{"title":"2019年对医用管理、药物治疗和临床处方的评估","authors":"Rasmala Dewi, Deny Sutrisno, Ovi Aristantia","doi":"10.36805/farmasi.v6i2.1937","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Medication error dalam peresepan mengakibatkan kerugian terhadap pasien akibat kesalahan dalam penggunaan obat. Dampak dari kesalahan tersebut sangat beragam mulai dari yang tidak menimbulkan resiko sama sekali hingga bisa menyebabkan kematian bahkan kecacatan. Permasalahan dalam peresepan yang dimaksud seperti kesalahan pemberian obat, duplikasi pengobatan, kesalahan dosis dan tidak adanya nama dokter penulis resep yang termasuk dalam kelengkapan administrasi, farmasetik dan klinis resep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelengkapan administrasi, farmasetik, dan klinis resep di Puskesmas Sarolangun Tahun 2019. Metode penelitian yaitu secara observasional yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, dengan kriteria inklusi semua resep yang ada di puskesmas tersebut pada tahun 2019 dan kriteria ekslusi yaitu resep yang sudah rusak dan tidak bisa terbaca. Hasil penelitian berupa Kelengkapan kategori administrasi berupa aspek nama pasien (100%), aspek umur (98,75%), aspek jenis kelamin (0%), aspek berat badan (0,5%), aspek tinggi badan (0%), aspek nama dokter (71%), aspek SIP dokter (0%), aspek alamat dokter (100%), aspek paraf dokter (57,5%), aspek tanggal resep (79,25%), dan aspek nomor rekam medis (0%). Kategori farmasetik berupa aspek nama obat (100%), aspek bentuk sediaan (93,75%), aspek kekuatan sediaan (93,75%), aspek jumlah obat (93,75%), dan aspek aturan pakai (98%). Kategori klinis berupa aspek tepat dosis yaitu (92,75%), aspek duplikasi (1%), dan aspek interaksi obat (10,75%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resep pada kategori Administrasi, Farmasetik dan Klinis masih belum lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016.","PeriodicalId":375194,"journal":{"name":"Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI, FARMASETIK DAN KLINIS RESEP DI PUSKESMAS SAROLANGUN TAHUN 2019\",\"authors\":\"Rasmala Dewi, Deny Sutrisno, Ovi Aristantia\",\"doi\":\"10.36805/farmasi.v6i2.1937\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Medication error dalam peresepan mengakibatkan kerugian terhadap pasien akibat kesalahan dalam penggunaan obat. Dampak dari kesalahan tersebut sangat beragam mulai dari yang tidak menimbulkan resiko sama sekali hingga bisa menyebabkan kematian bahkan kecacatan. Permasalahan dalam peresepan yang dimaksud seperti kesalahan pemberian obat, duplikasi pengobatan, kesalahan dosis dan tidak adanya nama dokter penulis resep yang termasuk dalam kelengkapan administrasi, farmasetik dan klinis resep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelengkapan administrasi, farmasetik, dan klinis resep di Puskesmas Sarolangun Tahun 2019. Metode penelitian yaitu secara observasional yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, dengan kriteria inklusi semua resep yang ada di puskesmas tersebut pada tahun 2019 dan kriteria ekslusi yaitu resep yang sudah rusak dan tidak bisa terbaca. Hasil penelitian berupa Kelengkapan kategori administrasi berupa aspek nama pasien (100%), aspek umur (98,75%), aspek jenis kelamin (0%), aspek berat badan (0,5%), aspek tinggi badan (0%), aspek nama dokter (71%), aspek SIP dokter (0%), aspek alamat dokter (100%), aspek paraf dokter (57,5%), aspek tanggal resep (79,25%), dan aspek nomor rekam medis (0%). Kategori farmasetik berupa aspek nama obat (100%), aspek bentuk sediaan (93,75%), aspek kekuatan sediaan (93,75%), aspek jumlah obat (93,75%), dan aspek aturan pakai (98%). Kategori klinis berupa aspek tepat dosis yaitu (92,75%), aspek duplikasi (1%), dan aspek interaksi obat (10,75%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resep pada kategori Administrasi, Farmasetik dan Klinis masih belum lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016.\",\"PeriodicalId\":375194,\"journal\":{\"name\":\"Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36805/farmasi.v6i2.1937\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Pharma Xplore Jurnal Ilmiah Farmasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36805/farmasi.v6i2.1937","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EVALUASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI, FARMASETIK DAN KLINIS RESEP DI PUSKESMAS SAROLANGUN TAHUN 2019
Medication error dalam peresepan mengakibatkan kerugian terhadap pasien akibat kesalahan dalam penggunaan obat. Dampak dari kesalahan tersebut sangat beragam mulai dari yang tidak menimbulkan resiko sama sekali hingga bisa menyebabkan kematian bahkan kecacatan. Permasalahan dalam peresepan yang dimaksud seperti kesalahan pemberian obat, duplikasi pengobatan, kesalahan dosis dan tidak adanya nama dokter penulis resep yang termasuk dalam kelengkapan administrasi, farmasetik dan klinis resep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kelengkapan administrasi, farmasetik, dan klinis resep di Puskesmas Sarolangun Tahun 2019. Metode penelitian yaitu secara observasional yang bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif, dengan kriteria inklusi semua resep yang ada di puskesmas tersebut pada tahun 2019 dan kriteria ekslusi yaitu resep yang sudah rusak dan tidak bisa terbaca. Hasil penelitian berupa Kelengkapan kategori administrasi berupa aspek nama pasien (100%), aspek umur (98,75%), aspek jenis kelamin (0%), aspek berat badan (0,5%), aspek tinggi badan (0%), aspek nama dokter (71%), aspek SIP dokter (0%), aspek alamat dokter (100%), aspek paraf dokter (57,5%), aspek tanggal resep (79,25%), dan aspek nomor rekam medis (0%). Kategori farmasetik berupa aspek nama obat (100%), aspek bentuk sediaan (93,75%), aspek kekuatan sediaan (93,75%), aspek jumlah obat (93,75%), dan aspek aturan pakai (98%). Kategori klinis berupa aspek tepat dosis yaitu (92,75%), aspek duplikasi (1%), dan aspek interaksi obat (10,75%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resep pada kategori Administrasi, Farmasetik dan Klinis masih belum lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016.