{"title":"Pengelolaan Produk Kuliner Sebagai Oleh-Oleh Khas Kabupaten Gunung Kidul","authors":"A. Saputri, Y. Widyaningsih","doi":"10.17977/um068v1n4p295-301","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang pesat akan perkembangan pariwisatanya adalah Gunung Kidul. Banyak sekali wahana yang disajikan di Gunung Kidul, baik wisata alam, wisata buatan maupun wisata kuliner. Obyek Daya Tarik yang ada di Gunung Kidul meliputi wisata air (pantai, telaga), wisata alam (goa, pegunungan) dan desa wisata. Selain obyek wisata tersebut, wisata kuliner merupakan salah satu wisata yang sangat digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul. Ada beberapa makanan khas Gunung Kidul yang menjadi icon daerah, yaitu nasi merah atau warga Gunung Kidul menyebutnya sego abang, olahan ikan segar, gathot, tiwul, peyek jingkeng, walang goreng dan walang bacem. Masyarakat membuat produk kuliner yang lebih variasi, agar wisatawan dapat menikmati citarasa yang baru. Dengan cara ini masyarakat mendapat peluang usaha di bidang kuliner. Kuliner yang disajikan di Gunung Kidul menjadi daya tarik wisatawan sendiri, dengan demikian usaha kuliner khususnya oleh-oleh khas Gunung Kidul dapat berkembang pesat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Rumah makan Pari Gogo dan toko oleh-oleh “Yu Tum” merupakan lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kuliner di Gunung kidul sangat variatif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk inovasi baru yang dibuat dari bahan dasar yang ada di Gunung Kidul. Makanan dibuat menjadi lebih modern dan lebih tinggi harganya.","PeriodicalId":221326,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um068v1n4p295-301","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengelolaan Produk Kuliner Sebagai Oleh-Oleh Khas Kabupaten Gunung Kidul
Salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang pesat akan perkembangan pariwisatanya adalah Gunung Kidul. Banyak sekali wahana yang disajikan di Gunung Kidul, baik wisata alam, wisata buatan maupun wisata kuliner. Obyek Daya Tarik yang ada di Gunung Kidul meliputi wisata air (pantai, telaga), wisata alam (goa, pegunungan) dan desa wisata. Selain obyek wisata tersebut, wisata kuliner merupakan salah satu wisata yang sangat digemari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Gunung Kidul. Ada beberapa makanan khas Gunung Kidul yang menjadi icon daerah, yaitu nasi merah atau warga Gunung Kidul menyebutnya sego abang, olahan ikan segar, gathot, tiwul, peyek jingkeng, walang goreng dan walang bacem. Masyarakat membuat produk kuliner yang lebih variasi, agar wisatawan dapat menikmati citarasa yang baru. Dengan cara ini masyarakat mendapat peluang usaha di bidang kuliner. Kuliner yang disajikan di Gunung Kidul menjadi daya tarik wisatawan sendiri, dengan demikian usaha kuliner khususnya oleh-oleh khas Gunung Kidul dapat berkembang pesat. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Rumah makan Pari Gogo dan toko oleh-oleh “Yu Tum” merupakan lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kuliner di Gunung kidul sangat variatif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya produk inovasi baru yang dibuat dari bahan dasar yang ada di Gunung Kidul. Makanan dibuat menjadi lebih modern dan lebih tinggi harganya.