Rahmat Zarkasyi R, Nurhasana Nurhasana, Yetti Rahmawati
{"title":"23-59月龄幼儿发育迟缓事件危险因素分析","authors":"Rahmat Zarkasyi R, Nurhasana Nurhasana, Yetti Rahmawati","doi":"10.47650/pjphsr.v1i2.259","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masalah Gizi merupakan penyebab sepertiga kematian pada anak. Stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak penderita stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cangadi Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2020 di wilayah UPTD Puskesmas Cangadi Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng dengan jumlah sampel sebanyak 85 anak balita berumur 23 – 59 bulan yang menderita stunting. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pemberian ASI ekslusif dan Berat badan lahir rendah (BBLR). Hasil penelitian menggambarkan bahwa meski pemberian ASI eksklusif cukup tinggi dan berat badan lahir rendah (BBLR) relatif rendah tetapi angka kejadian stunting masih cukup tinggi.","PeriodicalId":232882,"journal":{"name":"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Description of Risk Factors of Stunting Events in Toddler Age 23-59 Months\",\"authors\":\"Rahmat Zarkasyi R, Nurhasana Nurhasana, Yetti Rahmawati\",\"doi\":\"10.47650/pjphsr.v1i2.259\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masalah Gizi merupakan penyebab sepertiga kematian pada anak. Stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak penderita stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cangadi Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2020 di wilayah UPTD Puskesmas Cangadi Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng dengan jumlah sampel sebanyak 85 anak balita berumur 23 – 59 bulan yang menderita stunting. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pemberian ASI ekslusif dan Berat badan lahir rendah (BBLR). Hasil penelitian menggambarkan bahwa meski pemberian ASI eksklusif cukup tinggi dan berat badan lahir rendah (BBLR) relatif rendah tetapi angka kejadian stunting masih cukup tinggi.\",\"PeriodicalId\":232882,\"journal\":{\"name\":\"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47650/pjphsr.v1i2.259\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47650/pjphsr.v1i2.259","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Description of Risk Factors of Stunting Events in Toddler Age 23-59 Months
Masalah Gizi merupakan penyebab sepertiga kematian pada anak. Stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak penderita stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Cangadi Kabupaten Soppeng. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional yang dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2020 di wilayah UPTD Puskesmas Cangadi Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng dengan jumlah sampel sebanyak 85 anak balita berumur 23 – 59 bulan yang menderita stunting. Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah pemberian ASI ekslusif dan Berat badan lahir rendah (BBLR). Hasil penelitian menggambarkan bahwa meski pemberian ASI eksklusif cukup tinggi dan berat badan lahir rendah (BBLR) relatif rendah tetapi angka kejadian stunting masih cukup tinggi.