{"title":"班雅尔马辛的“瓦加斯立普阿”青少年犯罪背后的因素","authors":"I. Rusdiyanti, Fahrurazi Fahrurazi, S. Anggraeni","doi":"10.35747/HMJ.V3I1.377","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada setiap tahunnya masih terdapat kasus kenakalan pada remaja. Kasus kenakalan remaja yang ditangani Yayasan Wagas Limpua dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2019 yang terbanyak adalah kasus perilaku seks pranikah, NAPZA, dan minum-minuman keras. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kenakalan remaja di Yayasan Wagas Limpua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu 5 orang klien remaja berusia 13-18 tahun di Yayasan Wagas Limpua. Sebagai informan triangulasinya, antara lain : teman sebaya, guru BK, tokoh masyarakat, dan konselor dari yayasan. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dilihat dari faktor internal bahwa semua informan kunci mengalami krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, dilihat dari faktor eksternal sebagian besar informan kunci kurang mendapatkan perhatian dan kurang berkomunikasi dengan keluarga, sebagian besar dari teman nongkrong atau bergaul lebih banyak yang sudah putus sekolah atau anak jalanan, dan sebagian besar informan kunci menggunakan waktu luang untuk bekerja dan sebagian menggunakan waktu luangnya untuk bermain HP. Sedangkan lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi karena yang mempengaruhinya adalah lingkungan bergaul para remaja tersebut. Diharapkan para remaja dapat merubah perilakunya untuk menjauhi perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan remaja utamanya masalah reproduksi.","PeriodicalId":121175,"journal":{"name":"Healthy-Mu Journal","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KENAKALAN PADA REMAJA DI YAYASAN “WAGAS LIMPUA” BANJARMASIN\",\"authors\":\"I. Rusdiyanti, Fahrurazi Fahrurazi, S. Anggraeni\",\"doi\":\"10.35747/HMJ.V3I1.377\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada setiap tahunnya masih terdapat kasus kenakalan pada remaja. Kasus kenakalan remaja yang ditangani Yayasan Wagas Limpua dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2019 yang terbanyak adalah kasus perilaku seks pranikah, NAPZA, dan minum-minuman keras. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kenakalan remaja di Yayasan Wagas Limpua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu 5 orang klien remaja berusia 13-18 tahun di Yayasan Wagas Limpua. Sebagai informan triangulasinya, antara lain : teman sebaya, guru BK, tokoh masyarakat, dan konselor dari yayasan. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dilihat dari faktor internal bahwa semua informan kunci mengalami krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, dilihat dari faktor eksternal sebagian besar informan kunci kurang mendapatkan perhatian dan kurang berkomunikasi dengan keluarga, sebagian besar dari teman nongkrong atau bergaul lebih banyak yang sudah putus sekolah atau anak jalanan, dan sebagian besar informan kunci menggunakan waktu luang untuk bekerja dan sebagian menggunakan waktu luangnya untuk bermain HP. Sedangkan lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi karena yang mempengaruhinya adalah lingkungan bergaul para remaja tersebut. Diharapkan para remaja dapat merubah perilakunya untuk menjauhi perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan remaja utamanya masalah reproduksi.\",\"PeriodicalId\":121175,\"journal\":{\"name\":\"Healthy-Mu Journal\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Healthy-Mu Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.377\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Healthy-Mu Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35747/HMJ.V3I1.377","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KENAKALAN PADA REMAJA DI YAYASAN “WAGAS LIMPUA” BANJARMASIN
Pada setiap tahunnya masih terdapat kasus kenakalan pada remaja. Kasus kenakalan remaja yang ditangani Yayasan Wagas Limpua dari bulan Januari 2016 sampai Maret 2019 yang terbanyak adalah kasus perilaku seks pranikah, NAPZA, dan minum-minuman keras. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi kenakalan remaja di Yayasan Wagas Limpua. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Subjek penelitian menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu 5 orang klien remaja berusia 13-18 tahun di Yayasan Wagas Limpua. Sebagai informan triangulasinya, antara lain : teman sebaya, guru BK, tokoh masyarakat, dan konselor dari yayasan. Hasil penelitian menunjukkan : pertama, dilihat dari faktor internal bahwa semua informan kunci mengalami krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, dilihat dari faktor eksternal sebagian besar informan kunci kurang mendapatkan perhatian dan kurang berkomunikasi dengan keluarga, sebagian besar dari teman nongkrong atau bergaul lebih banyak yang sudah putus sekolah atau anak jalanan, dan sebagian besar informan kunci menggunakan waktu luang untuk bekerja dan sebagian menggunakan waktu luangnya untuk bermain HP. Sedangkan lingkungan tempat tinggal tidak mempengaruhi karena yang mempengaruhinya adalah lingkungan bergaul para remaja tersebut. Diharapkan para remaja dapat merubah perilakunya untuk menjauhi perilaku berisiko yang dapat mempengaruhi status kesehatan remaja utamanya masalah reproduksi.