安吉拉·默克尔2015年欧洲难民危机政策

Ersadio Rahman Wicaksono
{"title":"安吉拉·默克尔2015年欧洲难民危机政策","authors":"Ersadio Rahman Wicaksono","doi":"10.32787/1.ijir.2018.2.1.46","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tahun 2015 menjadi tahun terburuk dalam sejarah krisis pengungsi. Sejumlah 19,5 juta orang menjadi pengungsi di seluruh dunia. Kawasan Eropa menjadi tujuan utama bagi para pengungsi untuk mendapatkan perlindungan. Angela Merkel, Kanselir Jerman, memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan Open Door guna merespon banyaknya jumlah pengungsi yang berdatangan. Respon Angela Merkel cukup signfikan mengingat beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis dan Hungaria justru berusaha untuk menutup negaranya bagi para pengungsi. Sensitivitas gender dan feminisme terlihat cukup esensial sehingga dapat mempengaruhi Angela Merkel dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Untuk itu, tulisan ini membahas mengenai bagaimana agenda-setting berbasis gender dilakukan oleh Angela Merkel. Kata kunci : Kebijakan, Open Door, Krisis Pengungsi, Jerman, Angela Merkel, Gender, Feminisme.","PeriodicalId":145410,"journal":{"name":"Indonesian Journal of International Relations","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kebijakan Angela Merkel dalam Mengatasi Krisis Pengungsi di Eropa tahun 2015\",\"authors\":\"Ersadio Rahman Wicaksono\",\"doi\":\"10.32787/1.ijir.2018.2.1.46\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tahun 2015 menjadi tahun terburuk dalam sejarah krisis pengungsi. Sejumlah 19,5 juta orang menjadi pengungsi di seluruh dunia. Kawasan Eropa menjadi tujuan utama bagi para pengungsi untuk mendapatkan perlindungan. Angela Merkel, Kanselir Jerman, memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan Open Door guna merespon banyaknya jumlah pengungsi yang berdatangan. Respon Angela Merkel cukup signfikan mengingat beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis dan Hungaria justru berusaha untuk menutup negaranya bagi para pengungsi. Sensitivitas gender dan feminisme terlihat cukup esensial sehingga dapat mempengaruhi Angela Merkel dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Untuk itu, tulisan ini membahas mengenai bagaimana agenda-setting berbasis gender dilakukan oleh Angela Merkel. Kata kunci : Kebijakan, Open Door, Krisis Pengungsi, Jerman, Angela Merkel, Gender, Feminisme.\",\"PeriodicalId\":145410,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of International Relations\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of International Relations\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32787/1.ijir.2018.2.1.46\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of International Relations","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32787/1.ijir.2018.2.1.46","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

2015年是难民危机史上最糟糕的一年。19.5亿人成为世界难民。欧洲成为难民寻求保护的主要目标。德国总理安格拉•默克尔(Angela Merkel)决定制定一项开放开放政策,以应对大量难民的涌入。安格拉•默克尔(Angela Merkel)毫不含糊地表示,考虑到其他几个欧洲国家,比如法国和匈牙利,正试图将自己的国家拒之门外。性别和女权主义的敏感性似乎是必要的,它将影响安吉拉·默克尔(Angela Merkel)在她的政策发布中发挥作用。为此,这篇文章讨论了安吉拉·默克尔(Angela Merkel)是如何实施性别规范规范的。关键词:政策、开放的门、难民危机、德国、安吉拉·默克尔、性别、女权主义。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kebijakan Angela Merkel dalam Mengatasi Krisis Pengungsi di Eropa tahun 2015
Tahun 2015 menjadi tahun terburuk dalam sejarah krisis pengungsi. Sejumlah 19,5 juta orang menjadi pengungsi di seluruh dunia. Kawasan Eropa menjadi tujuan utama bagi para pengungsi untuk mendapatkan perlindungan. Angela Merkel, Kanselir Jerman, memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan Open Door guna merespon banyaknya jumlah pengungsi yang berdatangan. Respon Angela Merkel cukup signfikan mengingat beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis dan Hungaria justru berusaha untuk menutup negaranya bagi para pengungsi. Sensitivitas gender dan feminisme terlihat cukup esensial sehingga dapat mempengaruhi Angela Merkel dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Untuk itu, tulisan ini membahas mengenai bagaimana agenda-setting berbasis gender dilakukan oleh Angela Merkel. Kata kunci : Kebijakan, Open Door, Krisis Pengungsi, Jerman, Angela Merkel, Gender, Feminisme.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信