T. W. Samadhi, T. T. Daulay, M. Firmansyah, Tjandra Setiadi
{"title":"Pembakaran ulang abu bawah batubara","authors":"T. W. Samadhi, T. T. Daulay, M. Firmansyah, Tjandra Setiadi","doi":"10.5614/jtki.2008.7.3.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The high carbon content of coal bottom ashes collected from several textile manufacturing plants in the Bandung area is indicative of an opportunity for energy utilization efficiency improvement by re-combustion of the bottom ashes. This research examines the technical feasibility of bottom ash utilization as a raw material for solid fuel briquette manufacturing. This paper discusses the measurement of the impact of bottom ash content on ignition time and crushing strength of the briquette. Bottom ash content is varied in the 0-50 %-weight range (binder and moisture-free basis). The ignition time of the briquette varies in the 4.4 – 9.9 minutes range. The ignition time of the briquette is proportional to its bottom ash content, due to the decrease in its volatile matter content. The crushing strength of the briquette varies in the 13.4 – 27.1 kgf/cm2 range, which is comparable to that of typical bulk sub-bituminous coals. A 10 %-weight addition of fresh coal powder to the briquette significantly increases its crushing strength, while further adition of coal powder does not significantly increase the crushing strength.Keywords : bottom ash, briquette, coal, energy efficiencyAbstrakTingginya kadar karbon dalam abu bawah batubara yang dihasilkan oleh boiler unggun tetap di sejumlah pabrik tekstil di wilayah Bandung mengisyaratkan peluang untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan energi melalui pembakaran ulang abu bawah tersebut. Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pemanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat. Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik produk briket. Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0-50 %-berat (basis bebas aditif perekat dan air). Waktu penyalaan briket berkisar pada 4,4 – 9,9 menit. Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket. Kuat remuk (crushing strength) briket berkisar pada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan kuat remuk batubara sub-bituminus bongkahan. Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10 %-berat memberikan peningkatan kuat remuk yang signifikan, sementara penambahan lebih lanjut serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket.Kata kunci : abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.3.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
从万隆地区几家纺织制造厂收集的煤底灰含碳量高,表明有机会通过再燃烧底灰来提高能源利用效率。本研究探讨了利用底灰作为原料制造固体燃料型煤的技术可行性。本文讨论了底灰分含量对型煤点火时间和抗压强度影响的测定方法。底灰分含量在0- 50%重量范围内变化(粘合剂和无水分基础)。型煤的点火时间在4.4 - 9.9分钟之间。型煤的着火时间与其底灰分含量成正比,因为它的挥发物含量减少了。型煤的抗压强度在13.4 ~ 27.1 kgf/cm2之间,与典型块状亚烟煤的抗压强度相当。在型煤中添加10%重量的新鲜煤粉可显著提高其抗压强度,而进一步添加煤粉则不能显著提高其抗压强度。关键词:底灰,型煤,煤,能源效率[关键词]云南煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机,煤机Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pmanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat。Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik产品briket。Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0- 50% -berat(基础是空气中的空气)。Waktu penyalaan briket berkisar pad4,4 - 9,9 menit。Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket。Kuat remuk(破碎强度)砖berkisar pakada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan Kuat remuk batubara亚沥青bongkahan。Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10% - berikan peningkatan kuat remuk yang signfikan, sementara peningkatan lebih lanjuk serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket。Kata kunci: abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi
The high carbon content of coal bottom ashes collected from several textile manufacturing plants in the Bandung area is indicative of an opportunity for energy utilization efficiency improvement by re-combustion of the bottom ashes. This research examines the technical feasibility of bottom ash utilization as a raw material for solid fuel briquette manufacturing. This paper discusses the measurement of the impact of bottom ash content on ignition time and crushing strength of the briquette. Bottom ash content is varied in the 0-50 %-weight range (binder and moisture-free basis). The ignition time of the briquette varies in the 4.4 – 9.9 minutes range. The ignition time of the briquette is proportional to its bottom ash content, due to the decrease in its volatile matter content. The crushing strength of the briquette varies in the 13.4 – 27.1 kgf/cm2 range, which is comparable to that of typical bulk sub-bituminous coals. A 10 %-weight addition of fresh coal powder to the briquette significantly increases its crushing strength, while further adition of coal powder does not significantly increase the crushing strength.Keywords : bottom ash, briquette, coal, energy efficiencyAbstrakTingginya kadar karbon dalam abu bawah batubara yang dihasilkan oleh boiler unggun tetap di sejumlah pabrik tekstil di wilayah Bandung mengisyaratkan peluang untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan energi melalui pembakaran ulang abu bawah tersebut. Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis pemanfaatan abu bawah sebagai bahan baku briket bahan bakar padat. Percobaan yang dilaksanakan bertujuan mengukur pengaruh kadar abu bawah dalam briket terhadap waktu penyalaan dan kekuatan mekanik produk briket. Kadar abu bawah divariasikan pada rentang 0-50 %-berat (basis bebas aditif perekat dan air). Waktu penyalaan briket berkisar pada 4,4 – 9,9 menit. Waktu penyalaan berbanding lurus dengan kadar abu bawah karena berkurangnya kadar zat terbang briket. Kuat remuk (crushing strength) briket berkisar pada 13,4-27,1 kgf/cm2, yang sepadan dengan kuat remuk batubara sub-bituminus bongkahan. Penambahan serbuk batubara segar sebesar 10 %-berat memberikan peningkatan kuat remuk yang signifikan, sementara penambahan lebih lanjut serbuk batubara segar tidak meningkatkan kuat remuk briket.Kata kunci : abu bawah, briket, batubara, efisiensi energi