雅加达地区2型糖尿病患者血糖控制及其影响因素

Maifitrianti Maifitrianti, N. Wulandari, Muthoh Haro, Sifah F. Lestari, Anisa Fitriani
{"title":"雅加达地区2型糖尿病患者血糖控制及其影响因素","authors":"Maifitrianti Maifitrianti, N. Wulandari, Muthoh Haro, Sifah F. Lestari, Anisa Fitriani","doi":"10.15416/ijcp.2020.9.3.198","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Poor glycemic control is a primary risk factor for the progression of complications. This study aimed to determine the status of glycemic control and associated factors among type 2 Diabetes Mellitus (DM) patients at primary health care of Cakung District, Kebon Jeruk District and Rawa Bunga Village, Jakarta. This study was conducted from July to August 2019, and adopted a cross-sectional design. The respondents' data included sex, age, occupation, education, long suffered with diabetes, diagnosed chronic disease, antidiabetic and other regular drugs were obtained through a questionnaire. Measurement of glycated haemoglobin A1c level was carried out in a standardized laboratory in Jakarta. A total of 126 respondents met the inclusions and exclusion criteria, of which 70.6% were female. The mean age of patients was 61.46±9.086 years (35–85 years). HbA1c level was measured, and the results showed that 45.2% of respondents had good glycemic control (<7% of HbA1c level), while 54.8% had poor control (≥7% of HbA1c level). On the bivariate analysis, the number of antidiabetics was significantly associated with glycemic control (p<0.05). The poor glycemic control was significantly higher in patients with polytherapy (72.6%) antidiabetic compared to single antidiabetic (37.5%) (p=0.01). These findings highlighted the need for proper management of patients with polytherapy, in order to prevent the complication of type 2 DM.Keywords: Glycemic control, Jakarta, primary health care, type 2 diabetes mellitus Kontrol Gikemik dan Faktor yang Berhubungan pada Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di JakartaAbstrakKontrol glikemik yang buruk merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi pada pasien diabetes melitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol glikemik dan faktor yang berhubungan pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cakung, Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Juli–Agustus 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Data responden antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, lama menderita penyakit DM, penyakit kronis lain yang diderita, obat DM dan obat rutin lain yang digunakan didapatkan melalui instrumen kuisioner. Pengukuran kadar HbA1c dilakukan di laboratorium yang terstandarisasi di Jakarta. Sebanyak 126 responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi terlibat dalam penelitian ini, dan sebanyak 70,6% adalah berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata pasien adalah 61,46±9,086 tahun (35–85 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,2% responden memiliki kontrol glikemik yang baik (<7 level HbA1c), sedangkan 54,8% responden memiliki kontrol glikemik yang buruk (≥7 level HbA1c). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa jumlah antidiabetes yang digunakan berhubungan dengan kontrol glikemik. Kontrol glikemik yang buruk secara signifikan lebih tinggi ditemukan pada pasien dengan politerapi (72,6%) dibandingkan pada pasien dengan terapi tunggal antidiabetes (37,5%) (p=0,01). Temuan ini menyoroti perlunya manajemen yang tepat pada pasien dengan politerapi untuk mencegah komplikasi DM tipe 2.Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, Jakarta, kontrol glikemik, puskesmas","PeriodicalId":351729,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Clinical Pharmacy","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Glycemic Control and Its Factor in Type 2 Diabetic Patients in Jakarta\",\"authors\":\"Maifitrianti Maifitrianti, N. Wulandari, Muthoh Haro, Sifah F. Lestari, Anisa Fitriani\",\"doi\":\"10.15416/ijcp.2020.9.3.198\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Poor glycemic control is a primary risk factor for the progression of complications. This study aimed to determine the status of glycemic control and associated factors among type 2 Diabetes Mellitus (DM) patients at primary health care of Cakung District, Kebon Jeruk District and Rawa Bunga Village, Jakarta. This study