Nur Fitria Pujo Leksonowati, Salman Al Faris, N. Pamungkas
{"title":"高强低合金(HSLA)材料火焰矫直装置的研究","authors":"Nur Fitria Pujo Leksonowati, Salman Al Faris, N. Pamungkas","doi":"10.30871/jatra.v3i1.3109","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Baja high strength low alloy (HSLA) memiliki kekuatan mekanis lebih tinggi dibanding baja pada umumnya tetapi dengan weldability yang mudah, dalam studi ini material yang dipakai adalah S690QL. Flame straightening digunakan untuk mengembalikan bentuk material S690QL yang telah terdistorsi akibat proses pemanasan dan pendinginan selama proses fabrikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan material S690QL setelah melalui proses flame straightening. Proses Flame straightening dilakukan dengan teknik line heating menggunakan variasi suhu 700 °C, 750 °C, dan 800 °C selama 45 menit di setiap varian suhu. Nozzle dengan diameter 14 mm – 20 mm dengan multi flame torch digunakan dalam proses flame straightening. Sebagai langkah pengurangan tegangan sisa dan stress relieving, Post Weld Heat Treatment (PWHT) dengan holding time 1 jam dilakukan. Proses dilanjutkan dengan air cooling hingga temperatur ruang. Pengujian kekerasan Vickers dilakukan dengan pengambilan 9 sampel titik, 2 titik pada bagian base metal, dan 7 titik pada area Heat Affected Zone. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pada suhu 700 °C dan 750 °C belum terjadi perubahan fasa, sehingga nilai kekerasan tertinggi pada suhu tersebut adalah 270 HVN dan 295 HVN. Sedangkan pada suhu 800 °C, terjadi perubahan fasa ditandai dengan nilai kekerasan yang meningkat menjadi 379 HVN.","PeriodicalId":146905,"journal":{"name":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Studi Pengaruh Flame Straightening Terhadap Kekerasan Material High Strength Low Alloy (HSLA)\",\"authors\":\"Nur Fitria Pujo Leksonowati, Salman Al Faris, N. Pamungkas\",\"doi\":\"10.30871/jatra.v3i1.3109\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Baja high strength low alloy (HSLA) memiliki kekuatan mekanis lebih tinggi dibanding baja pada umumnya tetapi dengan weldability yang mudah, dalam studi ini material yang dipakai adalah S690QL. Flame straightening digunakan untuk mengembalikan bentuk material S690QL yang telah terdistorsi akibat proses pemanasan dan pendinginan selama proses fabrikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan material S690QL setelah melalui proses flame straightening. Proses Flame straightening dilakukan dengan teknik line heating menggunakan variasi suhu 700 °C, 750 °C, dan 800 °C selama 45 menit di setiap varian suhu. Nozzle dengan diameter 14 mm – 20 mm dengan multi flame torch digunakan dalam proses flame straightening. Sebagai langkah pengurangan tegangan sisa dan stress relieving, Post Weld Heat Treatment (PWHT) dengan holding time 1 jam dilakukan. Proses dilanjutkan dengan air cooling hingga temperatur ruang. Pengujian kekerasan Vickers dilakukan dengan pengambilan 9 sampel titik, 2 titik pada bagian base metal, dan 7 titik pada area Heat Affected Zone. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pada suhu 700 °C dan 750 °C belum terjadi perubahan fasa, sehingga nilai kekerasan tertinggi pada suhu tersebut adalah 270 HVN dan 295 HVN. Sedangkan pada suhu 800 °C, terjadi perubahan fasa ditandai dengan nilai kekerasan yang meningkat menjadi 379 HVN.\",\"PeriodicalId\":146905,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)\",\"volume\":\"78 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30871/jatra.v3i1.3109\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30871/jatra.v3i1.3109","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Studi Pengaruh Flame Straightening Terhadap Kekerasan Material High Strength Low Alloy (HSLA)
Baja high strength low alloy (HSLA) memiliki kekuatan mekanis lebih tinggi dibanding baja pada umumnya tetapi dengan weldability yang mudah, dalam studi ini material yang dipakai adalah S690QL. Flame straightening digunakan untuk mengembalikan bentuk material S690QL yang telah terdistorsi akibat proses pemanasan dan pendinginan selama proses fabrikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan material S690QL setelah melalui proses flame straightening. Proses Flame straightening dilakukan dengan teknik line heating menggunakan variasi suhu 700 °C, 750 °C, dan 800 °C selama 45 menit di setiap varian suhu. Nozzle dengan diameter 14 mm – 20 mm dengan multi flame torch digunakan dalam proses flame straightening. Sebagai langkah pengurangan tegangan sisa dan stress relieving, Post Weld Heat Treatment (PWHT) dengan holding time 1 jam dilakukan. Proses dilanjutkan dengan air cooling hingga temperatur ruang. Pengujian kekerasan Vickers dilakukan dengan pengambilan 9 sampel titik, 2 titik pada bagian base metal, dan 7 titik pada area Heat Affected Zone. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa pada suhu 700 °C dan 750 °C belum terjadi perubahan fasa, sehingga nilai kekerasan tertinggi pada suhu tersebut adalah 270 HVN dan 295 HVN. Sedangkan pada suhu 800 °C, terjadi perubahan fasa ditandai dengan nilai kekerasan yang meningkat menjadi 379 HVN.