Tia Setiawati, A. Karuniawan, Titin Supriatun, Karyono Karyono
{"title":"PERSILANGAN INTERSPESIFIK Ipomoea batatas (L.) Lam. DENGAN Ipomoea trifida (H.B.K.) G. Don. BERUMBI ASAL CITATAH JAWA BARAT","authors":"Tia Setiawati, A. Karuniawan, Titin Supriatun, Karyono Karyono","doi":"10.14203/BKR.V19I1.112","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ipomoea trifida merupakan kerabat liar ubi jalar ( I. batatas ) yang sangat berpotensi sebagai sumber gen dalam pemuliaan untuk memperbaiki karakter daya hasil, kadar bahan kering, pati, protein, ketahanan terhadap hama, dan penyakit tertentu. Persilangan interspesifik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keragaman genetik dalam program pemuliaan tanaman, sehingga kajian mengenai persilangan interspesifik antara I. batatas dengan I. trifida menjadi sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat kompatibilitas persilangan interspesifik Ipomoea batatas dengan kerabat liarnya I. trifida berumbi. Tetua betina yang digunakan adalah dua aksesi I. batatas yaitu aksesi 206 (cv. Cilembu) dan aksesi 217 (cv. eks-Jepang), sedangkan sebagai tetua jantan digunakan I. trifida berumbi aksesi 99 asal Citatah, Jawa Barat. Persilangan dilakukan pagi hari setelah dilakukan emaskulasi pada kuncup bunga sehari sebelumnya. Pengamatan dilakukan 25 hari setelah persilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan interspesifik I. batatas tetraploid (2n=4x=60) aksesi 206 (cv. Cilembu) dan aksesi 217 (eks Jepang) dengan kerabat liar I. trifida diploid (2n=2x=30) aksesi 99, memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dengan persentase daya silang berturut-turut 6,67 % dan 9,76 % untuk kombinasi persilangan 206 x 99 dan 217 x 99; tingkat keguguran buah mencapai 93,33% dan 90,24%; jumlah biji yang dihasilkan sebanyak 12 dan 35 butir dengan daya kecambah berturut-turut 25% dan 17,14%. Hasil analisis kromosom F 1 menunjukkan semua tanaman F 1 bersifat triploid dengan jumlah kromosom 45 (2n=3x=45).","PeriodicalId":274763,"journal":{"name":"Buletin Kebun Raya","volume":"366 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-08-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Kebun Raya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14203/BKR.V19I1.112","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
Ipomoea trifida是山药(I. batatas)的野生亲属,具有高度的潜在基因来源,用于提高产量特性、干物质、淀粉、蛋白质水平、害虫耐药性和某些疾病。特异性异化是一种促进植物繁殖计划基因多样性的努力,因此对三线异化和三线异化的研究变得非常重要。研究的目的是确定ipod及其野生亲属I. trifida berumbi之间的交叉兼容性水平。女性长者使用的是两个部分,即206个部分。ci牛棚)和217次会议。(前日本)而男性长者使用的是西爪哇省的99个堡垒。杂交发生在前一天插入花苞后的清晨。交叉路口25天后进行观察。研究结果显示,特斯拉普莱id (2n=4x=60)的中间交叉引用是206次会话。第217次(前日本)和野生的I. trifida外交手腕(2n=2x=30)第99次,成功率低,交叉百分率为67%和9.76 %,为206 x 99和217 x 99;水果流产率为93.33%和90.24%;产量为12粒和35粒,产量为25%和17.14%。F - 1染色体分析结果显示,F - 1的植物都是三胞胎,共有45个染色体(2n=3x=45)。
PERSILANGAN INTERSPESIFIK Ipomoea batatas (L.) Lam. DENGAN Ipomoea trifida (H.B.K.) G. Don. BERUMBI ASAL CITATAH JAWA BARAT
Ipomoea trifida merupakan kerabat liar ubi jalar ( I. batatas ) yang sangat berpotensi sebagai sumber gen dalam pemuliaan untuk memperbaiki karakter daya hasil, kadar bahan kering, pati, protein, ketahanan terhadap hama, dan penyakit tertentu. Persilangan interspesifik merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keragaman genetik dalam program pemuliaan tanaman, sehingga kajian mengenai persilangan interspesifik antara I. batatas dengan I. trifida menjadi sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat kompatibilitas persilangan interspesifik Ipomoea batatas dengan kerabat liarnya I. trifida berumbi. Tetua betina yang digunakan adalah dua aksesi I. batatas yaitu aksesi 206 (cv. Cilembu) dan aksesi 217 (cv. eks-Jepang), sedangkan sebagai tetua jantan digunakan I. trifida berumbi aksesi 99 asal Citatah, Jawa Barat. Persilangan dilakukan pagi hari setelah dilakukan emaskulasi pada kuncup bunga sehari sebelumnya. Pengamatan dilakukan 25 hari setelah persilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persilangan interspesifik I. batatas tetraploid (2n=4x=60) aksesi 206 (cv. Cilembu) dan aksesi 217 (eks Jepang) dengan kerabat liar I. trifida diploid (2n=2x=30) aksesi 99, memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dengan persentase daya silang berturut-turut 6,67 % dan 9,76 % untuk kombinasi persilangan 206 x 99 dan 217 x 99; tingkat keguguran buah mencapai 93,33% dan 90,24%; jumlah biji yang dihasilkan sebanyak 12 dan 35 butir dengan daya kecambah berturut-turut 25% dan 17,14%. Hasil analisis kromosom F 1 menunjukkan semua tanaman F 1 bersifat triploid dengan jumlah kromosom 45 (2n=3x=45).