was conducted from July to August 2019, and adopted a cross-sectional design. The respondents' data included sex, age, occupation, education, long suffered with diabetes, diagnosed chronic disease, antidiabetic and other regular drugs were obtained through a questionnaire. Measurement of glycated haemoglobin A1c level was carried out in a standardized laboratory in Jakarta. A total of 126 respondents met the inclusions and exclusion criteria, of which 70.6% were female. The mean age of patients was 61.46±9.086 years (35–85 years). HbA1c level was measured, and the results showed that 45.2% of respondents had good glycemic control (<7% of HbA1c level), while 54.8% had poor control (≥7% of HbA1c level). On the bivariate analysis, the number of antidiabetics was significantly associated with glycemic control (p<0.05). The poor glycemic control was significantly higher in patients with polytherapy (72.6%) antidiabetic compared to single antidiabetic (37.5%) (p=0.01). These findings highlighted the need for proper management of patients with polytherapy, in order to prevent the complication of type 2 DM.Keywords: Glycemic control, Jakarta, primary health care, type 2 diabetes mellitus Kontrol Gikemik dan Faktor yang Berhubungan pada Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di JakartaAbstrakKontrol glikemik yang buruk merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi pada pasien diabetes melitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol glikemik dan faktor yang berhubungan pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cakung, Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Juli–Agustus 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Data responden antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, lama menderita penyakit DM, penyakit kronis lain yang diderita, obat DM dan obat rutin lain yang digunakan didapatkan melalui instrumen kuisioner. Pengukuran kadar HbA1c dilakukan di laboratorium yang terstandarisasi di Jakarta. Sebanyak 126 responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi terlibat dalam penelitian ini, dan sebanyak 70,6% adalah berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata pasien adalah 61,46±9,086 tahun (35–85 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,2% responden memiliki kontrol glikemik yang baik (<7 level HbA1c), sedangkan 54,8% responden memiliki kontrol glikemik yang buruk (≥7 level HbA1c). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa jumlah antidiabetes yang digunakan berhubungan dengan kontrol glikemik. Kontrol glikemik yang buruk secara signifikan lebih tinggi ditemukan pada pasien dengan politerapi (72,6%) dibandingkan pada pasien dengan terapi tunggal antidiabetes (37,5%) (p=0,01). Temuan ini menyoroti perlunya manajemen yang tepat pada pasien dengan politerapi untuk mencegah komplikasi DM tipe 2.Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, Jakarta, kontrol glikemik, puskesmas\",\"PeriodicalId\":351729,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Clinical Pharmacy\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-09-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Clinical Pharmacy\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15416/ijcp.2020.9.3.198\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Clinical Pharmacy","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15416/ijcp.2020.9.3.198","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

血糖控制不良是并发症发展的主要危险因素。本研究旨在确定雅加达Cakung区、Kebon Jeruk区和Rawa Bunga村初级卫生保健机构中2型糖尿病(DM)患者的血糖控制状况及其相关因素。本研究于2019年7月至8月进行,采用横断面设计。通过问卷调查获得受访者的性别、年龄、职业、受教育程度、长期患有糖尿病、诊断为慢性疾病、抗糖尿病药物及其他常规药物等资料。糖化血红蛋白A1c水平的测量在雅加达的一个标准化实验室进行。126名受访者符合纳入和排除标准,其中70.6%为女性。患者平均年龄为61.46±9.086岁(35 ~ 85岁)。测量HbA1c水平,结果显示45.2%的受访者血糖控制良好(HbA1c水平<7%),54.8%的受访者血糖控制不良(HbA1c水平≥7%)。在双变量分析中,抗糖尿病患者人数与血糖控制显著相关(p<0.05)。合并多种治疗的糖尿病患者血糖控制不良的发生率(72.6%)明显高于单一治疗的糖尿病患者(37.5%)(p=0.01)。这些发现强调了对2型糖尿病患者进行综合治疗的必要性,以防止并发症的发生。关键词:血糖控制,雅加达,初级卫生保健,2型糖尿病,控制2型糖尿病,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui control glikemik danfaktor yang berhubungan padpasien DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cakung, Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Rawa Bunga,雅加达。Penelitian dilakukan pada bulan julii - agustus 2019。Desain penelitian yang digunakan adalah横断面。