Ilma Aurarisa, Budi Yulianto, Amirotul Musthofiah H. M.
{"title":"Analisis Tarif dan Load Factor Bus Batik Solo Trans Koridor 4 pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Ilma Aurarisa, Budi Yulianto, Amirotul Musthofiah H. M.","doi":"10.20961/mateksi.v10i4.63681","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kondisi pandemi Covid-19 telah merubah banyak pola kehidupan, diantaranya pada pemilihan moda transportasi, dimana adanya persepsi bahwa angkutan pribadi dianggap lebih aman terhadapat penyebaran virus daripada angkutan umum. Perubahan pada keadaaan ekonomi juga mempengaruhi besaran pendapatan pada masyarakat dan harga komponen pada biaya operasional kendaraan umum. Perubahan harga komponen dan pembatasan penumpang tentunya mempengaruhi besarnya tarif keekonomian pada sektor bisnis transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai load factor dan desain tarif BST koridor 4 saat pandemi Covid-19. Data diperoleh dari hasil wawancara kepada penumpang dan operator, yaitu PT. BST. Jumlah sampel ditentukan menggunakan Metode Slovin dengan nilai e 10%. Perhitungan ATP dilakukan dengan household budget yang didasarkan pada perhitungan alokasi biaya transportasi serta intensitas perjalanan. WTP dihitung berdasarkan persepsi kemauan penumpang untuk membayar terhadap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh nilai tarif per penumpang pada dua kelompok, yaitu umum dan mahasiswa/pelajar. Nilai ATP umum diperoleh Rp5.703,01 dan WTP umum yaitu Rp3.135,33. Pada kategori mahasiswa/pelajar diperoleh nilai ATP adalah Rp2.024,73 dan WTP sebesar Rp2.609,38. Load factor diperoleh dari hasil perhitungan dengan kapasitas 50% dari penumpang seharusnya adalah 114,19% untuk kemudian disubtitusikan pada perhitungan tarif dengan BOK. BOK dihitung dengan metode Departemen Perhubungan, sehingga diperoleh nilai tarif Rp12.809,89/penumpang-rit.","PeriodicalId":122901,"journal":{"name":"Matriks Teknik Sipil","volume":"82 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Matriks Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/mateksi.v10i4.63681","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Tarif dan Load Factor Bus Batik Solo Trans Koridor 4 pada Masa Pandemi Covid-19
Kondisi pandemi Covid-19 telah merubah banyak pola kehidupan, diantaranya pada pemilihan moda transportasi, dimana adanya persepsi bahwa angkutan pribadi dianggap lebih aman terhadapat penyebaran virus daripada angkutan umum. Perubahan pada keadaaan ekonomi juga mempengaruhi besaran pendapatan pada masyarakat dan harga komponen pada biaya operasional kendaraan umum. Perubahan harga komponen dan pembatasan penumpang tentunya mempengaruhi besarnya tarif keekonomian pada sektor bisnis transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai load factor dan desain tarif BST koridor 4 saat pandemi Covid-19. Data diperoleh dari hasil wawancara kepada penumpang dan operator, yaitu PT. BST. Jumlah sampel ditentukan menggunakan Metode Slovin dengan nilai e 10%. Perhitungan ATP dilakukan dengan household budget yang didasarkan pada perhitungan alokasi biaya transportasi serta intensitas perjalanan. WTP dihitung berdasarkan persepsi kemauan penumpang untuk membayar terhadap pelayanan yang diberikan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh nilai tarif per penumpang pada dua kelompok, yaitu umum dan mahasiswa/pelajar. Nilai ATP umum diperoleh Rp5.703,01 dan WTP umum yaitu Rp3.135,33. Pada kategori mahasiswa/pelajar diperoleh nilai ATP adalah Rp2.024,73 dan WTP sebesar Rp2.609,38. Load factor diperoleh dari hasil perhitungan dengan kapasitas 50% dari penumpang seharusnya adalah 114,19% untuk kemudian disubtitusikan pada perhitungan tarif dengan BOK. BOK dihitung dengan metode Departemen Perhubungan, sehingga diperoleh nilai tarif Rp12.809,89/penumpang-rit.