{"title":"平流层信息平流层使用ARCGIS集线器通过三宝垄的土地单位接近","authors":"Joko Prasetyo","doi":"10.55606/sinov.v4i2.32","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kejadian tanah longsor di Kabupaten Semarang pada tahun 2019 telah terjadi sebanyak 69 kejadian. Data BPBD Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa 17 dari 19 kecamatan mengalami kejadian tanah longsor pada kelas rendah hingga tinggi. Masyarakat kurang mengetahui mengenai sistem pelaporan ketika terjadi bencana tanah longsor dan tingkat kerawanan tanah longsor di daerahnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan sebaran kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Semarang melalui pendekatan unit lahan dan memanfaatkan media daring sebagai bentuk diseminasi informasi kebencanaan tanah longsor dengan berbasis WebGIS. Metode penelitian menggunakan overlay analysis (tumpangsusun layer) dengan pendekatan unit lahan. Pendekatan unit lahan berbasis pada bentuklahan. Visualisasi dengan memanfaatkan aplikasi di ArcGIS Online berupa ArcGIS Dashboard, ArcGIS StoryMaps, dan Survey123 yang dikemas di ArcGIS Hub. Hasil penelitian berupa WebGIS yang memiliki beberapa fitur seperti Dashboard, Sistem Pelaporan, Narasi Kejadian Longsor, dan Unduh Data berformat shapefile dan jpeg. Hasil ini menggunakan ArcGIS Hub sebagai media diseminasi tanah longsor yang selanjutnya disebut Si Tangkas. Berdasarkan analisis, tingkat kerawanan tanah longsor sangat rendah sebesar 59,51%; kelas rendah sebesar 32,69%; kelas sedang sebesar 4,98%; kelas tinggi sebesar 2,29%; dan kelas sangat tinggi sebesar 0,53%.","PeriodicalId":180056,"journal":{"name":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"DISEMINASI INFORMASI TINGKAT KERAWANAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN ARCGIS HUB MELALUI PENDEKATAN UNIT LAHAN DI KABUPATEN SEMARANG\",\"authors\":\"Joko Prasetyo\",\"doi\":\"10.55606/sinov.v4i2.32\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kejadian tanah longsor di Kabupaten Semarang pada tahun 2019 telah terjadi sebanyak 69 kejadian. Data BPBD Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa 17 dari 19 kecamatan mengalami kejadian tanah longsor pada kelas rendah hingga tinggi. Masyarakat kurang mengetahui mengenai sistem pelaporan ketika terjadi bencana tanah longsor dan tingkat kerawanan tanah longsor di daerahnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan sebaran kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Semarang melalui pendekatan unit lahan dan memanfaatkan media daring sebagai bentuk diseminasi informasi kebencanaan tanah longsor dengan berbasis WebGIS. Metode penelitian menggunakan overlay analysis (tumpangsusun layer) dengan pendekatan unit lahan. Pendekatan unit lahan berbasis pada bentuklahan. Visualisasi dengan memanfaatkan aplikasi di ArcGIS Online berupa ArcGIS Dashboard, ArcGIS StoryMaps, dan Survey123 yang dikemas di ArcGIS Hub. Hasil penelitian berupa WebGIS yang memiliki beberapa fitur seperti Dashboard, Sistem Pelaporan, Narasi Kejadian Longsor, dan Unduh Data berformat shapefile dan jpeg. Hasil ini menggunakan ArcGIS Hub sebagai media diseminasi tanah longsor yang selanjutnya disebut Si Tangkas. Berdasarkan analisis, tingkat kerawanan tanah longsor sangat rendah sebesar 59,51%; kelas rendah sebesar 32,69%; kelas sedang sebesar 4,98%; kelas tinggi sebesar 2,29%; dan kelas sangat tinggi sebesar 0,53%.\",\"PeriodicalId\":180056,\"journal\":{\"name\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55606/sinov.v4i2.32\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Informasi Penelitian Kabupaten Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/sinov.v4i2.32","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
DISEMINASI INFORMASI TINGKAT KERAWANAN TANAH LONGSOR MENGGUNAKAN ARCGIS HUB MELALUI PENDEKATAN UNIT LAHAN DI KABUPATEN SEMARANG
Kejadian tanah longsor di Kabupaten Semarang pada tahun 2019 telah terjadi sebanyak 69 kejadian. Data BPBD Kabupaten Semarang menunjukkan bahwa 17 dari 19 kecamatan mengalami kejadian tanah longsor pada kelas rendah hingga tinggi. Masyarakat kurang mengetahui mengenai sistem pelaporan ketika terjadi bencana tanah longsor dan tingkat kerawanan tanah longsor di daerahnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu memetakan sebaran kawasan rawan bencana longsor di Kabupaten Semarang melalui pendekatan unit lahan dan memanfaatkan media daring sebagai bentuk diseminasi informasi kebencanaan tanah longsor dengan berbasis WebGIS. Metode penelitian menggunakan overlay analysis (tumpangsusun layer) dengan pendekatan unit lahan. Pendekatan unit lahan berbasis pada bentuklahan. Visualisasi dengan memanfaatkan aplikasi di ArcGIS Online berupa ArcGIS Dashboard, ArcGIS StoryMaps, dan Survey123 yang dikemas di ArcGIS Hub. Hasil penelitian berupa WebGIS yang memiliki beberapa fitur seperti Dashboard, Sistem Pelaporan, Narasi Kejadian Longsor, dan Unduh Data berformat shapefile dan jpeg. Hasil ini menggunakan ArcGIS Hub sebagai media diseminasi tanah longsor yang selanjutnya disebut Si Tangkas. Berdasarkan analisis, tingkat kerawanan tanah longsor sangat rendah sebesar 59,51%; kelas rendah sebesar 32,69%; kelas sedang sebesar 4,98%; kelas tinggi sebesar 2,29%; dan kelas sangat tinggi sebesar 0,53%.