Sabar Aritonang Rajagukguk, Siti Mutmainah, Anas Satria
{"title":"Analisis Sentimen Pembelajaran Tatap Muka dengan Apache SPARK","authors":"Sabar Aritonang Rajagukguk, Siti Mutmainah, Anas Satria","doi":"10.30872/jurti.v6i2.8162","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menteri Pendidikan (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menegaskan bahwa akan memprioritaskan kepada guru atau staf pengajar untuk melaksanakan vaksinasi, sehingga pada minggu kedua dan ketiga di bulan Juli dengan tahun ajaran baru diharapkan semua sekolah sudah dapat melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Namun dari hasil statistik pada covid19.go.id jumlah kasus terkonfirmasi kembali naik hingga kasus terkonfirmasi hingga tanggal 13 Juli 2021 sebanyak 2,5 juta kasus dan pemerintah kembali menerapkan PPKM Darurat di wilayah jawa dan bali. Hal ini menyebabkan berbagai respons pada masyarakat terhadap pembelajaran tatap muka, Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pendapat masyarakat terhadap pembelajaran tatap muka dan kasus yang kembali melonjak. Penelitian ini menggunakan Scraping Twitter API dengan fitur streaming Tweepy dan Spark untuk pengumpulan data, Spark MLlib dan Spark NLP untuk model klasifikasi dan metode klasifikasi regresi logistik. Hasil analisis yang didapatkan 47.7% sentimen “Neutral” dan 31.4% sentimen “Positive” sedangkan untuk sentimen “Positive” pada pembelajaran tatap muka 20.9%. berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa masyarakat memiliki opini “Neutral” terhadap pembelajaran tatap muka selama pandemi. bukan berarti masyarakat tidak peduli atau kritis dalam menghadapi kasus. ditemukan bahwa beberapa masyarakat menentang dan membantah pembelajaran tatap muka. akan tetapi, terdapat beberapa masyarakat juga yang mendukung adanya pembelajaran tatap muka agar anak anak mereka dapat kembali ke sekolah untuk menuntut pendidikan seperti semula. Kata kunci—Analisis sentimen; klasifikasi; sekolah daring; Spark.","PeriodicalId":102981,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30872/jurti.v6i2.8162","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Sentimen Pembelajaran Tatap Muka dengan Apache SPARK
Menteri Pendidikan (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menegaskan bahwa akan memprioritaskan kepada guru atau staf pengajar untuk melaksanakan vaksinasi, sehingga pada minggu kedua dan ketiga di bulan Juli dengan tahun ajaran baru diharapkan semua sekolah sudah dapat melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Namun dari hasil statistik pada covid19.go.id jumlah kasus terkonfirmasi kembali naik hingga kasus terkonfirmasi hingga tanggal 13 Juli 2021 sebanyak 2,5 juta kasus dan pemerintah kembali menerapkan PPKM Darurat di wilayah jawa dan bali. Hal ini menyebabkan berbagai respons pada masyarakat terhadap pembelajaran tatap muka, Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pendapat masyarakat terhadap pembelajaran tatap muka dan kasus yang kembali melonjak. Penelitian ini menggunakan Scraping Twitter API dengan fitur streaming Tweepy dan Spark untuk pengumpulan data, Spark MLlib dan Spark NLP untuk model klasifikasi dan metode klasifikasi regresi logistik. Hasil analisis yang didapatkan 47.7% sentimen “Neutral” dan 31.4% sentimen “Positive” sedangkan untuk sentimen “Positive” pada pembelajaran tatap muka 20.9%. berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa masyarakat memiliki opini “Neutral” terhadap pembelajaran tatap muka selama pandemi. bukan berarti masyarakat tidak peduli atau kritis dalam menghadapi kasus. ditemukan bahwa beberapa masyarakat menentang dan membantah pembelajaran tatap muka. akan tetapi, terdapat beberapa masyarakat juga yang mendukung adanya pembelajaran tatap muka agar anak anak mereka dapat kembali ke sekolah untuk menuntut pendidikan seperti semula. Kata kunci—Analisis sentimen; klasifikasi; sekolah daring; Spark.