{"title":"Pembentukan Konselor Kelompok Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan di Bandar Lampung","authors":"Idawati Manurung, Yuliati Amperaningsih, Dedek Saiful Kohir","doi":"10.26630/jpk.v2i2.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Narapidana atau warga binaan mempunyai masalah mental, emosi dan perilaku yang memerlukan konseling individu untuk memulihkan mereka, tetapi jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah warga binaan sehingga diperlukan terapi secara berkelompok agar lebih mudah menjangkau banyak warga binaan, Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada pembinaan berkelompok warga binaan yang dilakukan konselor kelompok atau kegiatan konseling kelompok, memberikan pelatihan menjadi konselor kelompok bagi staf lembaga permasyarakatan bagian pembinaan dan keamanan. Konseling kelompok berhasil membuat perubahan mental, emosi dan perilaku warga binaan. Pelatihan konselor kelompok diberikan kepada staf lembaga pemasyarakatan baik yang di Lembaga Permasyarakatan Perempuan, maupun staf lembaga permasyarakatan lain di Bandar Lampung sehingga para staf memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan konseling kelompok. Konseling kelompok cepat memulihkan, memberi pelajaran bagi warga binaan untuk memulihkan mental dan koping mereka, lebih efektif dan efisien karena dalam waktu cepat bisa menjangkau banyak warga binaan. Kegiatan ini sebaiknya tetap dilanjutkan di Lembaga Permasyarakatan Perempuan dengan berorientasi kepada pelaksanaan konseling kelompok disetiap blok dengan melibatkan warga binaan, dibimbing para konselor yang sudah dilatih sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok warga binaan yang bisa untuk membina diri mereka secara group (peer group). Lembaga-lembaga permasyarakatan lain bisa memulai dengan membentuk kelompok-kelompok warga binaan dan pelatihan konselor kelompok.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/jpk.v2i2.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pembentukan Konselor Kelompok Warga Binaan Lembaga Permasyarakatan di Bandar Lampung
Narapidana atau warga binaan mempunyai masalah mental, emosi dan perilaku yang memerlukan konseling individu untuk memulihkan mereka, tetapi jumlah petugas tidak sebanding dengan jumlah warga binaan sehingga diperlukan terapi secara berkelompok agar lebih mudah menjangkau banyak warga binaan, Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada pembinaan berkelompok warga binaan yang dilakukan konselor kelompok atau kegiatan konseling kelompok, memberikan pelatihan menjadi konselor kelompok bagi staf lembaga permasyarakatan bagian pembinaan dan keamanan. Konseling kelompok berhasil membuat perubahan mental, emosi dan perilaku warga binaan. Pelatihan konselor kelompok diberikan kepada staf lembaga pemasyarakatan baik yang di Lembaga Permasyarakatan Perempuan, maupun staf lembaga permasyarakatan lain di Bandar Lampung sehingga para staf memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan konseling kelompok. Konseling kelompok cepat memulihkan, memberi pelajaran bagi warga binaan untuk memulihkan mental dan koping mereka, lebih efektif dan efisien karena dalam waktu cepat bisa menjangkau banyak warga binaan. Kegiatan ini sebaiknya tetap dilanjutkan di Lembaga Permasyarakatan Perempuan dengan berorientasi kepada pelaksanaan konseling kelompok disetiap blok dengan melibatkan warga binaan, dibimbing para konselor yang sudah dilatih sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok warga binaan yang bisa untuk membina diri mereka secara group (peer group). Lembaga-lembaga permasyarakatan lain bisa memulai dengan membentuk kelompok-kelompok warga binaan dan pelatihan konselor kelompok.