基础几何发展分析(huseyin Sastranegara机场个案研究)

R. Bethary, M. F. Pradana
{"title":"基础几何发展分析(huseyin Sastranegara机场个案研究)","authors":"R. Bethary, M. F. Pradana","doi":"10.36055/JFT.V5I1.1247","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota Bandung sebagai pusat perekonomian dan juga sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat harus didampingi dengan infrastruktur yang memadai. Permintaan terhadap transportasi udara dari dan menuju Kota Bandung dan sekitarnya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, Bandar Udara Husein Sastranegara yang ada di Kota Bandung diharapkan dapat melayani penerbangan pesawat jenis besar untuk menampung permintaan (demand) yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan geometri runway dan taxiway Bandara Husein Sastranegara untuk kondisi 5 tahun kedepan dengan menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) dan SKEP77 (Surat Keputusan Pemerintah tentang Persyaratan Teknis Pengoprasian Bandar Udara). Dengan langkah awal adalah menganalisis pergerakan pesawat dan penumpang saat ini dan 5 tahun kedepan untuk mendapatkan pesawat rencana. Selanjutnya, menghitung geometri landasan berdasarkan pesawat rencana dan membandingkan dengan kondisi eksisting. Dari hasil analisis didapatkan, panjang runway yang dibutuhkan pesawat rencana Boeing 787-900 Dreamliner menurut aturan FAA adalah 3746 m dan menurut aturan SKEP77 adalah 3800 m sedangkan, runway eksisting hanya 2220 m. Untuk lebar runway menurut aturan FAA dan SKEP77 dapat diambil sebesar 45 m, lebarnya sama dengan kondisi eksisting. Panjang taxiway yang dibutuhkan adalah 276 m, sedangkan eksistingnya hanya 150 m dan 100 m. Untuk lebar taxiway, FAA dan SKEP77 menentukan sebesar 25 m dimana lebar taxiway eksisting mempunyai lebar 26 m dan 25 m. Kesimpulannya, panjang runway dan taxiway masih belum mampu melayani pesawat rencana tersebut.","PeriodicalId":231649,"journal":{"name":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","volume":"144 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA PENGEMBANGAN GEOMETRI LANDASAN (Studi Kasus Bandara Husein Sastranegara)\",\"authors\":\"R. Bethary, M. F. Pradana\",\"doi\":\"10.36055/JFT.V5I1.1247\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kota Bandung sebagai pusat perekonomian dan juga sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat harus didampingi dengan infrastruktur yang memadai. Permintaan terhadap transportasi udara dari dan menuju Kota Bandung dan sekitarnya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, Bandar Udara Husein Sastranegara yang ada di Kota Bandung diharapkan dapat melayani penerbangan pesawat jenis besar untuk menampung permintaan (demand) yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan geometri runway dan taxiway Bandara Husein Sastranegara untuk kondisi 5 tahun kedepan dengan menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) dan SKEP77 (Surat Keputusan Pemerintah tentang Persyaratan Teknis Pengoprasian Bandar Udara). Dengan langkah awal adalah menganalisis pergerakan pesawat dan penumpang saat ini dan 5 tahun kedepan untuk mendapatkan pesawat rencana. Selanjutnya, menghitung geometri landasan berdasarkan pesawat rencana dan membandingkan dengan kondisi eksisting. Dari hasil analisis didapatkan, panjang runway yang dibutuhkan pesawat rencana Boeing 787-900 Dreamliner menurut aturan FAA adalah 3746 m dan menurut aturan SKEP77 adalah 3800 m sedangkan, runway eksisting hanya 2220 m. Untuk lebar runway menurut aturan FAA dan SKEP77 dapat diambil sebesar 45 m, lebarnya sama dengan kondisi eksisting. Panjang taxiway yang dibutuhkan adalah 276 m, sedangkan eksistingnya hanya 150 m dan 100 m. Untuk lebar taxiway, FAA dan SKEP77 menentukan sebesar 25 m dimana lebar taxiway eksisting mempunyai lebar 26 m dan 25 m. Kesimpulannya, panjang runway dan taxiway masih belum mampu melayani pesawat rencana tersebut.\",\"PeriodicalId\":231649,\"journal\":{\"name\":\"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil\",\"volume\":\"144 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-04-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I1.1247\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Fondasi : Jurnal Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36055/JFT.V5I1.1247","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

万隆既是一个经济中心,又是西爪哇省的首都,应该有足够的基础设施。对从万隆市到周边地区的航空运输的需求也在增加。因此,位于万隆市的胡赛因•萨斯特拉尼(huseyin Sastranegara)预计将能够为越来越多的需求提供大型飞机服务。这项研究的目的是确定runway和taxiway机场未来5年的情况需要联邦航空局(FAA)和《空中管制技术要求》(government)的评估。首先是分析飞机和乘客的当前和未来5年,以便制定计划。接下来,根据平面图计算跑道的几何形状,并与现有条件进行比较。根据联邦航空局的规定,跑道需要的长度是3746米,ske77号是3800米,而跑道只存在于2220米。根据联邦航空局的规定,runway的宽度和SKEP77可能是45米(100英尺),宽度与展览一样宽。所需的滑道长度为276米(1749英尺),而exxiway只有150米(150英尺)和100英尺(100米)。对于滑道宽度,联邦航空局和ske77确定了25米的距离,而滑行道的宽度为26米和25米。总而言之,跑道长度和滑行道仍然无法为航天飞机提供服务。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ANALISA PENGEMBANGAN GEOMETRI LANDASAN (Studi Kasus Bandara Husein Sastranegara)
Kota Bandung sebagai pusat perekonomian dan juga sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat harus didampingi dengan infrastruktur yang memadai. Permintaan terhadap transportasi udara dari dan menuju Kota Bandung dan sekitarnya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, Bandar Udara Husein Sastranegara yang ada di Kota Bandung diharapkan dapat melayani penerbangan pesawat jenis besar untuk menampung permintaan (demand) yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan geometri runway dan taxiway Bandara Husein Sastranegara untuk kondisi 5 tahun kedepan dengan menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) dan SKEP77 (Surat Keputusan Pemerintah tentang Persyaratan Teknis Pengoprasian Bandar Udara). Dengan langkah awal adalah menganalisis pergerakan pesawat dan penumpang saat ini dan 5 tahun kedepan untuk mendapatkan pesawat rencana. Selanjutnya, menghitung geometri landasan berdasarkan pesawat rencana dan membandingkan dengan kondisi eksisting. Dari hasil analisis didapatkan, panjang runway yang dibutuhkan pesawat rencana Boeing 787-900 Dreamliner menurut aturan FAA adalah 3746 m dan menurut aturan SKEP77 adalah 3800 m sedangkan, runway eksisting hanya 2220 m. Untuk lebar runway menurut aturan FAA dan SKEP77 dapat diambil sebesar 45 m, lebarnya sama dengan kondisi eksisting. Panjang taxiway yang dibutuhkan adalah 276 m, sedangkan eksistingnya hanya 150 m dan 100 m. Untuk lebar taxiway, FAA dan SKEP77 menentukan sebesar 25 m dimana lebar taxiway eksisting mempunyai lebar 26 m dan 25 m. Kesimpulannya, panjang runway dan taxiway masih belum mampu melayani pesawat rencana tersebut.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信