,最后的晚餐,教理问答,抽象主Tulisan ini bertujuan untuk mengulas konsep ekaristi-eskatologi yang terdapat di dalam dua lukisan karya pelukis地方NTT登安,孟古纳坎,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂,圣堂。Pertama, solidaritas sebagai usaha untuk销售berbagi。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Kedua, aktus成员sebagai bentuk solidaritas terlahir dari kesadaran akan发言,dari panggilan umat beriman传教士。Melalui karya lukis dua seniman local ini, umat dibantu untuk membayangkan dan menitata -citakan ekaristi eskatologii。杜瓦·鲁吉森尼尼姆伯利哈肯·胡邦甘·杨·杰拉斯·安特拉·佩拉斯·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼·阿卡什尼。Kata-kata Kunci: Gereja, Ekaristi, Eskatologi, Perjamuan Akhir, Katekese, Tuhan
EKARISTI DI MEJA PERJAMUAN ESKATOLOGI | THE EUCHARIST AT THE ESCHATOLOGICAL TABLE
Abstract
This text critiques the concept of eucharist-eschatology which is
found in two works by local NTT artists. Using an eschatological
approach and a study of the document Sacrosanctum Concilium
regarding liturgy, two important messages have been identified in
those works. First, solidarity is an effort to share. This virtue is
primarily seen in the attitude of God who left His/Her grandeur
and took on the form of a human being. Second, the act of giving
as a form of solidarity comes from an awareness of the missionary
aspect of the vocation of the faithful. Via the artistic works of
two local artists, the faithful are helped to consider and idealise
the eschatological eucharist. These two works show the clear
connection between the celebration of the eucharist in the world
and the eternal eucharist, the place where humanity meets God
who is both intimate but also majestic.
Keywords: Church, Eucharist, Eschatology, Last Supper,
Catechetics, Lord
Abstrak
Tulisan ini bertujuan untuk mengulas konsep ekaristi-eskatologi
yang terdapat di dalam dua lukisan karya pelukis lokal NTT.
Dengan menggunakan pendekatan eskatologi dan studi dokumen
Sacrosanctum Concilium tentang liturgi ditemukan dua pesan
penting dari dua lukisan tersebut. Pertama, solidaritas sebagai
usaha untuk saling berbagi. Kebajikan ini pertama-tama tampak
dalam sikap Allah yang memutuskan untuk meninggalkan
keagungan-Nya dan mengambil rupa manusia. Kedua, aktus
memberi sebagai bentuk solidaritas terlahir dari kesadaran akan
aspek misioner dari panggilan umat beriman. Melalui karya
lukis dua seniman lokal ini, umat dibantu untuk membayangkan
dan mencita-citakan ekaristi eskatologi. Dua lukisan ini
memperlihatkan hubungan yang jelas antara perayaan ekaristi di
dunia dan ekaristi kekal, tempat manusia menjumpai Allah yang
akrab sekaligus yang agung.
Kata-kata Kunci: Gereja, Ekaristi, Eskatologi, Perjamuan Akhir,
Katekese, Tuhan