修复城市人口

David Pardomuan Sitompul
{"title":"修复城市人口","authors":"David Pardomuan Sitompul","doi":"10.46348/car.v4i1.176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hukum Tahun Yobel (Im. 25:8-55) merupakan hukum dalam Perjanjian Lama (PL) yang cukup populer di kalangan umat Kristen karena isinya berbicara tentang merestorasi kehidupan rakyat miskin dan tertindas sehingga lepas dari kemiskinan dengan cara mengembalikan kembali tanah dan properti kepada mereka pada Tahun Yobel. Akan tetapi, untuk tanah dan properti yang dimiliki oleh orang Israel non-Lewi yang berada di kota yang berpagar tembok (Im. 25:29-31) yang sudah tergadaikan justru tidak berada dalam perlindungan hukum Tahun Yobel karena waktu untuk menebusnya hanya satu tahun jika tidak dia akan dimiliki orang yang menghutangi secara permanen. Hal ini kontras dengan tanah dan properti di kota yang dimiliki oleh orang Lewi, mereka masih bisa mendapatkan rumahnya kembali pada tahun Yobel jika rumah tersebut telah digadaikan atau bahkan dijual sebelumnya (Lih. Im. 25:32-34). Pemikiran kontradiktif ini muncul dari konteks Imamat 25 yaitu periode pendudukan bangsa Persia di tanah Yehuda (539-333 SM). Penulis Imamat 25 dihadapkan pada dua pandangan tentang kota yang kontradiktif, yaitu pandangan teologis yang positif tentang kota dan realitas historis yang negatif tentang kota. Akhirnya, kedua pandangan ini menghasilkan perlakuan Hukum Tahun Yobel yang kontradiktif terhadap orang nonLewi dan Lewi yang mempunyai properti di kota sebagai solusi untuk merestorasi manusia yang hidup dalam perkotaan. \nKata kunci: perjanjian lama, tahun yobel, imamat 25:29-34, kota ","PeriodicalId":431596,"journal":{"name":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Merestorasi Manusia Kota\",\"authors\":\"David Pardomuan Sitompul\",\"doi\":\"10.46348/car.v4i1.176\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hukum Tahun Yobel (Im. 25:8-55) merupakan hukum dalam Perjanjian Lama (PL) yang cukup populer di kalangan umat Kristen karena isinya berbicara tentang merestorasi kehidupan rakyat miskin dan tertindas sehingga lepas dari kemiskinan dengan cara mengembalikan kembali tanah dan properti kepada mereka pada Tahun Yobel. Akan tetapi, untuk tanah dan properti yang dimiliki oleh orang Israel non-Lewi yang berada di kota yang berpagar tembok (Im. 25:29-31) yang sudah tergadaikan justru tidak berada dalam perlindungan hukum Tahun Yobel karena waktu untuk menebusnya hanya satu tahun jika tidak dia akan dimiliki orang yang menghutangi secara permanen. Hal ini kontras dengan tanah dan properti di kota yang dimiliki oleh orang Lewi, mereka masih bisa mendapatkan rumahnya kembali pada tahun Yobel jika rumah tersebut telah digadaikan atau bahkan dijual sebelumnya (Lih. Im. 25:32-34). Pemikiran kontradiktif ini muncul dari konteks Imamat 25 yaitu periode pendudukan bangsa Persia di tanah Yehuda (539-333 SM). Penulis Imamat 25 dihadapkan pada dua pandangan tentang kota yang kontradiktif, yaitu pandangan teologis yang positif tentang kota dan realitas historis yang negatif tentang kota. Akhirnya, kedua pandangan ini menghasilkan perlakuan Hukum Tahun Yobel yang kontradiktif terhadap orang nonLewi dan Lewi yang mempunyai properti di kota sebagai solusi untuk merestorasi manusia yang hidup dalam perkotaan. \\nKata kunci: perjanjian lama, tahun yobel, imamat 25:29-34, kota \",\"PeriodicalId\":431596,\"journal\":{\"name\":\"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.176\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46348/car.v4i1.176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

禧年法(利25:8-55)是《旧约》中一个很受欢迎的法律(PL),因为它提到了通过在禧年将土地和财产归还给他们,使穷人和受压迫者的生活得到恢复,从而使他们摆脱贫困。然而,在有城墙的城市,非利未人的土地和财产(利25:29-31)已经抵押,而不是在禧年的保护下,因为只有一年的时间来偿还,否则就会永远得到债主。与利未人拥有的土地和财产相比,如果房子以前抵押甚至出售,他们可以在禧年收回房子。利25:32)。这种矛盾的观点来自于波斯占领犹大土地的25年利未记的背景(公元前539-333年)。《利未记》第25章的作者面临着两种截然不同的城市观点,即对城市的积极神学观点和对城市的负面历史现实的看法。最后,这两种观点都导致了禧年法对非利未人和利未人的不利待遇,他们在城市拥有财产,作为修复城市人口的解决方案。关键词:旧约,禧年,利未记25:29-34,城市
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Merestorasi Manusia Kota
Hukum Tahun Yobel (Im. 25:8-55) merupakan hukum dalam Perjanjian Lama (PL) yang cukup populer di kalangan umat Kristen karena isinya berbicara tentang merestorasi kehidupan rakyat miskin dan tertindas sehingga lepas dari kemiskinan dengan cara mengembalikan kembali tanah dan properti kepada mereka pada Tahun Yobel. Akan tetapi, untuk tanah dan properti yang dimiliki oleh orang Israel non-Lewi yang berada di kota yang berpagar tembok (Im. 25:29-31) yang sudah tergadaikan justru tidak berada dalam perlindungan hukum Tahun Yobel karena waktu untuk menebusnya hanya satu tahun jika tidak dia akan dimiliki orang yang menghutangi secara permanen. Hal ini kontras dengan tanah dan properti di kota yang dimiliki oleh orang Lewi, mereka masih bisa mendapatkan rumahnya kembali pada tahun Yobel jika rumah tersebut telah digadaikan atau bahkan dijual sebelumnya (Lih. Im. 25:32-34). Pemikiran kontradiktif ini muncul dari konteks Imamat 25 yaitu periode pendudukan bangsa Persia di tanah Yehuda (539-333 SM). Penulis Imamat 25 dihadapkan pada dua pandangan tentang kota yang kontradiktif, yaitu pandangan teologis yang positif tentang kota dan realitas historis yang negatif tentang kota. Akhirnya, kedua pandangan ini menghasilkan perlakuan Hukum Tahun Yobel yang kontradiktif terhadap orang nonLewi dan Lewi yang mempunyai properti di kota sebagai solusi untuk merestorasi manusia yang hidup dalam perkotaan. Kata kunci: perjanjian lama, tahun yobel, imamat 25:29-34, kota 
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信