{"title":"Arahan Konservasi Mata Air di Sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Aristia Elvina, Andi Sungkowo, Ekha Yogafanny","doi":"10.31315/psb.v1i1.9053","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Air telah menjadi kebutuhan dasar paling penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan (Effendi, 2003). Mata air merupakan salah satu jenis sumberdaya air yang penting terutama untuk keperluan air minum (Rahardjo, 2008). Ketersediaan air yang mulai tidak stabil akibat dari terjadinya perubahan iklim seperti terjadinya kemarau panjang mulai mengancam kehidupan manusia (Kartasapoetra, 2017). Kepala Pelaksana BPBD DIY menyatakan 80% wilayah DIY berstatus awas kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo mengatakan bahwa 12 desa mengalami kesulitan air bersih termasuk diantaranya adalah Desa Banjarasri. Daerah penelitian terletak di sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Kalisoka, Dusun Paras dan Dusun Dukuh memanfaatkan 3 mata air dan beberapa sumur gali warga sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran serta karakteristik mata air di daerah penelitian, mengetahui potensi mata air di daerah penelitian dan mengetahui arahan konservasi yang tepat. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan pemetaan, metode wawancara, metode matematis dan metode laboratorium. Karakteristik mata air yang dikaji berupa sebaran mata air dan tipe mata air. Potensi mata air yang dikaji berupa kuantitas berupa debit dan kualitas mata air. Kualitas mata air yang digunakan berupa pH, COD, BOD, DO, TDS, TSS, kekeruhan dan total coliform yang dianalisa berdasarkan kualitas air standar kelas I PerGub DIY No. 20 Tahun 2008 dan CaCO3 yang dianalisa berdasarkan PerMenKes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2013 digunakan untuk menganalisa daerah imbuhan yang terdapat pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe mata air berdasarkan pengalirannya ke-3 mata air ini termasuk tipe intermittent karena debitnya berfluktuasi tergantung curah hujan. Berdasarkan debitnya, ke-3 mata air ini termasuk tipe kelas VII dengan debit berkisar 0,01-0,1 L/detik. Berdasarkan terjadinya, tipe ke-3 mata air ini adalah mata air kontak batuan yang terbentuk karena kontak lapisan batuan. Potensi mata air berdasarkan perbandingan kebutuhan air warga dengan debitnya yaitu belum berpotensi mencukupi kebutuhan air warga dan dari segi kualitas cenderung belum baik dengan parameter yang belum memenuhi bakumutu yaitu TSS, DO, COD dan BOD. Pengelolaan mata air yang dilakukan berupa pembuatan bak penampung dan pemerataan sistem distribusi, pembuatan teras individu pada daerah imbuhan, serta melakukan pendekatan sosial.Kata Kunci: Daerah imbuhan mata air, karakteristik mata air, konservasi mata air, mata air, potensi","PeriodicalId":445089,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31315/psb.v1i1.9053","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
水是人类维持生命最基本的必需品(Effendi, 2003)。喷泉是主要用于饮用水的重要水资源之一(Rahardjo, 2008)。干旱等气候变化导致的水供应不稳定(Kartasapoetra, 2017)。BPBD DIY的首席执行官宣布,DIY 80%的地区处于干旱状态。BPBD的执行负责人Kulon Progo说,有12个村庄存在淡水问题,其中包括Banjarasri村。该研究区域位于Banjarasri村的一部分,Kulon Progo区kali洋葱街,DIY由3个村庄组成,Kalisoka village, Paras village和Dukuh village利用3个泉水和一些挖井的公民为他们的日常需求提供水源。本研究旨在了解研究区域内泉水的分布和特性,了解研究区域内泉水的潜力,并确定适当的保护方向。使用的方法包括测绘、访谈方法、数学方法和实验室方法。喷泉的特征是喷泉和喷泉类型的散射。潜在的放电和泉水质量。使用的pH值、鳕鱼、BOD、DO、TDS、TSS、TSS、gss、浑浊和总轴的质量是根据2008年第20届仓库y和CaCO3类对饮用水质量要求的估计进行分析的。2013年《公共就业部长法》将分析研究区域中存在的较旧区域。研究表明,基于这三种泉水的流动的泉水属于间歇性,因为它们的页数因降雨而波动。根据其推论,这三种泉水都属于七类,流量约为0.01 - 0.1 L/秒。根据发生的情况,这三种泉水是由岩层接触形成的岩泉。泉水的潜力是根据其现有的水源需求与其现有的水源需求进行比较的,即它可能无法满足公民的水需求,而其质量往往不符合TSS、DO、鳕鱼和BOD等尚未满足的参数。水资源管理包括在水库和配送系统的装配、在配送区域建立单独的梯田以及通过社会方式进行。关键词:回水区、泉水的特性、水源保护、泉水、潜力
Arahan Konservasi Mata Air di Sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Air telah menjadi kebutuhan dasar paling penting bagi manusia dalam melangsungkan kehidupan (Effendi, 2003). Mata air merupakan salah satu jenis sumberdaya air yang penting terutama untuk keperluan air minum (Rahardjo, 2008). Ketersediaan air yang mulai tidak stabil akibat dari terjadinya perubahan iklim seperti terjadinya kemarau panjang mulai mengancam kehidupan manusia (Kartasapoetra, 2017). Kepala Pelaksana BPBD DIY menyatakan 80% wilayah DIY berstatus awas kekeringan. Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo mengatakan bahwa 12 desa mengalami kesulitan air bersih termasuk diantaranya adalah Desa Banjarasri. Daerah penelitian terletak di sebagian Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, DIY terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun Kalisoka, Dusun Paras dan Dusun Dukuh memanfaatkan 3 mata air dan beberapa sumur gali warga sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran serta karakteristik mata air di daerah penelitian, mengetahui potensi mata air di daerah penelitian dan mengetahui arahan konservasi yang tepat. Metode yang digunakan yaitu metode survei dan pemetaan, metode wawancara, metode matematis dan metode laboratorium. Karakteristik mata air yang dikaji berupa sebaran mata air dan tipe mata air. Potensi mata air yang dikaji berupa kuantitas berupa debit dan kualitas mata air. Kualitas mata air yang digunakan berupa pH, COD, BOD, DO, TDS, TSS, kekeruhan dan total coliform yang dianalisa berdasarkan kualitas air standar kelas I PerGub DIY No. 20 Tahun 2008 dan CaCO3 yang dianalisa berdasarkan PerMenKes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 2 Tahun 2013 digunakan untuk menganalisa daerah imbuhan yang terdapat pada daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe mata air berdasarkan pengalirannya ke-3 mata air ini termasuk tipe intermittent karena debitnya berfluktuasi tergantung curah hujan. Berdasarkan debitnya, ke-3 mata air ini termasuk tipe kelas VII dengan debit berkisar 0,01-0,1 L/detik. Berdasarkan terjadinya, tipe ke-3 mata air ini adalah mata air kontak batuan yang terbentuk karena kontak lapisan batuan. Potensi mata air berdasarkan perbandingan kebutuhan air warga dengan debitnya yaitu belum berpotensi mencukupi kebutuhan air warga dan dari segi kualitas cenderung belum baik dengan parameter yang belum memenuhi bakumutu yaitu TSS, DO, COD dan BOD. Pengelolaan mata air yang dilakukan berupa pembuatan bak penampung dan pemerataan sistem distribusi, pembuatan teras individu pada daerah imbuhan, serta melakukan pendekatan sosial.Kata Kunci: Daerah imbuhan mata air, karakteristik mata air, konservasi mata air, mata air, potensi