{"title":"Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Bandar Lampung Tahun 2020","authors":"Desi Andriyani, RR Ratnasari Dyah P, L. Elina P.","doi":"10.26630/jpk.v2i1.90","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Data awal di Puskesmas menunjukkan masih tinggi angka karies gigi pada anak dimana setiap anak terdapat 4-5 gigi yang berlubang ini membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak, baik orangtua maupun tenaga kesehatan. Posyandu sebagai sarana untuk memantau tumbuh kembang anak, dapat menjadi salah satu upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada anak.karena itu, kader posyandu perlu diberi pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Metode collaborative learning merupakan salah satu metode pembelajaran baru yang efektif. Namun metode tersebut belum pernah digunakan dalam pelatihan untuk kader posyandu ,kader hanya memberikan penyuluhan dengan ceramah tentang kesehatan ibu dan anak untuk Kesehatan gigi tidak secara khusus tetapi berdasarkan keluhan dari peserta posyandu. Keterbatasan tenaga kesehatan gigi menjadi salah satu faktor pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Selain sebagai pelaksana rutin, kader juga bertugas memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Maka, kader harus menguasai berbagai teknik keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan yang harus dimiliki kader tersebut termasuk juga pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut balita sebagai bagian dari kesehatan anak secara umum. Pelatihan atau penyegaran bagi kader mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu dan anak ,seperti dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak seharusnya, kader dapat membimbing, mendorong, dan penggerak terhadap ibu dan anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Hasil wawancara pada kader wilayah kerja puskesmas beringin raya sejumlah 50 orang kader, di peroleh data bahwa pengetahuan yang dimiliki kader masih dalam tingkatan cukup 82% sebelum dilakukan pelatihan. Setelah dilakukan pelatihan pengetahuan kader meningkat menjadi baik 85%. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ini sangat penting untuk diketahui kader posyandu.","PeriodicalId":443290,"journal":{"name":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pengabdian Kesehatan Beguai Jejama","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26630/jpk.v2i1.90","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilayah Kerja Puskesmas Beringin Raya Bandar Lampung Tahun 2020
Data awal di Puskesmas menunjukkan masih tinggi angka karies gigi pada anak dimana setiap anak terdapat 4-5 gigi yang berlubang ini membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak, baik orangtua maupun tenaga kesehatan. Posyandu sebagai sarana untuk memantau tumbuh kembang anak, dapat menjadi salah satu upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada anak.karena itu, kader posyandu perlu diberi pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Metode collaborative learning merupakan salah satu metode pembelajaran baru yang efektif. Namun metode tersebut belum pernah digunakan dalam pelatihan untuk kader posyandu ,kader hanya memberikan penyuluhan dengan ceramah tentang kesehatan ibu dan anak untuk Kesehatan gigi tidak secara khusus tetapi berdasarkan keluhan dari peserta posyandu. Keterbatasan tenaga kesehatan gigi menjadi salah satu faktor pentingnya peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu. Selain sebagai pelaksana rutin, kader juga bertugas memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan ibu dan anak. Maka, kader harus menguasai berbagai teknik keterampilan dan pengetahuan. Pengetahuan yang harus dimiliki kader tersebut termasuk juga pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut balita sebagai bagian dari kesehatan anak secara umum. Pelatihan atau penyegaran bagi kader mengenai pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada ibu dan anak ,seperti dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut anak seharusnya, kader dapat membimbing, mendorong, dan penggerak terhadap ibu dan anak dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya. Hasil wawancara pada kader wilayah kerja puskesmas beringin raya sejumlah 50 orang kader, di peroleh data bahwa pengetahuan yang dimiliki kader masih dalam tingkatan cukup 82% sebelum dilakukan pelatihan. Setelah dilakukan pelatihan pengetahuan kader meningkat menjadi baik 85%. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut ini sangat penting untuk diketahui kader posyandu.