根据古兰经进行人类迁移

Ilyas Daud
{"title":"根据古兰经进行人类迁移","authors":"Ilyas Daud","doi":"10.46781/al-mutharahah.v20i1.660","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini ingin menjelaskan tentang konsep alienasi manusia dari sudut pandang al-Qur’an. alienasi merupakan bentuk keterasingan manusia dari lingkungannya, baik dengan individu lain, alam, dan dunia, Tuhan bahkan dirinya sendiri. Dalam aspek psikologis alienasi merupakan bentuk kejiwaan yang merasa terasing dari orang lain. Sedangkan dalam ilmu sosial alienasi adalah terputusnya relasi sosial oleh salah satu individu. Bagi al-Qur’an, alienasi tidak hanya dilihat dari putusnya relasi satu individu dengan masyarakat, atau hilanganya sumber-sumber materi seperti yang dikemukakan oleh Karl Marx, namun hakekat alienasi bagi al-Qur’an adalah putusnya hubungan seseorang dengan Tuhan dan agama. Hal ini disebutkan oleh al-Qur’an diantaranya dalam QS. Ali-Imran: 112, Al-Hasyr: 19, al-An'am: 12 dan 20, An-Nisa: 143, Az-Zumar: 23, dan An-Nahl: 107-108. Menurut pemikir Barat seperti Karl Marx, alienasi manusia terjadi karena hilangnya jati diri seseorang akibat tidak memiliki modal, pekerjaan, materi dan sumber-sumber kekayaan. Marx tidak meyakini adanya jatidiri manusia melalui Tuhan dan ideologi. Baginya hanya dengan cara bersatu dengan dunia dan lewat kreativitas, aktivitas yang membangun, dan hubungan-hubungan sosial yang nyata dan kerja samanyalah, manusia akan dapat mewujudkan jatidirinya. Hal ini sangat berbeda dengan al-Qur’an yang lebih menitik beratkan jatidiri dan eksistensi manusia melalui hubungan sesama manusia, pada Tuhan dan agama.","PeriodicalId":448276,"journal":{"name":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Alienasi Manusia Menurut Al-Qur’an\",\"authors\":\"Ilyas Daud\",\"doi\":\"10.46781/al-mutharahah.v20i1.660\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini ingin menjelaskan tentang konsep alienasi manusia dari sudut pandang al-Qur’an. alienasi merupakan bentuk keterasingan manusia dari lingkungannya, baik dengan individu lain, alam, dan dunia, Tuhan bahkan dirinya sendiri. Dalam aspek psikologis alienasi merupakan bentuk kejiwaan yang merasa terasing dari orang lain. Sedangkan dalam ilmu sosial alienasi adalah terputusnya relasi sosial oleh salah satu individu. Bagi al-Qur’an, alienasi tidak hanya dilihat dari putusnya relasi satu individu dengan masyarakat, atau hilanganya sumber-sumber materi seperti yang dikemukakan oleh Karl Marx, namun hakekat alienasi bagi al-Qur’an adalah putusnya hubungan seseorang dengan Tuhan dan agama. Hal ini disebutkan oleh al-Qur’an diantaranya dalam QS. Ali-Imran: 112, Al-Hasyr: 19, al-An'am: 12 dan 20, An-Nisa: 143, Az-Zumar: 23, dan An-Nahl: 107-108. Menurut pemikir Barat seperti Karl Marx, alienasi manusia terjadi karena hilangnya jati diri seseorang akibat tidak memiliki modal, pekerjaan, materi dan sumber-sumber kekayaan. Marx tidak meyakini adanya jatidiri manusia melalui Tuhan dan ideologi. Baginya hanya dengan cara bersatu dengan dunia dan lewat kreativitas, aktivitas yang membangun, dan hubungan-hubungan sosial yang nyata dan kerja samanyalah, manusia akan dapat mewujudkan jatidirinya. Hal ini sangat berbeda dengan al-Qur’an yang lebih menitik beratkan jatidiri dan eksistensi manusia melalui hubungan sesama manusia, pada Tuhan dan agama.\",\"PeriodicalId\":448276,\"journal\":{\"name\":\"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.660\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian dan Kajian Sosial Keagamaan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46781/al-mutharahah.v20i1.660","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

它试图从古兰经的观点来解释人类外星人的概念。外星人是人类与环境隔绝的一种形式,无论是与其他个人、自然和世界、甚至是上帝本身。在心理上的异化是一种与他人隔绝的精神形式。而在社会科学中,异化是由一个个体破坏的社会关系。对古兰经来说,外星人不仅是由于个人与社会的关系被切断,或者像卡尔·马克思提出的那样失去了物质资源,而且古兰经的外星人本质是剥夺了一个人与上帝和宗教的关系。古兰经中提到了这一点。alie - lmr: 112, Al-Hasyr: 19, al-An - am: 12和20,An-Nisa: 143, Az-Zumar: 23, An-Nahl: 107-108。根据西方思想家卡尔·马克思(Karl Marx)的说法,人类的流动是由于缺乏资本、工作、物质和资源而造成的。马克思不相信人是通过上帝和意识形态存在的。对他来说,只有通过他的创造力、建设性的活动、他真正的社会关系和他的工作,人类才能实现他的成就。这与可兰经的不同之处是如此不同,古兰经更多的是通过人类、上帝和宗教的关系来升离自我和人类的存在。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Alienasi Manusia Menurut Al-Qur’an
Tulisan ini ingin menjelaskan tentang konsep alienasi manusia dari sudut pandang al-Qur’an. alienasi merupakan bentuk keterasingan manusia dari lingkungannya, baik dengan individu lain, alam, dan dunia, Tuhan bahkan dirinya sendiri. Dalam aspek psikologis alienasi merupakan bentuk kejiwaan yang merasa terasing dari orang lain. Sedangkan dalam ilmu sosial alienasi adalah terputusnya relasi sosial oleh salah satu individu. Bagi al-Qur’an, alienasi tidak hanya dilihat dari putusnya relasi satu individu dengan masyarakat, atau hilanganya sumber-sumber materi seperti yang dikemukakan oleh Karl Marx, namun hakekat alienasi bagi al-Qur’an adalah putusnya hubungan seseorang dengan Tuhan dan agama. Hal ini disebutkan oleh al-Qur’an diantaranya dalam QS. Ali-Imran: 112, Al-Hasyr: 19, al-An'am: 12 dan 20, An-Nisa: 143, Az-Zumar: 23, dan An-Nahl: 107-108. Menurut pemikir Barat seperti Karl Marx, alienasi manusia terjadi karena hilangnya jati diri seseorang akibat tidak memiliki modal, pekerjaan, materi dan sumber-sumber kekayaan. Marx tidak meyakini adanya jatidiri manusia melalui Tuhan dan ideologi. Baginya hanya dengan cara bersatu dengan dunia dan lewat kreativitas, aktivitas yang membangun, dan hubungan-hubungan sosial yang nyata dan kerja samanyalah, manusia akan dapat mewujudkan jatidirinya. Hal ini sangat berbeda dengan al-Qur’an yang lebih menitik beratkan jatidiri dan eksistensi manusia melalui hubungan sesama manusia, pada Tuhan dan agama.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信