{"title":"基于振动信号振动学习媒体的Unbalance分析","authors":"M. Riva’i, Nanda Pranandita","doi":"10.36499/psnst.v12i1.7011","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Analisis kerusakan pada suatu sistem rotating machine yang disebabkan oleh ketidakseimbangan putaran pada rotor (rotor unbalance) menyebabkan umur pakai mesin tersebut menurun. Meningkatnya biaya pemeliharaan terhadap mesin akan menjadi kendala bagi perusahaan dengan banyaknya waktu berhenti mesin (breakdown maintenance). Salah satu kerusakan yang terjadi diakibatkan unbalance komponen pada mesin. Rotor unbalance yang sering terjadi pada suatu mesin yang berputar (rotating machine) terbagi 3 jenis yakni static unbalance, couple unbalance dan gabung kedua kondisi yakni dynamic unbalance. Rotor unbalance pada mesin yang berputar (rotating machine) mempunyai karakteristik amplitudo getaran yang unik. Nilai amplitudo getaran yang terbesar selalu muncul pada frekuensi putaran 1 kali. Dengan menggunakan alat ukur getaran (vibration meter) mempermudah mendapat nilai vibrasi yang ditimbulkan suatu mesin yang sedang beroperasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental. Menggunakan alat bantu pengajaran vibrasi yang mempunyai dua rotor. Hasil pengujian yang didapatkan yaitu landasan alat bantu dinyatakan layak untuk digunakan dengan kedataran searah sumbu X sebesar 0,5mm dan Y sebesar 0,1mm. proses balancing pada 2 rotor dapat dilakukan correction weight dan correction run cukup 1 kali. Alat bantu ini dapat digunakan untuk studi eksperimen berbagai penyebaran pemberat (mass) di berbagai sudut di kedua rotor.","PeriodicalId":103642,"journal":{"name":"Prosiding Sains Nasional dan Teknologi","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Unbalance pada Media Pembelajaran Vibrasi Berdasarkan Sinyal Getaran\",\"authors\":\"M. Riva’i, Nanda Pranandita\",\"doi\":\"10.36499/psnst.v12i1.7011\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Analisis kerusakan pada suatu sistem rotating machine yang disebabkan oleh ketidakseimbangan putaran pada rotor (rotor unbalance) menyebabkan umur pakai mesin tersebut menurun. Meningkatnya biaya pemeliharaan terhadap mesin akan menjadi kendala bagi perusahaan dengan banyaknya waktu berhenti mesin (breakdown maintenance). Salah satu kerusakan yang terjadi diakibatkan unbalance komponen pada mesin. Rotor unbalance yang sering terjadi pada suatu mesin yang berputar (rotating machine) terbagi 3 jenis yakni static unbalance, couple unbalance dan gabung kedua kondisi yakni dynamic unbalance. Rotor unbalance pada mesin yang berputar (rotating machine) mempunyai karakteristik amplitudo getaran yang unik. Nilai amplitudo getaran yang terbesar selalu muncul pada frekuensi putaran 1 kali. Dengan menggunakan alat ukur getaran (vibration meter) mempermudah mendapat nilai vibrasi yang ditimbulkan suatu mesin yang sedang beroperasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental. Menggunakan alat bantu pengajaran vibrasi yang mempunyai dua rotor. Hasil pengujian yang didapatkan yaitu landasan alat bantu dinyatakan layak untuk digunakan dengan kedataran searah sumbu X sebesar 0,5mm dan Y sebesar 0,1mm. proses balancing pada 2 rotor dapat dilakukan correction weight dan correction run cukup 1 kali. Alat bantu ini dapat digunakan untuk studi eksperimen berbagai penyebaran pemberat (mass) di berbagai sudut di kedua rotor.\",\"PeriodicalId\":103642,\"journal\":{\"name\":\"Prosiding Sains Nasional dan Teknologi\",\"volume\":\"44 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-11-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prosiding Sains Nasional dan Teknologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36499/psnst.v12i1.7011\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prosiding Sains Nasional dan Teknologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36499/psnst.v12i1.7011","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Unbalance pada Media Pembelajaran Vibrasi Berdasarkan Sinyal Getaran
Analisis kerusakan pada suatu sistem rotating machine yang disebabkan oleh ketidakseimbangan putaran pada rotor (rotor unbalance) menyebabkan umur pakai mesin tersebut menurun. Meningkatnya biaya pemeliharaan terhadap mesin akan menjadi kendala bagi perusahaan dengan banyaknya waktu berhenti mesin (breakdown maintenance). Salah satu kerusakan yang terjadi diakibatkan unbalance komponen pada mesin. Rotor unbalance yang sering terjadi pada suatu mesin yang berputar (rotating machine) terbagi 3 jenis yakni static unbalance, couple unbalance dan gabung kedua kondisi yakni dynamic unbalance. Rotor unbalance pada mesin yang berputar (rotating machine) mempunyai karakteristik amplitudo getaran yang unik. Nilai amplitudo getaran yang terbesar selalu muncul pada frekuensi putaran 1 kali. Dengan menggunakan alat ukur getaran (vibration meter) mempermudah mendapat nilai vibrasi yang ditimbulkan suatu mesin yang sedang beroperasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimental. Menggunakan alat bantu pengajaran vibrasi yang mempunyai dua rotor. Hasil pengujian yang didapatkan yaitu landasan alat bantu dinyatakan layak untuk digunakan dengan kedataran searah sumbu X sebesar 0,5mm dan Y sebesar 0,1mm. proses balancing pada 2 rotor dapat dilakukan correction weight dan correction run cukup 1 kali. Alat bantu ini dapat digunakan untuk studi eksperimen berbagai penyebaran pemberat (mass) di berbagai sudut di kedua rotor.