Sunandar Sunandar
{"title":"Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) Di Sambas","authors":"Sunandar Sunandar","doi":"10.19109/MEDINATE.V15I1.3542","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPenelitian ini berjudul “Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sosial, Budaya, Politik di Sambas”, yaitu berangkat dari peristiwa sejarah bahwa Muhammad Basiuni Imran dilantik menjadi Maharaja Imam, sebuah jabatan agama tertinggi di kesultanan Sambas. Jabatan tersebut bersifat Ascribed Status, yakni kedudukan ini diperoleh yang disebabkan oleh keturunan, ayah dan Kakeknya adalah Maharaja Imam. Akan tetapi ketika jabatan tersebut dipegang oleh Muhammad Basiuni Imran telah terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat Sambas yang disebabkan oleh kondisi sosial, budaya dan politik yang terjadi di Sambas, disamping kemampuannya dalam bidang agama yang mumpuni. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang dilakukan dengan empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dan menggunakan pendekatan sosial dan politik. \n  \nAbstrac \nThe research is about \"The Resonance of Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) and Its Impact on Social, Cultural, Political Life in Sambas\", which departs from historical events of Muhammad Basiuni Imran was appointed become Maharaja Imam, a highest religious position in the Sambas sultanate . The position is Ascribed Status, namely this position is obtained due to offspring, father and grandfather are Maharaja Imam. However, when the position was held by Muhammad Basiuni Imran there were changes in the Sambas community caused by social, cultural and political conditions that occurred in Sambas, in addition to his ability in the field of qualified religion. This research is a historical research conducted in four stages, namely: heuristics, verification, interpretation and historiography and using social and political approaches","PeriodicalId":321251,"journal":{"name":"Medina-Te : Jurnal Studi Islam","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"7","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medina-Te : Jurnal Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/MEDINATE.V15I1.3542","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 7

摘要

该研究的主题是“伊玛目王穆罕默德·巴西尼·伊姆兰的冲突(1885-1976)以及它对桑巴斯的社会、文化和政治生活的影响”,即从穆罕默德·巴西尼·伊姆兰被任命为祭司王公的历史事件开始。他的父亲和祖父都是祭司。然而,当穆罕默德·Basiuni伊姆兰(Muhammad Basiuni伊姆兰)担任这一职务时,桑巴斯社会发生了变化,这是由于桑巴斯社会的社会、文化和政治条件,以及它在熟练宗教领域的能力。这项研究是一项历史研究,有四个阶段:启发、验证、解释和史学,并采用社会和政治方法。Abstrac的研究是关于祭司王王穆罕默德·Basiuni lmran(1885-1976)和它对Sambas的社会、文化和政治生活的影响这个位置是一个确定的状态,但这个位置是指定的,父亲和祖父是祭司的王公。However,当穆罕默德·伊姆兰(Muhammad Basiuni伊姆兰)在桑巴社区中持有的地位因社会、文化和政治上的妥协而改变时,为了使他在一个有资格的宗教领域的能力。这一研究是一项历史研究在四个不同阶段进行的评估:heuristics、verification、解释性和社会与政治方法的批准
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) Di Sambas
Abstrak Penelitian ini berjudul “Resonansi Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Sosial, Budaya, Politik di Sambas”, yaitu berangkat dari peristiwa sejarah bahwa Muhammad Basiuni Imran dilantik menjadi Maharaja Imam, sebuah jabatan agama tertinggi di kesultanan Sambas. Jabatan tersebut bersifat Ascribed Status, yakni kedudukan ini diperoleh yang disebabkan oleh keturunan, ayah dan Kakeknya adalah Maharaja Imam. Akan tetapi ketika jabatan tersebut dipegang oleh Muhammad Basiuni Imran telah terjadi perubahan-perubahan dalam masyarakat Sambas yang disebabkan oleh kondisi sosial, budaya dan politik yang terjadi di Sambas, disamping kemampuannya dalam bidang agama yang mumpuni. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang dilakukan dengan empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dan menggunakan pendekatan sosial dan politik.   Abstrac The research is about "The Resonance of Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran (1885-1976) and Its Impact on Social, Cultural, Political Life in Sambas", which departs from historical events of Muhammad Basiuni Imran was appointed become Maharaja Imam, a highest religious position in the Sambas sultanate . The position is Ascribed Status, namely this position is obtained due to offspring, father and grandfather are Maharaja Imam. However, when the position was held by Muhammad Basiuni Imran there were changes in the Sambas community caused by social, cultural and political conditions that occurred in Sambas, in addition to his ability in the field of qualified religion. This research is a historical research conducted in four stages, namely: heuristics, verification, interpretation and historiography and using social and political approaches
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信