数据回答者antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, lama menderita penyakit DM, penyakit kronis lain yang diderita, obat DM dan obat rutin lain yang digunakan didapatkan melalui仪器。企鹅kadar HbA1c dilakukan di laboratorium yang terstandarisasdi Jakarta。Sebanyak 126个响应的memenuhi标准inklui dan eksklusi terlibat dalam penelitian ini, dan Sebanyak 70,6% adalah berjenis kelamin perempuan。Usia rata-rata pasien adalah 61,46±9,086 tahun (35-85 tahun)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45.2%的患者对HbA1c <7水平的HbA1c有应答,sedangkan 54.8%的患者对HbA1c≥7水平的HbA1c有应答。Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa jumlah抗糖尿病yang digunakan berhubungan dengan control glikemik。对照组对糖尿病有显著性影响(p= 0.01);对照组对糖尿病有显著性影响(p= 0.01);Temuan ini menoroti perlunya管理yang tepat paten dengan politeri untuk menegah komplikasi DM type 2。Kata kunci: 2型糖尿病,雅加达,控制glikik, puskesmas
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Glycemic Control and Its Factor in Type 2 Diabetic Patients in Jakarta
Poor glycemic control is a primary risk factor for the progression of complications. This study aimed to determine the status of glycemic control and associated factors among type 2 Diabetes Mellitus (DM) patients at primary health care of Cakung District, Kebon Jeruk District and Rawa Bunga Village, Jakarta. This study was conducted from July to August 2019, and adopted a cross-sectional design. The respondents' data included sex, age, occupation, education, long suffered with diabetes, diagnosed chronic disease, antidiabetic and other regular drugs were obtained through a questionnaire. Measurement of glycated haemoglobin A1c level was carried out in a standardized laboratory in Jakarta. A total of 126 respondents met the inclusions and exclusion criteria, of which 70.6% were female. The mean age of patients was 61.46±9.086 years (35–85 years). HbA1c level was measured, and the results showed that 45.2% of respondents had good glycemic control (<7% of HbA1c level), while 54.8% had poor control (≥7% of HbA1c level). On the bivariate analysis, the number of antidiabetics was significantly associated with glycemic control (p<0.05). The poor glycemic control was significantly higher in patients with polytherapy (72.6%) antidiabetic compared to single antidiabetic (37.5%) (p=0.01). These findings highlighted the need for proper management of patients with polytherapy, in order to prevent the complication of type 2 DM.Keywords: Glycemic control, Jakarta, primary health care, type 2 diabetes mellitus Kontrol Gikemik dan Faktor yang Berhubungan pada Pasien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di JakartaAbstrakKontrol glikemik yang buruk merupakan faktor risiko utama terjadinya komplikasi pada pasien diabetes melitus (DM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol glikemik dan faktor yang berhubungan pada pasien DM tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cakung, Kecamatan Kebon Jeruk dan Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Juli–Agustus 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Data responden antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan, pendidikan, lama menderita penyakit DM, penyakit kronis lain yang diderita, obat DM dan obat rutin lain yang digunakan didapatkan melalui instrumen kuisioner. Pengukuran kadar HbA1c dilakukan di laboratorium yang terstandarisasi di Jakarta. Sebanyak 126 responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi terlibat dalam penelitian ini, dan sebanyak 70,6% adalah berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata pasien adalah 61,46±9,086 tahun (35–85 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,2% responden memiliki kontrol glikemik yang baik (<7 level HbA1c), sedangkan 54,8% responden memiliki kontrol glikemik yang buruk (≥7 level HbA1c). Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa jumlah antidiabetes yang digunakan berhubungan dengan kontrol glikemik. Kontrol glikemik yang buruk secara signifikan lebih tinggi ditemukan pada pasien dengan politerapi (72,6%) dibandingkan pada pasien dengan terapi tunggal antidiabetes (37,5%) (p=0,01). Temuan ini menyoroti perlunya manajemen yang tepat pada pasien dengan politerapi untuk mencegah komplikasi DM tipe 2.Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, Jakarta, kontrol glikemik, puskesmas
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信