E. Mahyuni, Amran, Hedianto, Moh Khaidir Noor, A. A. Ma'rief
{"title":"利用岩石上的XRD和微镜分析,利用煤矿、东街区、加里曼丹省独立自治区的Bontang遗址,在岩石上形成硫酸的潜力","authors":"E. Mahyuni, Amran, Hedianto, Moh Khaidir Noor, A. A. Ma'rief","doi":"10.55334/jtam.v4i1.113","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu dampak langsung dari kegiatan penambangan adalah terbentuknya air asam tambang yang ditandai dengan penurunan pH dan tingginya kelarutan logam berat. Untuk mengantisipasi pembentukan air asam tambang di lokasi kegiatan penambangan, perlu dilakukan pengujian terhadap material batuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui material batuan pada lokasi penambangan yang berpotensi menimbulkan air asam tambang. Metode yang digunakan dalam menganalisis potensi air asam tambang pada penelitian ini adalah uji XRD dan mikrospkopi. Uji mineralogi dengan metode XRD dan mikroskopi yang telah dilakukan adalah untuk mengidentifikasi mineral-mineral pembentuk air asam tambang. Tiga sampel batuan (SP-01, SP-03, SP-05) telah disampling dari lokasi disposal area. Hasil pengujian XRD dan mikroskopi menunjukkan bahwa sampel SP-01 mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung. Persentase mineral utama sampel SP-01 adalah mineral kuarsa SiO2 sebesar 56,3 %, muscovit sebesar 24,6 %, kaolinite sebesar 15,3 % dan pirit 3,8 %. Hasil uji XRD pada sampel SP-05 juga mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung sebagai komponen utama, dengan persentase mineral kuarsa SiO2 sebesar 40,9 %, muscovit sebesar 30 %, unsur kaolinite sebesar 25,9 % dan pirit 3,8%. Hasil analisis mikroskopi pada sampel SP-03 menunjukkan bahwa sampel ini (inti bor) menunjukkan kehadiran mineral pirit yang cukup dominan. Mineral pirit merupakan salah satu unsur penting sebagai pembentuk air asam tambang. Selain mineral pirit pada sampel yang dianalisis, juga terdapat mineral lempung (clay), oksida silika dan mineral kuarsa. Kehadiran mineral pirit pada sampel di daerah penelitian sangat berpotensi membentuk air asam tambang (acid mine drinage). ","PeriodicalId":351047,"journal":{"name":"Jurnal Teknik AMATA","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Potensi Pembentukan Air Asam Tambang Pada Batuan Menggunakan Analisis XRD Dan Mikroskopi Pada Tambang Batubara, Blok Timur, Site Bontang, PT. Indominco Mandiri, Provinsi Kalimantan Timur\",\"authors\":\"E. Mahyuni, Amran, Hedianto, Moh Khaidir Noor, A. A. Ma'rief\",\"doi\":\"10.55334/jtam.v4i1.113\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Salah satu dampak langsung dari kegiatan penambangan adalah terbentuknya air asam tambang yang ditandai dengan penurunan pH dan tingginya kelarutan logam berat. Untuk mengantisipasi pembentukan air asam tambang di lokasi kegiatan penambangan, perlu dilakukan pengujian terhadap material batuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui material batuan pada lokasi penambangan yang berpotensi menimbulkan air asam tambang. Metode yang digunakan dalam menganalisis potensi air asam tambang pada penelitian ini adalah uji XRD dan mikrospkopi. Uji mineralogi dengan metode XRD dan mikroskopi yang telah dilakukan adalah untuk mengidentifikasi mineral-mineral pembentuk air asam tambang. Tiga sampel batuan (SP-01, SP-03, SP-05) telah disampling dari lokasi disposal area. Hasil pengujian XRD dan mikroskopi menunjukkan bahwa sampel SP-01 mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung. Persentase mineral utama sampel SP-01 adalah mineral kuarsa SiO2 sebesar 56,3 %, muscovit sebesar 24,6 %, kaolinite sebesar 15,3 % dan pirit 3,8 %. Hasil uji XRD pada sampel SP-05 juga mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung sebagai komponen utama, dengan persentase mineral kuarsa SiO2 sebesar 40,9 %, muscovit sebesar 30 %, unsur kaolinite sebesar 25,9 % dan pirit 3,8%. Hasil analisis mikroskopi pada sampel SP-03 menunjukkan bahwa sampel ini (inti bor) menunjukkan kehadiran mineral pirit yang cukup dominan. Mineral pirit merupakan salah satu unsur penting sebagai pembentuk air asam tambang. Selain mineral pirit pada sampel yang dianalisis, juga terdapat mineral lempung (clay), oksida silika dan mineral kuarsa. Kehadiran mineral pirit pada sampel di daerah penelitian sangat berpotensi membentuk air asam tambang (acid mine drinage). \",\"PeriodicalId\":351047,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik AMATA\",\"volume\":\"41 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik AMATA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55334/jtam.v4i1.113\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik AMATA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55334/jtam.v4i1.113","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Potensi Pembentukan Air Asam Tambang Pada Batuan Menggunakan Analisis XRD Dan Mikroskopi Pada Tambang Batubara, Blok Timur, Site Bontang, PT. Indominco Mandiri, Provinsi Kalimantan Timur
Salah satu dampak langsung dari kegiatan penambangan adalah terbentuknya air asam tambang yang ditandai dengan penurunan pH dan tingginya kelarutan logam berat. Untuk mengantisipasi pembentukan air asam tambang di lokasi kegiatan penambangan, perlu dilakukan pengujian terhadap material batuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui material batuan pada lokasi penambangan yang berpotensi menimbulkan air asam tambang. Metode yang digunakan dalam menganalisis potensi air asam tambang pada penelitian ini adalah uji XRD dan mikrospkopi. Uji mineralogi dengan metode XRD dan mikroskopi yang telah dilakukan adalah untuk mengidentifikasi mineral-mineral pembentuk air asam tambang. Tiga sampel batuan (SP-01, SP-03, SP-05) telah disampling dari lokasi disposal area. Hasil pengujian XRD dan mikroskopi menunjukkan bahwa sampel SP-01 mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung. Persentase mineral utama sampel SP-01 adalah mineral kuarsa SiO2 sebesar 56,3 %, muscovit sebesar 24,6 %, kaolinite sebesar 15,3 % dan pirit 3,8 %. Hasil uji XRD pada sampel SP-05 juga mengandung oksida silica dan alumino-silikat berupa mineral kuarsa dan mineral lempung sebagai komponen utama, dengan persentase mineral kuarsa SiO2 sebesar 40,9 %, muscovit sebesar 30 %, unsur kaolinite sebesar 25,9 % dan pirit 3,8%. Hasil analisis mikroskopi pada sampel SP-03 menunjukkan bahwa sampel ini (inti bor) menunjukkan kehadiran mineral pirit yang cukup dominan. Mineral pirit merupakan salah satu unsur penting sebagai pembentuk air asam tambang. Selain mineral pirit pada sampel yang dianalisis, juga terdapat mineral lempung (clay), oksida silika dan mineral kuarsa. Kehadiran mineral pirit pada sampel di daerah penelitian sangat berpotensi membentuk air asam tambang (acid mine drinage).